STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Kamis, Januari 24, 2008

REZIM DAN DEMOKRASI

Ketika orang kebanyakan terlilit mahalnya sembako untuk memenuhi kebutuhan hidup, orang-orang teringat masa pemerintahan Soeharto yang katanya gemah ripah loh jinawi makan murah, beli apa-apa tidak susah itu katanya dari berbagai obrolan dengan orang-orang diatas kita seumur 40 tahun yang menikmati masa jayanya Soeharto.
Bagi mereka masa reformasi yang sebenarnya bertujuan baik tetapi karena dibajak oleh orang-orang dahulu yang masih bercokol di kekuasaan baik di legislatif, eksekutif dan yudikatif dan orang2 lama tersebut ikut bertempur lagi merebut kekuasaan yang dahulunya mereka pernah berperan, lihatlah Theo Syafei, Abdul Ghafur, Bibit Waluyo, Wiranto yang ikut-ikutan merasa ingin berkecimpung kembali ke kancah kekuasaan setelah mereka lengser.
Yang terjadi adalah euforia reformasi dan kuat-kuatan pengaruh dengan mengadu domba rakyat kecil sehingga yang kita lihat sekarang di berbagai pilkada di daerah yang terjadi adalah banyak kerusakan, demokrasi bagi mereka mana yang kuat, mana yang memberi keuntungan kepada mereka, tidak menghormati dan menerima kekalahan, dan tidak fair.
Para aktivis yang dahulu ikut menumbangkan rezim sepertinya terjebak kembali dengan pola lama ketika orde baru muncul, beberapa aktivis angkatan 66 ikut terseret dan lupa untuk mengawal jalannya order baru sehingga yang terjadi banyak penyimpangan, sepertinya pola ini kembali muncul dimana para aktifis angkatan reformasi digunakan beberapa partai politik untuk ikut dalam agenda perebutan kekuasaan yang tujuannya tidak lagi untuk mensejahterakan rakyat banyak tetapi kepentingan kelompoklah yang dikedepankan.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda