STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Selasa, Desember 01, 2009

SUATU CERITA

Semalam ngobrol sama temen kereta rombongan PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad), ada berita tentang kawan kita yang lama tidak nongol, yaitu dianya sedang ditimpa musibah dibilang ato cobaan yaitu dia dipisahkan dari anak dan istrinya oleh mertuanya, dan istrinya lebih memilih untuk mengikuti kehendak orang tuannya. Dan sudah 3 bulan lebih dia tdk bisa ketemu anak-anaknya, sungguh malang nian kisah sedih kawan kita tersebut, jauh2 mencari nafkah di Jakarta dan anak serta istri di Solo, dikarenakan istri anak tunggal maka anak istrinya tinggal di rumah mertua.

Dan dari cerita banyak2 kawan kita yang memiliki kejadian serupa, ketika rumah tangga tinggal di rumah mertua, maka suami dalam mengatur istrinya kurang begitu mempan karena intervensi dari orang tua begitu besar.

Padahal menurut aturan Agama Islam, ketika wanita sudah ijab qobul dg seorang lelaki, maka kewajiban kepada suaminya lebih utama daripada ke orang tuanya. Bahkan pernah dalam hadis diriwayatkan seorang istri tidak keluar dari rumah suaminya walau terdengar berita di luar sana ibunya atau keluarganya ada yang sakit keras atau meninggal karena suaminya sedang tidak ada di rumah.

Untuk itu diperlukan komunikasi antara suami dan istri, diperlukan saling belajar dari sumber hidup, dari petunjuk hidup manusia di dunia yang tidak ada keraguan didalamnya, tidak mengambil dari teladan2 di TV atau media-media yang sumbernya tidak jelas adanya, hanya dari prasangka.

Untuk itu matikan TV anda untuk acara yang tidak mendidik yang bisa nyantol dalam alam pikiran bawah sadar anda sehingga mempengaruhi dan menjadi reflek ketika anda menemui permasalahan yang sama.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda