STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Selasa, Oktober 14, 2008

Peran Ulama dalam Masyarakat

Ada 3 tahapan society menurut Imam Khomeini dimana peran ulama sangat diperhatikan sebagai salah satu tombak yg diandalkan di dalam mengawal masyarakat yg lebih beradab dimana ulama yg memang mengetahui aturan-aturan agama yg tentunya berdasar Al Qur'an dan Sunnah.

Tahap I : dimana dlm masyarakat terdapat banyak lapsn&kelompok masy yg hidup saling bergantung, mempertahankan diri, memiliki dan menjalankan fungsinya, bekerjasama, saling hormat menghormati. Disini adalah konsep masyarakat yg ideal, tugas umara adl menjaga Islam dan memelihara keseimbangan antra lapisan&kelompok masy kalau ada benturan2 fungsi&kepentingan. Kemudian tugas ulama adalah sebagai pengawas umara untuk meluruskan agar sesuai tuntunan agama dlm kehidupan masy, yg apabila tdk berjalan sesuai jalur maka dia pertama yg berteriak, mengkritik.

Tahap II: tahap dimana terdapat kesenjangan kelompok society, dimana ada 2 kelompok yg berseberangan yaitu kelompok penguasa (pemimpin) dan rakyat yg tereksploitasi, dimana penguasa cenderung arogan, korup, bermegah2an, feodal, kapitalis yg cenderung tidak adil, otoriter, melanggar ajaran2 yg dibawa Nabi (agama) utk mempertahankan statusnya, tentunya dalam hal ini rakyatlah yg menjadi korban. Ajaran Nabi dulunya juga ditentang pembesar2 Quraisy memang karena ajaran Islam mengajarkan persamaan kedudukan manusia dimata Allah, yg membedakan hanyalah kadar Taqwanya yg mana tentunya sangat menggusarkan kaum Quraisy, hal ini tak beda dengan keadaan sekarang dimana jurang yg memisahkan antara Penguasa dan rakyat sangat timpang sekali.
Untuk itu peran ulama adalah memimpin, mengajak, dan membebaskan kaum yg terdzalimi ini dengan memberikan kritik, teguran, fatwa-fatwa yg berpihak pada kaum yg lemah, yg tidak punya tangan, tak punya kuasa, tak berpendidikan, tak punya akses utk hidup lbh layak.

Sedang menurut Ali Syariati memaparkan evolusi social dalam perkembangan social ada 3 kekuasaan dlm society : 1) Raja (Kekuasaan politik) : Firaun, 2) Pemilik (kapitalis dan ekonom yg mendewakan ekonomi sbg penentu perubahan masy) : Qarun dan 3) Aristokrat dalam hal ini kaum intelektual yg mencari pembenaran dari kedua kekuasaan tersebut dengan teori/ilmu ygmana sumber financial berasal dari kapitalis yg mensupport dana yg tak terhingga dg pendirian foundation2 yg biasanya mendanai mereka, dan juga kekuasaan politik yg mengangkat para kaum intelektual yg sejalan ke dalam bagian kekuasaan ini. Kalau kita lihat dalam Tarikh Islam banyak ulama/intelektual yg tidak sejalan dengan khalifah (pemimpinya) dipenjara bahkan dibunuh karena berbeda dg mereka, juga dlm sejarah kegelapan Eropa dimana Kaum Agamawan (gereja) bekerjasama dengan para penguasa (raja dan pemilik modal) mengeksploitasi rakyat lemah dan membunuh dan mengejar dan membunuh para ilmuwan yg beda pendapat.

Tahap III : tahap dimana sudah terjadi pemerintahan yg demokratis yg sesuai tuntunan terdapat 3 kelompok yaitu kelompok atas yg sejahtera dan mapan, kelompok menengah yaitu ulama, intelektual, dan pedagang, dan kelas bawah yaitu para buruh, petani lemah, dan orang2 yg secara ekonomi, pendidikan yg kurang.

Agar terjadi keharmonisan, kelompok masyarakat kedualah yg berperan mendampingi, bersanding dg kelompok bawah agar lebih terangkat.

Untuk itu memang peran ulama dalam pengertian khusus atau orang berilmu dalam pengertian umumnya, inilah yg memiliki kelebihan dalam hal ilmu yg tentunya lebih tahu mana yg benar dan mana yg salah, dan tentu juga lebih memiliki power untuk meluruskan adanya kesalahan dari para pemimpin yg menyimpang dari aturan masyarakat atau agama. Semoga sekarang ini bisa dimunculkan para ulama semacam Hamka, Diponegoro, Jamaludin Al Afghani, maupun Khomeini dll dalam dunia ini, khususnya dunia Islam agar tidak semakin tersisihkan dari dunia yg dikuasai para kapital dan feodalis yg berbaju modern.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda