STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Rabu, November 28, 2007

PERJALANAN KE BARAT

Ini bukan kisahnya Sun Go Kong dan pendeta Tong Sam Cong yang menyusuri perjalanan dengan tujuan yang mulia. Weekend kemarin pengennya nyebrang ke Sumatra sekalian atau ke daerah Anyer ingin menyusuri daratan paling ujung dari pulau Jawa & ngicipi pulau Sumatra sambil nikmati krakatau atau selat Sundanya istilahnya Tadabur Alam.

Ternyata karena bangun agak kesiangan diputuskan asal jalan saja dan kita prediksi ke arah mana keputusan diambil. Agar pulang tak kemaleman dan Senin nya harus kerja agar tak cape nantinya di tengah perjalanan ambil anyer saja menyusuri ke carita dan labuan.

Perjalanan dari Pulogadung ke Cilegon dibutuhkan waktu sekitar 2-3 jam naik bis, jalanan tampak lengang gak ada kemacetan. Sampai juga di kota ujung Jawa tersebut Cilegon namanya pada jam 12-an karena belum sarapan dan memang niat mau sarapan yg spesial di kota tersebut e ternyata kok gak ada menu atau warung yg spesial, dari ujung-keujung banyak ditemukan orang jualan bakso dan mie ayamnya dan kulihat dipinggir jalan ada Soto gading yang di Solo memang terkenal, apakah di kota ini banyak warga yang berasal dari Jawa Tengah khususnya Solo atau bagaimana gak ngerti. Akhirnya daripada gak makan yang penting ada nasinya dipilih saja warung padang buat ganjel perut, dilanjutkan Sholat di Masjid besarnya yang sedang renovasi total terpaksa sholat di mushola proyek masjid tersebut. Suasana kota sudah ramai dengan toko - toko modern yang bermunculan tak beda dengan kota lainnya yang mengikuti kemodernan yang ingin diraih bangsa ini agar terlihat maju dengan adanya perubahan-perubahan terutama suasana kota, dan bangunan-bangunan barunya.
Suhu di kota ini sepanas kota-kota besar lainnya di Indonesia yang pernah saya rasakan apakah itu Surabaya, Semarang, Bali, Jakarta, Balikpapan tetapi diiringi angin laut yang semilir terasa.
Disambung naek angkot ke Anyer yang sepanjang perjalanan ke luar kota ini terlihat kawasan Industri Cilegon dengan pabrik-pabrik besarnya dengan fasilitas jalan yang lumayan mulus dan lebar, dan juga tentunya pelabuhan lautnya. Tanya2 sopir angkot pantai mana yang agak teduh dan biasa di kunjungi wisatawan dan kita turun di pantai yang ada peninggalan Mercu Suarnya. Di pantai ini ternyata berkarang bukan pantai berpasir sehingga gak banyak orang yang mandi atau bermain tetapi kebanyakan keluarga dan pasangan2 muda yang menikmati weekend seperti saya. Tak lupa kita telusuri mercu suar peninggalan Belanda abad 18an yang tingginya ada 16 lantai yang cukup melelahkan tetapi juga menyenangkan melihat pemandangan di luar suar dan juga mengagumi bangunan ini yang secara teknik dirancang dengan teliti dan tentunya dari bahan yang kuat, besi yang digunakan lumayan tebal dan tahan karat walau usianya yg sudah dibilang kuno, kemudian di tiap lempeng/plat pada suar dilabeli dengan penomoran yang sama untuk lantai yang sama, saya membayangkan bagaimana arsitek yang membangun bangunan tersebut menyusunnya dan tentunya peradaban jaman dahulu ternyata sudah maju walau dengan alat yang sederhana, kalau kita amati bangunan peninggalan lain seperti Piramid saja yang sebelum masehi mampu membangun bangunan yang sangat megah dan spektakuler. Allah memang telah menyatakan bahwa kaum-kaum terdahulu itu lebih kuat atau bahkan lebih maju dari kaum kita sekarang walau dengan teknologi pada jamannya.
Setelah selesai di suar kita lanjutkan perjalanan mengikuti apa saran kawan seperjalanan saya Pak Esa ke Labuan yang katanya disana ada pelelangan ikan beserta nelayannya dan memang kita ingin menikmati makanan khas laut seperti di daerah Jogja dimana ada pasar ikan yang menyediakan makanan yang sudah siap makan dan masih fresh karena baru saja diambil dari laut, tetapi ternyata tujuan akhir Labuan bukan di pelabuhannya melainkan angkot tersebut menuju terminal baru yang tidak melewati pelabuhan. Selama perjalanan dari anyer ke Labuan yang menyusuri sepanjang pantai dan di kiri kanan banyak bangunan villa, bungalow atau cottage yang disewakan atau milik pribadi-pribadi seperti di daerah Bali yang sudah cukup tertata dan tertib bangunannya hal ini sangat beda dengan Pantai di Jogja. Karena hari sudah sore akhirnya diputuskan pulang saja lewat Terminal Labuan yaitu Tarogong untuk menuju Jakarta yang menyusuri wilayah Pandeglang yang ternyata sangat subur dengan tumbuh2an dan padi hijau di kanan kiri, air yang masih mengalir jernih beserta kolam-kolam ikan air tawarnya, dan juga gunung yang hijau sangat menyenangkan dipandang mata. Akhirnya perjalanan yang melelahkan ini harus berakhir dan tiba di kost2an sekitar jam 9 malam trus tidur nyenyak karena besok harus fresh dalam bekerja.

WONDERFUL WEST JAVA

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda