STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Selasa, Juni 03, 2008

PERPECAHAN

Lama gak liat TV dan baca koran ternyata gak update apa yang terjadi di sekitar kita. Tadi sore setelah beberapa point kerjaan selesai coba liat detik.com ada berita yang menurut saya adalah berita yang memalukan bagi umat Islam yaitu berita bentrok antara kelompok ormas Islam yang salah satu diidentikan agak keras dan satunya menamakan sebagai kelompok yang mungkin independen membela sekelompok kecil minirotas beragama.

Menurut saya kedua-duanya salah, Islam tidak mengajarkan kekerasan terhadap setiap makhluk ciptaan Allah, apalagi yang bernyawa, dalam kondisi tertentu memang dibolehkan untuk menggunakan kekerasan tetapi dengan batasan yang sangat mendesak untuk mempertahankan harga diri / agama. Islam adalah agama rahmatan lil alamin yang diharapkan sanggup mengayomi bagi seluruh makhluk yang ada di bumi karena Allah telah menganugerahkan karunia yang besar yang membedakan dengan makhluk lain di alam fana ini. Dalam suatu ayat pada suatu dialog manusia ini dianggap terlalu bodoh karena berani menanggung amanah dari Allah yang makhluk lain saja tidak sanggup menanggung beban ini gunung, malaikat saja yang begitu kuat tidak berani tetapi manusia sebagai makhluk yang sangat lemah dan terbatas kemampuannya berani mengambil amanah yang maha berat ini. Sebenarnya untuk mendakwahi atau pingin mengubah seseorang itu ada caranya yang diajarkan Al Qur'an yaitu dengan jalan hikmah, dengan pelan - pelan, diajak dialog, diluruskan kalo memang kurang benar atau apa saja jalan yang baik.

Yang kedua adalah kelompok yang mungkin saya anggap liberal atau mengagungkan kebebasan manusia akan kehendaknya. Hal ini boleh saja tapi jangan kebablasan dalam mengartikan kebebasan, ada rambu-rambu tertentu dalam bertindak, berlaku, berbicara karena ada aturan yang membatasi, kalau sebagai ummat Islam tentu saja pegangan yang harus diacu tentu saja Al Qur'an dan Al Hadits. Boleh saja mereka bebas mengeluarkan pendapat dalam masalah fikihiyah yang masih dalam koridor abu-abu yang belum tentu benar belum tentu salah karena memang kebenaran hakiki ada di sisi Allah saja. Tapi mbok yao kekebasan itu di forum mereka sendiri, di forum ilmiah, di forum yang tidak dalam ranah umum yang orang awam harus tahu, karena akan menimbulkan intrik perpecahan diantara ummat yang memang belum siap untuk menghadapi perbedaan pendapat.

Mungkin saja terjadi perbedaan persepsi dalam menafsirkan tentang kebenaran diantara kedua golongan tersebut, tetapi tentu saja ummat Islam secara luas akan terlihat bodoh dimata ummat agama lain karena saling berebut kebenaran yang memang nisbi dan sangat merugikan kita ummat Islam sendiri.
Ketika ummat lain, atau peradaban lain berlomba - lomba untuk memberikan yang terbaik untuk diri mereka sendiri, orang lain, masyarakat banyak dengan inovasi-inovasi yang menurut saya adalah manifestasi dari rahmatan lil alamin yaitu ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak. Bagaimana Alfa Edison menciptakan lampu sehingga sampai sekarang memberikan kemanfaatan bagi ummat manusia, Archimides yang menemukan hukum2 fisika yang dapat digunakan sampai sekarang dan berguna bagi berjuta-juta masyarakat dunia. Atau kalau kita lihat bagaimana Jepang, Korea, China, India, AS, Eropa berusaha berlomba-lomba dalam kebaikan walau ujung yang ingin mereka raih adalah keuntungan, tetapi di balik itu semua banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh ummat manusia di dunia termasuk Islam.

Bagaimana jadinya ummat Islam kalau dari dulu yang kita lihat adalah perpecahan, peperangan, percekcokan yang tiada habisnya yang mau menang sendiri dalam mendefinisikan kebenaran beragama, seolah agama ini hanya milik golongannya, Allah menjadi miliknya, surga untuk golongannya, dan lain-lainnya diakui sehingga yang terjadi menurut saya adalah ketakaburan golongan terhadap golongan lainnya yang ini adalah mengikuti jalan syaitan yang jatuh dari surga karena ketakaburannya. Belum bisa memahami bagaimana yang lebih banyak kemanfaatannya daripada kemudhoratan yang ditimbulkan, masih mengedepankan egonya.

Bagaimana cara berpikir kedua kelompok tersebut, ketika BBM kemarin naik dari kedua kelompok tersebut tidak keluar untuk menolak kenaikan BBM yang nyata-nyata akan menyengsarakan puluah juta masyarakat Indonesia utamanya ummat Islam, dimana mereka berada ketika itu tidak menentang sesuatu yang lebih menyengsarakan banyak orang, tetapi yang terjadi hanyalah mengedepankan saling benar diantara golongannnya. Manakah yang lebih urgent ketika kenaikan BBM yang akan menambah beban seluruh masyarakat Indonesia ataukah perbedaan pendapat tentang Ahmadiyah yang belum tentu kita tahu mana yang benar mana yang salah, aksi dukung mendukung dan tolak menolak yang tiada ujung pangkalnya. Dimana kedua kelompok itu ketika korban Lapindo yang sampai sekarang tidak ada penyelesaian yang cepat dimana korbannya keleleran menderita selama beberapa tahun, padahal kita tahu bahwa penyebab semua itu adalah Orang Yang Kelihatan Batang Hidungnya di Depan Kelompok2 Tersebut dan tidak meminta untuk mundur atau mengurangi hartanya yang sekarang disebut Majalah Forbes sebagai orang terkaya di Asia.
Kita telah terkena politik adu domba oleh para orang kafir yang tidak mau ummat Islam ini bersatu menjadi besar, perang pemikiran mereka kobarkan dengan berbagai dalih apakah demokrasi, stratifikasi, ekonomi liberal, budaya bebas dsb.

UNTUK ITU MARILAH KITA BERSAMA MERENUNGKAN KEMBALI SALING BAHU MEMBAHU, SALING BERWASIAT DALAM KEBENARAN DAN KESABARAN, BERDAKWAH DENGAN YANG HIKMAH, MENJADI UMMAT YANG RAHMATAN LIL ALAMIN
MENJADI UMMAT YANG SATU (Ummatan Wahidah)

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda