STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Senin, Januari 15, 2007

HIDUP DAN CINTA

Cinta adalah anugerah Allah kepada manusia. Dengan cinta dunia menjadi serba menarik, tapi ternyata juga dibutuhkan perjuangan tak semudah yang kita kira.
Setelah kemarin gagal untuk mendapatkan seorang gadis, prosesnya pun begitu lama harus saya lalui dengan berbagai lika-liku yang penuh kasih, penuh emosi, rasa, campur aduk menjadi satu, pengorbanan, harapan, penerimaan, dan segala macamnya tapi karena mungkin Allah belum berikan kepada kita akhirnya kandas juga.
Untuk yang kedua inipun tidak semulus yang saya kira, padahal seperti yang saya dengar dari kawan-kawan, rekan, saudara yang telah mengalaminya tak gampang dilalui. Saya mencoba mencari lewat saudara dari jalur anak PKS yang biasanya gampang apabila secara syari kita telah memenuhi syarat gampang mendapat jodohnya.
Untuk ketemu saja kita harus melalui jalur murabbinya itu sudah kulalui, untuk ketemu anaknya di rumah murabbinya pun sudah kulalui, bio data sudah kita berikan 1 bulan sebelumnya untuk dipelajari. Nomor hp pun diberikan atas izin sang calon perempuan, akhirnya proses taarufpun selanjutnya lewat sms. Hampir 2 minggu kulalui dan dengan berbagai pertimbangan khususnya secara agama saya pandang bagus, untuk komitmen yang saya tetapkan kemandirian, bebas ikatan dari siapapun termasuk ortu, saudara maupun yang lain dia sudah sanggupi, tapi ternyata dari keputusan dia tidak bisa mengambil sendiri. Dianya tidak berani mengambil keputusan sendiri seperti yang aku kira, masih harus mendapat persetujuan orang tuanya. Aku coba call dengan minta izin kepadanya tetapi beberapa kali tidak berhasil, karena lewat sms ternyata seringkali salah persepsi, dan mengacaukan pikiranku.
Aku bahkan kurang tidur berhari-hari, ketika mau ketemu anaknyapun padahal belum ketemuan tidak bisa tidur semalaman, dan ketika hari saya memutuskan majupun tidak bisa tidur lagi. Keresahan, kegundahan, segala rasa yang tidak enak tidak bisa bikin tidur. Seperti mau skripsi saja. Padahal dengan calon yang dulu saja, kulalui dengan santai tanpa ada kejadian-kejadian begini.
Kuberikan pertimbangan kepadanya apabila orang tua tidak setuju saya akan mengundurkan diri, karena prinsip saya menjalin suatu ikatan perkawinan tidak hanya menyatukan 2 calon mempelai saja, tetapi juga harus menyatukan 2 keluarga. Dan kuberikan juga peringatan bahwa ridlo Allah tergantung juga pada ridlo orang tua. Orang tualah yang membesarkan, mendidik, dan memberikan segala macam apa yang kita minta ataupun tidak minta, dengan susah payah, segala upaya, bahkan dengan cara apapun ia akan memenuhinya. Janganlah mengecewakan orang tua, dosa rasanya apabila membuat sakit hati orang tua, ini sudah saya rasakan sendiri dari pengalaman saya, setelah Bapak wafat, sandaran ibu untuk mengarungi kehidupan menjadi goyah, walaupun tinggal beberapa anak saja yang menjadi tanggungan tetap saja ada sesuatu yang menjadi cobaan. Ibu sering curhat tentang saudara-saudara kita yang walaupun harusnya sudah lepas dari tanggungan orang tua tetap saja ibu memperhatikan mereka.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda