STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Sabtu, November 29, 2008

KRISIS GLOBAL

Kejadian ini sebenarnya sudah diprediksikan setahun yang lalu ketika terjadi Supreme Mortege (kredit perumahan) di Amerika sana, beberapa ahli juga sudah mengindikasikan adanya perlambatan ekonomi dunia di beberapa belahan dunia. Dampak dari krisis di suatu negara akan mengakibatkan dampak juga dinegara lainnya dengan sistem yg global ini menyatu. Ketika Amerika melambat otomatis juga ekspor seperti China, Jepang, Eropa ke negeri itu tertahan dan tentu akibatnya industri di negeri-negeri itu mandek juga. Kemudian terjadi penarikan dana dollar besar-besaran oleh negeri Paman SAM itu dalam rangkat perbaikan ekonominya yg tentunya mengakibatkan kepanikan di pasar valas dan saham.

Kalau kita lihat kemarin reaksi dari Kabinet kita termasuk terlambat, ketika bencana itu muncul baru dilakukan langkah-langkah antisipasi, pasar saham dan valas kita juga ikut terimbas, karena permintaan dollar tinggi tentu saja nilai kursnya meningkat, didukung lagi dengan para spekulan-spekulan yg ikut bermain yang menambah kacaunya pasar keuangan sehingga beberapa kali pasar saham suspen. Di akhir tahun dan awal tahun depan banyak perusahaan-perusahaan yg hutang dalam bentuk dollarnya akan jatuh tempo contohnya BUMI perusahaan Bakrie Brother's yang sahamnya terkoreksi cukup tajam dan saat ini perusahaan tersebut sudah beralih tangan ke MNC lain yg memanfaatkan kekacauan Pasar Keuangan ini.

Inilah dampak dari Liberalisasi Pasar yang diagung-agungkan pemerintah kita yang Pro, tidak mau mengaca dari krisis keuangan 1998 kemarin. Ketika sudah ada indikasi tahun kemarin seharusnya pemerintah sudah ancang-ancang utk menerapkan skenario utk menghadapinya.
Dari obrolan teman-teman di kawasan Solopun juga terimbas ekspor mebel dan tekstil juga terhenti shingga dampak lebih jauhnya terjadi PHK yang tidak diinginkan.

Tampaknya kekuatan ekonomi lokal yg basisnya para UKM yg lebih tahan terhadap krisis yg seharusnya terus didukung dan dorong agar terus berkembang. Pasar lokal antara pulau harus digalakkan agar terjadi pertukaran produk sehingga saling menghidupi satu daerah dengan daerah lainnya. Pemakaian produk nasional seperti trendnya baju batik belakangan ini dirasa cukup menggembirakan, dan tentunya produk-produk daerah lainnya seperti Sapi di Nusa Tenggara yang dulu menjadi sentra pemasok daging nasional perlu didukung, tidak malahan menggalakkan impor sapi dari Australia, kemudian sektor manufaktur semacam di Daerah Ceper Klaten dengan industri logamnya perlu dikembangkan untuk memproduksi mesin-mesin pabrik daripada harus mengimpor ke Eropa atau Amerika yang menghabiskan devisa dan harus berhutang.
Penguatan-penguatan industri daerah ini perlu dicontoh dari Jepang dengan program One Village One Product.

Sabtu, November 01, 2008

DAKWAH

Sharing dengan rekan ngaji waktu kecil kemarin salah satunya ttg dakwah adalah sbb:
Cara dakwah orang tua kita dulu dengan metodenya yg klasikal, hafalan, tuntunan, pengajian, yasinan rasanya sekarang tidak / kurang diterima/direspon kalangan muda yg mana pengaruh ekstern sangat besar sekali apalagi anak-anak dibawah kita atau anak kita dan bagaimana pemecahannya.

Mentafsirkan bagaimana dakwah harus disampaikan kepada masyarakat yg notabene para juru dakwah harus mensikapi audiensnya yg mana sekarang ini berbagai informasi apapun sangat mudah diperoleh didalam ruang – ruang sempit di gua-gua kamar kita, diruang publik maupun dibanyak tempat.

Begitu gampangnya informasi itu masuk dari TV di kamar tengah/kamar pribadi kita, dari radio yang kita dengarkan, dari Koran/majalah yang dijual bebas, VCD/DVD, MP3/MP4 dan berbagai peralatan itu sangat memudahkan sehingga masyarakat tinggal memilih informasi mana yang akan dia pakai dalam hidup dan kehidupannya sebagai kerangka berpikir untuk bertindak, berucap.

Dakwah lewat penciptaan film2 semisal Ayat2 CInta, Laskar Pelangi atau buku2 semisal tenlit yg dikembangkan Forum Lingkar Pena yg dalam produknya sbg bentuk karya dari sebagian ummat yang berkreasi dengan mengisi pesan dari karya2nya tersebut dengan pesan moral, kemanusiaan, kebajikan, kemuliaan, keteladanan, perjuangan yg mana lebih mengena bahasanya tanpa menggurui anak-anak muda, orang awam, maupun anak kita.

Atau juga lewat kreasi2 kreatif sebagian ummat lewat internet, dialog lewat milis, blog2 yg mana secara bebas mereka bisa mengekspresikan dan memilih mana yg menurut kawan-kawan kita lebih sesuai pemahamannya, karena tidak sedikit web-web yg bertemakan agama bertebaran di dunia maya.

Tapi hal itu juga tidak boleh terlalu tinggi yg hanya dimengerti oleh sebagian kecil ummat yg bisa menikmati kemewahan semacam internet, novel-novel atau film2 itu, tentunya dakwah klasikal semacam ceramah, diskusi, kultum senantiasa tetap dijalankan. Walau bagaimanapun sebagian besar ummat masih berada dalam keterpurukan.

Menciptakan lapangan kerja, dengan tidak menjadi beban bagi masyarakat dimana kita hidup adalah juga salah satu cara dakwah yg efektif krn otomatis kita harus menjadi muslim yang kuat yg bisa berguna dan bermanfaat bagi orang lain.

Sekian dulu, semoga kita bisa berkreasi tentang metode-metode penyampaian dan tentunya bisa mengena, selamat mencoba. Fastabiqul Khairat saja ....