STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Jumat, Juli 11, 2008

CERITA JALANAN

Beberapa hari ini makan di luar memang lagi bosen pesen makanan yang biasa dibelikan office boy sambil liat-liat menu diluar dan mengurangi crowded di kepala yg memang akhir2 ini kok kalo sore kepala naik agak pusing.

Dari beberapa obrolan dengan orang2 yg makan di warung-warung bareng bersama saudara-saudara kita yang senasib seperjuangan untuk bertahan hidup dan ingin melaksanakan kewajiban sebagai kepala rumah tangga, yang akhir2 ini memang beban hidup katanya semakin berat saja setelah sebelumnya awal tahun kenaikan harga sudah dirasa kemudian ditambah kenaikan BBM bulan mei kemarin menambah saja beban hidup yang harus mereka tanggung. Kalo kita lihat di televisi di tayangan akhir2 ini ada orang yg sudah bosan dg penderitaan yg dialaminya dengan bunuh diri, kemudian fenomena nasi aking yg dulunya biasa dibuat makan tambahan hewan piaraan semacam bebek, ayam tapi sekarang mulai juga dikonsumsi saudara2 kita yg kurang mampu.

Dari obrolan di warung gado2 dengan sopir yg sedang istirahat nunggu bongkar, dia curhat dg tukang gado2 betapa pemerintahan sekarang sepertinya bukannya kesejahteraan dicapai tetapi semakin hari semakin sulit. Sampai2 menyalahkan pemerintahan sekarang, dan kemungkinan yang akan dilakukan ketika pemilu nantinya adalah menjadi golput seperti saudara2 kita yang berpendidikan yg memang dari dulu sudah melontarkan semangat golput. Cerita yg kedua adalah dengan tetangga kontrakan sesama pekerja yg curhat mmg dirasa semakin susah hidup ini, semakin smrawut, tak ada yang bisa diharapkan dari pemimpin2 kita baik dieksekutif, maupun legeslatif yang banyak bull shitnya dari pada hasil nyata yang bisa dirasakan masyarakat, ketimpangan semakin dirasakan oleh mereka. Negara sepertinya tidak ada fungsinya walau memang kebebasan sudah didapat tetapi keadilan sosial ekonomi semakin jauh dari harapan. Untuk keadilan berpolitik dan demokrasi mungkin sudah dirasakan, tetapi untuk urusan perut kayaknya kurang diperhatikan dan negara tidak mampu utk mengatasi problem2 tersebut.

Keluhan, curhatan, cercaan, makian dari grass root yg sebenarnya dengan adanya media para pemimpin bisa menjadikan perhatian utk ditampung dan diberikan solusi agar kesejahteraan tercapai jadinya malah seperti perlombaan salah menyalahkan diantara kita.

Harus dimulai dari mana ketika para pemimpin, tokoh2 baik pengusaha, pemerintahan, masyarakat, agama tidak bisa memberikan contoh yang baik dan memberikan solusi permasalahan ini. Tokoh-tokoh muda yg akan meneruskan negeri ini yang seharusnya mulai kelihatan sampai sekarang belum muncul, dan malahan problem internal dari diri mereka sendiri atau dengan keluarga atau antar golongan masih mengalahkan kepentingan yang lebih besar, seharusnya tokoh semacam Aa Gym yang kemarin2 digandrungi oleh kaum tua maupun muda di seluruh pelosok negeri, Arifin Ilham dengan konsep Dizkrnya, Ary Ginanjar dengan ESQnya seharusnya mulai muncul memimpin gerakan moral untuk bersatu bersama-sama memunculkan ide kebersamaan mengatasi problem bangsa ini dengan meminta kepada para pemimpin negeri ini segera mengadakan perubahan dengan lebih radikal dengan gebrakan-gebrakan yg hasilnya segera dirasakan masyarakat. Gerakan ini semacam gerakan para tokoh masyarakat meminta kepada presiden Soeharto untuk mengadakan suksesi yang dimotori para bapak bangsa kita semacam Nurcholis Madjid, Emha Ainun Najib sehingga bisa dengan segera bisa mengatasi problem2 yang dirasakan masyarakat.

Ayo adakan konsolidasi antar para tokoh, bukannya saling berebut kue di negeri ini agar bisa berkuasa, agar tambah makmur dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri ini.

Monggo pada para pemimpin yg mau memulai.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda