STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Senin, April 30, 2007

Belum Ketemu

Setelah kuteliti kubaca beberapa buku kemarin di Gramedia Lippo Cikarang
dan kuanalisa dengan Strenght & Weaknessnya SWOT ternyata yang kutemukan kebanyakan adalah Weaknessnya dari diriku sendiri.
Apa yang bisa aku berikan, jual, abdikan untuk sesuatu hal sangat sedikit sekali dibandingkan kekurangan yang sangat banyak kumiliki.
Aku memang harus banyak belajar dan belajar terus jangan membuang waktu.

Senin, April 23, 2007

H A R L A H 31 TAHUN DI BUMI

Refleksi 31th KU

Bismillahirrahmanirrahim


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu

Tiga puluh satu tahun sudah berlalu kulalui hidup ini dengan suka dan duka yang memang akan terus bersama kita dan pensikapannya pun sangat bermacam-macam. Naik turunnya psikologis dan keimananku menjadikan sikap kedewasaan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan tersebut dengan seksama.

Egois, Idealis, KAKU itulah aku

Keragu-raguan, kegamangan, sikap yang terlalu berhati-hati dalam menghadapi semua tantangan hidup, sikap pembelajaran yang sangat kurang dari diriku, kurang merenung. Kurang mau belajar, dan masih terkungkung pada permasalahan-permasalahan yang tidak pernah berujung pangkal karena masih banyak menghindar dan kurang berani menghadapi realita yang memang begini adanya di kehidupan ini.

Egois, Idealis, KAKU itulah aku

Pensikapan yang tidak komprehensif dan cenderung sepotong-potong (partial) menyebabkan separo-paro juga hasilnya. Sikap puas terhadap yang ada sekarang, ataukah salah dalam pensikapan mensyukuri apa yang sudah ada belum bisa kuterjemahkan.

Egois, Idealis, KAKU itulah aku

Dua kali kugagal dalam menjalin hubungan dengan seseorang belum bisa kutemukan, bagaimana aku harus intropeksi diri agar bisa dan maju menghadapi hari depan yang memang masih panjang. Sikap terlalu memilih atau bagaimana aku tak tau or sikap ketakutan, kekhawatiran-kekhawatiran yang masih menyelimuti diri ini sebenarnya kusadari.

Egois, Idealis, KAKU itulah aku

Problem internal dari diri sendiri, keluarga, sikap kurang dinamis, kurang mau berkomunikasi secara efektif. Sikap masih menutup diri terhadap orang lain- kurang berani mengungkapkan sikap kepada seseorang karena menganggap diri sudah cukup dan merasa penuh dengan problem-problem intern tersebut dan tidak segera meloncat ke step selanjutnya.

Egois, Idealis, KAKU itulah aku

Sikap kurang disiplin, suka bercanda, tuk itu ku harus lebih serius, jangan mudah terpancing keadaan yang membangkitkan emosi, lebih arif dengan situasi dan kondisi, lebih mengerti bahwa kita ini sudah dewasa tidak lagi masanya untuk bercanda ria, hari kita masih panjang dan harus dilalui dengan kesungguh-sungguhan, mencari pemecahan masalah daripada tenaga, fikiran, kemampuan kita terbuang percuma untuk kepentingan yang tidak bermanfaat dagi diri sendiri, orang lain dan tentu saja bagi kepentingan dan kemaslahatan orang banyak.

Egois, Idealis, KAKU itulah aku
Tetap jalin komunikasi, silaturahmi dengan berbagai pihak mencari peluang kalau ada kesempatan segera ambil dan kembangkan kemampuan demi kemajuan kita.

Sikap-sikap yang perlu diperhatikan kedepannya :
- Lebih perhatian pada diri sendiri mengaca apa yang sudah kita lakukan, kita capai selama ini
- Jangan terlalu banyak pingin tahu / sok tahu tentang orang lain, merasa bahwa kita berhak untuk mengatasi masalah itu, kalau memang dibutuhkan keterlibatan kita dengan keadaan tersebut bantulah sebisa mungkin jangan hindari.
- Jangan sok keminter / merasa pintar lebih dari orang lain sehingga lupa akan diri sendiri merasa di awang-awang bahwa orang lain dibawah kita, padahal masih banyak orang yang lebih berguna, berjasa, dari diri kita ini .
- Jangan terrlalu banyak hilir mudik, berleha-leha, menghabiskan waktu luang untuk sesuatu yang tidak berguna kalau bisa cari kegiatan yang mampu menambah skill kita, ketrampilan dan selalu mencoba sesuatu hal yang baru.
- Segera bergerak dan melangkah jangan tunda – tunda bila sesuatu bisa diselesaikan hari ini segera selesaikanlah.

Egois, Idealis, KAKU itulah aku

Beberapa kejadian belakangan yang harus saya cermati di hari-hari refleksi ini :

- Jangan menyimpan sesuatu kalau memang itu sesuatu yang harus segera disampaikan
- Buat catatan yang bisa membuat diri kita ingat akan kejadian-kejadian
- Ketidakmengertianku tentang makna suatu hubungan dengan seseorang yang masih banyak aku harus belajar banyak bahwa satu kepala dengan kepala lainya adalah lain, bersikaplah mau lebih memahami isi hati, pikiran orang lain jangan jadikan diri kita sebagai standar yang baku untuk menilai suatu kebenaran.
- Senantiasa selalu ingat dan ingat doa dan doa selalu

Egois, Idealis, KAKU itulah aku

Hikmah yang kudapat di 31 tahun ini :

- Lebih maknai sholat dengan banyak latihan kontemplasi (Samsuddin Advice)
- Lebih berpikir ke depan future jangan flashback ke belakang terlalu banyak bernostalgia, hadapi apa yang memang ada di depan kita ini back – now to future, jangan menyerah dan menunggu suatu keadaan, bantuan orang lain, menyesali, menyalahkan keadaan dan kondisi yang ada tapi minimal kita tidak bergantung, tidak membebani orang lain dan lebih kreatif, inisiatif untuk menghadapi apa yang didepan kita. (Refleksi kejadian Anang)
- Hati – hati dengan tingkah laku, sikap, omongan, gaya kita terhadap orang lain (Kegagalan hubungan dengan Watik, Win, Rina dan wanita-wanita lain yang mungkin aku menyakiti meraka ataupun aku tak mampu memahami mereka sebagai makluk yang penuh kasih sayang, keanggunanan kerahasiaan tersembunyi yang belum mampu aku singkap apa dibalik diri mereka) Dulu memang aku meremehkan, apatis dan kurang perhatian dengan wanita, tidak aku pelajari dari dunia wanita yang bagaimana ku tak tahu.
- Selalu bakti kepada ibuku yang masih harus kita berbakti sampai akhir hayat karena selama ini semenjak kecil hingga dewasa ini kami selalu menyusahkanmu belum mampu membahagiakan dirimu, belum bisa memberikan yang terbaik tetapi malah selalu merepotkan, menambah beban dan kurang memikirkan dirinya. Ku belum mampu berbuat banyak untuknya, dulu sering kukecewakan dan malah pernah mungkin aku merasa menyakiti hatinya dengan berani dan tidak menghiraukan dirinya.
- Kepada bapakku yang bisa menanamkan kebaikan, sendi-sendi kemuliaan, sikap mau berkorban untuk masyarakat banyak, aku belum bisa membantu banyak belum bisa berbuat yang terbaik, dan masih belum mampu mememnuhi harapan dan cita-cita. Kebebasan yang engkau berikan membuat diri kami lena dan malahan mungkin kami tidak memanfaatkan kebebasan yang engkau berikan kepada kami untuk memenuhi harapan-harapan dan cita-cita yang masih harus kami emban untuk masyarakat banyak.
- Kepada masjid-masjid yang sampai saat ini kami hanya memanfaatkanmu sebagai tempat menghilangkan beban-beban kami, menjadikan engkau hanya sebagai tempat ritual, kami belum mampu memamkmurkanmu sesuai harapan untuk lebih mendayagunakan dan untuk lebih berguna bagi masyarakat sekitar. Ku belum mampu memecahkan kejumudan & kekonvensionalan ataukah kultur yang begitu. Cara memanusiakan orang tua, dengan keegoan jiwa muda kita, yang merasa benar, padahal dari merekalah kita mendapat banyak ilmu walau untuk kondisi sekarang pensikapan mereka kurang benar.
- Kepada Rasul kami, aku belum berittiba’ belum banyak belajar akan sirah-sirahmu, masih saja kugeluti keduniaan yang melalaikan, melupakan ajaranmu yang begitu mulia, tapi selalu kuikuti langkah-langkah musuhmu. Kami belum bisa mengemban amanahmu untuk berdakwah, beraar makruf nahi mungkar atau apa saja, masih kuikuti hawa nafsu yang sesuai dengan untuk kepentingan kami sendiri.
- Allah Yang Maha Kuasa, Maha Kasih, Maha Sayang, Maha Bergantung, Maha Mendengar, Maha Melihat, ku selalu berdoa, bersujud atau apa lah yang sepertinya aku masih seperti menjalani ritual-ritual, aku masih munafik, masih kufur akan nikmat, rahmat yang begitu besar engkau berikan tetapi aku tak mampu memanfaatkannya, aku menjadikanmu sebagai tameng untuk kepentingan keduniaannku, untuk memperoleh simpati dari manusia lain untuk memperoleh harta keduniaan, sepertinya aku menjual keMahaanmu untuk kepentingan diriku ini. Mohon ampun kami ini hamba yang dhoif yang banyak sekali kekurangan, kesalahan, kekhilafan, kesalahan dan semua kekurangan kami ini yang masih menuruti hawa nafsu, menuruti syaitan sebagai musuh kami tetapi kami malah seringkali mengikutinya.


Akhir Kata Diri Ini Memang Banyak Kurang Banyak Salah Banyak Yang Harus Diperbaiki di umur yang sudah kepala 3 ini, belum mampu berbuat untuk diri sendiri apalagi untuk orang lain, untuk Negara, untuk agama.


Terima Kasih Banyak Kuucapkan Kepada Allah Yang Maha Segalanya, Rasul Kami Muhammad sebagai tauladan kami, Kepada Kedua Orang tua Bp. Muhammad Qomari dan Ibu Wasilaturrohmah kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kami belum mampu membalas segala kebaikan yang engkau pancarkan selama ini, Kepada Guru-guru kami yang telah memberikan ilmu sehingga memberikan bekal hidup menghadapi dunia yang harus terus dijalani, Kepada Teman-teman kami di Sidomulyo rekan-rekan Remamuda, Karang Taruna, PASS yang memberikan aku banyak bekal, petuah-petuah, kebaikan-kebaikan yang sangat berguna, Kepada Teman-teman sekolah dari SD sampai Sekarang aku sering menyusahkan, sering merepotkan, membebani dan hanya bergantung tapi belum bisa memberi mereka apa kemanfaatan yang aku punya demi teman-teman yang banyak membantu baik selama belajar, bekerja dan menghadapi permasalahan-permasalahan hidup ini, rekan-rekan kerja yang seringkali aku meremehkan peran mereka, membebani, merepotkan, menggurui atau apa saja, Jakarta yang dulu aku selalu hindari dari aku tak tahu mengapa dulu aku membencinya tetapi disini aku bisa mengetahui makna hidup sebenarnya, bagaimana aku harus hidup, menjadi tempat belajar hidup yang sesungguhnya jauh dari orang tua, dari saudara tapi paling tidak engkau memberi aku banyak bekal, hikmah hidup yang banyak sekali, Bos Ade yang masih memberikan kepercayaan kepadaku tetapi kadang aku tidak amanah seringkali aku memanfaatkan untuk kebebasan, terima kasih atas kebebasan banyak pembelajaran yang aku peroleh dari sedikit yang dahulu aku tak mampu sekarang sedikit aku bisa bertambah ilmu, Saudara-saudara perempuanku aku sebagai saudara laki-laki belum mampu berbuat banyak untuk melindungi engkau, memberikan yang terbaik bagimu, malah aku banyak berbuat kesalahan kepada mereka.

Wassalam

Jakarta, 20 – 23 April 2007

Label:

Jumat, April 13, 2007

Make Relation & Network

Kita makhluk sosial dan perlu orang lain dalam setiap langkah dan gerak kita
kapanpun dan dimanapun
Untuk itu senantiasa berbuat baik dan beri manfaat walau sedikit, jangan pernah kecewakan orang lain walau sedikit
Selalu syukuri nikmat hidup dan kehidupan, jalinlah dengan siapapun tanpa melihat dari mana ia berasal. Jangan ada pamrih dan suatu kepentingan yang akhirnya akan membuat suatu hubungan menjadi tidak langgeng karena adanya kepentingan itu.
Senantiasa coba cari dan jalin kerjasama.

free month

Gagal lagi ku make relation with anyone who will be my life partner.
Apakah karena keegoanku ataukah memang ini jalan yang terus harus ku jalani
Untuk sementara ku free dulu n focus kerja walau habis ngurus laporan akhir tahun pajak yang lumayan ribet tapi akhirnya selesai juga.
Ku telah berusaha dan inilah hasilnya, aku harus lebih banyak instropeksi diri
Why with me dan suatu saat nanti entah seminggu lagi, sebulan lagi akan kucoba lagi
Memang perlu perjuangan dan cobaan untuk mendapatkan apa yang ingin kita peroleh
tidak hanya tunggu dan tunggu
Doa dan usaha
Sementara memang harus freee ... freee . freee
He . he