STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Jumat, September 14, 2007

MASJID INCORPORATED

Didengungkan lagi masjid corporate yang ingin mengembangkan perekonomian ummat Islam dari masjid sebagai centre ummat Islam dalam beraktivitas.
Bagaimana menciptakan masjid yang mampu menaungi segala kebutuhan dan keperluan Islam di segala bidang. Apakah itu dalam urusan ibadah, edukasi, perekonomian, sosialisasi dengan sesama ummat Islam.

Nabi dulu menjadikan masjid untuk berbagai keperluan apakah itu ibadah, menyusun strategi perang, untuk mentarbiyah sahabat-sahabat, dan sebagainya. Contoh yang sudah diterapkan di tanah air pada jaman dahulu sudah terpikirkan para ulama kita dengan membangun masjid yang berdampingan dengan alun-alun, dengan pasar sehingga masjidpun ikut hidup dan menghidupi sekitarnya. Jadi ada interaksi antara masjid dengan masyarakat sekitarnya, masjid makmur warga sekitarpun juga ikut makmur. Konsep ini sudah ada beberapa yang menerapkannya seperti masjid Pondok Indah, Masjid Sunda Kelapa, Masjid Al Azhar, Masjid Kelapa Gading yang memiliki Gedung Pertemuan (Hall) untuk resepsi pernikahan atau acara-acara lain, layanan kesehatan, sekolahan, layanan bimbingan haji, LAZIS dan berbagai fasilitas yang mampu menginteraksikan masjid sebagai sebuah bangunan fisik dengan masjid sebagai tempat sosialisasi dan interaksi.


Tidak seperti sekarang yang terjadi adalah banyak berdiri bangunan masjid yang megah dan indah tetapi kurang makmur dan hanya terisi penuh ketika Sholat Jum’at dan Tarawih saja. Hal ini dikarenakan berbagai factor, antara lain luas tanah yang semakin sempit, tujuan pembangunan yang dari awal untuk keperluan ibadah saja di tempat-tempat wisata, di perkantoran, di mall2 yang semakin menjamur, maupun kesalahan pengertian dalam hal fisik masjid yang harus wah, tapi soal untuk memakmurkannya kurang ada program agar ikut megah dengan berbagai kegiatan yang mampu meramaikannya dengan kajian-kajian dari anak-anak, pemuda, hingga bapak ibu, perayaan hari besar agama, tempat pendidikan al’qur’an, yang kegiatannya kalau bisa dilakukan sangat padat dan membutuhkan sarana dan prasarana yang tidak sedikit dan membutuhkan SDM yang banyak sehingga bisa makmur masjid ini.


Dengan dimanajemeni yang baik mulai dari takmirnya, remaja masjidnya saling bekerja sama dan saling bahu membahu untuk bisa mewadahi potensi yang ada di masjid dan masyarakat sekitar. Dengan adanya pendataan ummat Islam sekitarnya dari jumlah penduduk, gender, tingkat perekonomian, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan bisa disusun bagaimana harus dijalankan suatu program yang bisa memakmurkan dan menghidupi masyarakat sekitar dipetakan dan direncanakan dengan sebaik-baiknya sehingga menjadi benar-benar rahmatan lil alaminnya.

JADI BAGAIMANA SELANJUTNYA ….

PEMUDA versus ORANG TUA bersatulah, UMAT ISLAM bersatulah


Wujudkan peradaban Islam yang gemilang ISLAM HADLARI - ISLAM MADANI atau apa istilahnya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda