STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Kamis, Desember 06, 2007

SUBUHAN 061207

Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas[970]. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami. (Anbiya : 90)

Dan mereka telah memotong-motong urusan (agama) mereka di antara mereka. Kepada Kamilah masing-masing golongan itu akan kembali (Anbiya : 93)

Kesadaran orang untuk bangun pagi dan subuhan tepat waktu sangat susah banget, apalagi suasana mendukung di luar hujan, cuaca dingin enak banget untuk tidur, lupa ditambah siangnya kerja keras badan capek, wah sedepnya tuk tiduran…..
Dzikr pagi .... sambil ngantuk-ngantuk
Diteruskan dengan ngaji walau satu lembar atau satu ruku’ ………. males banget

Syafii Ma’arif kembali menekankan pentingnya mempelajari dan mengkaji AlQur’an dan kemudian menerapkannya dalam nilai-nilai kehidupan bukan hanya dalam lip dan tampak dari luar saja dengan sikap yang kurang fleksibel, cenderung eksklusif kemudian letak rahmatan lil alamin mau dicapai dengan bagaimana, menerapkan ajaran agama tidak secara kaffah hanya sepotong-sepotong sesuai kemauannya, menekankan salah satu ajaran saja dan mengabaikan ajaran agama yang lain dan malah-malah mengkafirkan orang, membid’ahkan mereka, menceramahi tetua-tetua kita dengan bahasa yang kurang lemah lembut dan dengan cara yang hikmah dalam menghembuskan angin perubahan menuju Islam yang kaffah dan tidak dicampuri oleh banyak tradisi-tradisi yang tidak diajarkan.

Ketika Negara-negara non muslim, Negara barat yang mungkin tidak belajar tentang Islam atau mungkin sudah mempelajarinya ketika jaman kebangkitan Eropa menuju pencerahan dengan menimba ilmu-ilmu dari luasnya ilmu Islam di Baghdad ketika mereka melihat betapa indahnya berilmu pengetahuan, betapa indahnya hidup dalam negeri Islam yang gemah ripah loh jinawi kemudian mereka menerapkan nilai-nilai dan system Islam ke dalam kehidupan mereka dengan hokum yang tegas, dengan penataan kota yang tertata rapi, bersih dan indah, memperhatikan kaum lemah dengan pajak-pajak yang mereka tarik untuk bisa mencover warga Negara yang tidak mampu walau dalam Istilah yang bukan Islami tetapi sesungguhnya mereka mampu mewujudkannya dalam kemasyarakatan mereka walau mereka melakukan standar ganda tidak menerapkan ke negeri-negeri lain agar ikut sejahtera menjadikan dunia yang semakin indah, menjadikan dunia semakin aman sejahtera bagi semua makhluk yang ada seperti di dalam film-film kartun mereka.

Lalu sampai dimana kita ………. Masihkah tertidur pulas menikmati dinginnya malam, semilir angin, kasur yang empuk, buaian musik-musik yang melenakan diri kita kepada kemalasan-kemalasan kota dengan sedikit menikmati kemegahan dan tumpahan rejeki dunia ini yang abu – abu yang mungkin sudah tercampur antara yang halal dan haram dicapai dengan banyak jalan agar semua tercapai.

SOLUSInya :

Ya kita harus bangkit, mau belajar, mau berubah, mau mengambil resiko, lebih lemah lembut kepada saudara kita sesama, tegas kepada mereka ketika sudah melenceng dan salah yang mereka sudah tau tentang hukumnya. Tidak sekedar berwacana, berceramah dalam mimbar-mimbar, tanpa menerapkan minimal dalam diri kita, dalam keluarga kita, dalam kerja kita, dalam lingkungan di sekitar kita dengan menebarkan kebaikan.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda