STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Minggu, September 09, 2007

RIGHT MAN RIGHT PLACE

Obrolan dengan temen minggu ini berkesimpulan bahwa tiap-tiap orang memiliki keahlian yang berbeda-beda, tiap kepala memiliki isi sendiri-sendiri.

First story, this week pas balik dari Solo ke Jakarta sama temen maen n temen pengajian waktu SD ada story mengenai anak-anak yang memang independent tidak ingin bergantung pada suatu sistem yang seringkali membatasi kebebasan bergerak, berpikir dirinya. Dulu sayapun pernah ikut dalam komunitas ini yang memang isinya anak-anak yang punya konsep-konsep bagus tentang hidup, tentang pekerjaan tetapi ketika diaplikasikan ke lapangan konsep-konsep ini tidak berjalan, satu jalan ke sana satu jalan ke sini, potensi kecerdasan ada, keberanian untuk berbeda dan mengeluarkan ide juga ada, pendanapun siap, lokasi strategis pun juga ada, ketika diikuti ada tarikan yang mengajak ke LSM, ada juga ke bisnis olah data dan thesis, ada lagi yang bisnis jahe, tetapi mereka tidak bisa disatukan ke dalam satu komunitas dan ingin menonjolkan ide-ide mereka agar diterima dan akhirnya komunitas ini buyar pergi satu per satu. Secara materi memang ukurannya belum ada kemapanan tetapi secara kepuasan diri mereka bisa menikmati hidup ini. Sayapun ketika itu memutuskan untuk berdiri sendiri karena dapat advice dari beberapa senior yg pernah menjalani anda sebaiknya jalan sendiri saja dengan konsep yang anda miliki, dan usaha yang dijalankanpun sukses atau tidaknya tergantung tekad dan usaha kita sendiri, ketika bisnis dijalankan dengan beberapa temen seperjuangan ketika ada konflik yang terjadi adalah perpecahan dan retaknya persahabatan. Ini pernah juga dialami beberapa temen dulu di kampus yang membuka usaha bersama dengan ingin menjalankan konsep yang telah diperoleh di kampus, tetapi ketika dilapangan di jalankan antar sesama teman saling iri, ada yang ingin lebih didengar, ada yang cuma perintah, dan akhirnya juga bubar jalan.

Kemudian cerita kedua temen anak desain yg memulai usaha dengan rekan-rekan kampus yang memang terdiri dari anak-anak yang kreatif dan punya konsep. Usaha sudah dilakukan sekian tahun dan beberapa prestasi telah diraih dengan mendapat order yang lumayan. Tetapi namanya juga manusia ketika ada godaan materi yang mulai lancar, segepok uang ditangan, godaan sana-sini, akhirnya amanahpun terhadap teman seperjuangan diterjang dan mengakibatkan secara manajemen telah terjadi penyelewengan. Memang bisnis dengan rekan seperjuangan didasarkan pada kepercayaan satu dengan yang lain, tetapi ya namanya sifat manusia yang banyak salah, alpa dan setanpun setiap saat dan dimanapun tempat membisik ke sana kemari dan akhirnya ketahuan dan lari dari rekan-rekannya dengan meninggalkan segudang permasalahan yang ada. Nama dan citra usaha di luar memang harum, tetapi manajemen intern ternyata sangat lemah dan perlu perbaikan sana sini. Kayaknya perlu dokter yang menyuntikkan semangat dan memberikan obat agar permasalahan yang ada minimal terkurangi.

Orang teknik, seni, kesehatan boleh jadi bisa ahli dalam bidang meraka dan gampang pula untuk mempelajari bidang manajemen yang memang dari definisinya saja adalah suatu seni untuk mengatur tetapi konsep-konsep tersebut harus diaplikasikan dalam tataran lapangan kurang pas dalam ngejudgenya.

Untuk urusan manajemen ada banyak sisi yang diperhatikan dari segi produksi , dalam hal sumber daya manusia, segi keuangan, dan akhirnya yang tak kalah penting adalah sisi pemasaran.

Semua itu perlu diperhatikan dengan melihat situasi dan kondisi yang ada mana segi yang bisa dijalankan dan diutamakan lebih dahulu. Seringkali karena kurang memahami terjadi mis skala prioritas yang seharusnya bisa berjalan akhirnya semua proses kegiatan yang ada di dalam perusahaan terganggu.

Beberapa kendala yang dialami oleh UKM-UKM kita, ketika kita sudah bisa dan siap produksi, kita gak bisa memasarkan, atau tidak punya modal untuk menjalankan. Ketika banyak order, dana yang dibutuhkan tidak ada, dan SDM belum siap. Untuk itu diperlukan sharing dengan konsultan kalau perlu, atau kalau belum mampu dengan rekan-rekan kita yang mungkin memiliki keahlian yang kita inginkan.
Tapi ada suatu penyakit yg mungkin menjadi sifat2 kita yaitu orang-orang yg memiliki andil dan berperan ini ketika usaha sudah berjalan maju dan mapan ditinggalkan dan tidak dipakai dengan alasan biaya atau alasan yang kurang rasional istilahe "nyepet-nyepeti moto" . Banyak sudah kejadian kacang lupa sama kulitnya, berhasil untuk dirinya sendiri, dan kurang berbagi dengan rekan-rekan seperjuangan.


GO FOR UKM

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda