STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Rabu, Oktober 03, 2007

MENEMBUS MALAM RAMADHAN

Rute yang ditempuh dalam perjalanan dimulai dari keluar kostan di Jatinegara Kaum, belok ke Pemuda, lanjut ke Pramuka, belok kanan naik fly over Matraman menuju Salemba - Kramat - Naik Fly Over Senen kemudian belok kiri di tikungan setelah Balai Pustaka tembus ke Pos Besar Jakarta - akhirnya sampai tujuan memasuki pintu sisi utara Istiqlal.

Berangkat jam 11an/12an dan sampai di 7an 1/2 jam kemudian. Ada beberapa kejadian dan aktivitas disekeliling saat melewati jalan daerah Jakarta di malam hari ini. Di daerah Pemuda yg sudah sepi oleh lalu lalang kendaraan, ada beberapa tempat hiburan yg buka, kafe di dekat Antam yang masih beroperasi dan rame oleh pengunjung, kemudian Cafe di sekitar Arion juga rame mobil parkir berderet dan beberapa taksi menunggu diluar. Lampu merah di malam hari ternyata masih aktif dan tak ada bebas lampu jalan seperti di Solo setelah melewati jam 12. Di daerah Pramuka di dekat Hotel Centralpun dan sekitarnya yg banyak cafe dan lapo-lapo rame oleh tukang ojek, taksi dan beberapa gadis yg gak tau tujuannya apa masih berkeliaran di malam hari. Setelah melewati Pramuka di daerah Matraman - Kramat - Senin sepi dan enak untuk dilalui walau beberapa kali bertemu patroli polisi, di daerah pasar Senin setelah fly over di depan Terminal tiap hari ada pemeriksaan kendaraan oleh Polisi baik dari sisi kanan atau kiri jalan dan sampai tujuan di istiqlal tanpa ada gangguan sedikit. Sesekali ketemu rombongan sahur on the road para remaja menggunakan kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil yg menyemangati suasana ramadhan walau mungkin sifatnya hura2 dengan suasana hiruk pikuk menyusuri jalan-jalan secara semangat menunjukkan pemuda kita masih peduli dengan datangnya ramadhan ini.

Di satu sisi kita lihat suasana kondusif di Jakarta yang aman oleh pengendara tanpa ada gangguan dari orang2 yang bermaksud jahat, tapi ada sisi lain di mana di malam2 ramadhan yang seharusnya di isi dengan aktivitas2 yang bisa menambah amalan ramadhan ternyata masih banyak warga kita yang tidak mau menghormati bulan suci ini dengan melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat atau malahan menjurus kemaksiatan. Dan tentunya aparat keamanan yg ada kurang bisa memberi tegoran kepada para pengelola hotel dan tempat2 hiburan agar tidak terjadi penghakiman oleh ormas-ormas yang akhirnya mengambil tindakan yg mungkin seringkali dicap jelek oleh banyak orang karena menggunakan kekerasan. Memang ironis di negeri muslim terbesar ini law enforcementnya sangat rendah dan warganya sendiri yg banyak sekali yg mengaku muslim tapi tidak menghargai sifat kemuslimannya ini.

Untungnya para i'tikafer di masjid2 kita juga tak kalah lumayan, fastabiqul khairat lah
nyok dung !!!!!

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda