STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Kamis, Desember 27, 2007

SOLO BERDUKA

2 hari ini sms dari temen-temen yang ada di Jakarta maupun di Solo berisi info mengenai musibah yang terjadi di Solo dan sekitar. Karena memang akhir2 ini saya gak pernah pegang internet, koran atau nonton TV jadi gak ngerti apa yang ada di dunia luar sana yang jauh dari pengamatan saya.
Kemarin akhirnya tanya-tanya temen di SOlo apa yang sebenarnya terjadi, dan jawaban mereka adalah musibah memang terjadi di daerah Solo dan di sekitar, adapun daerah yang terkena adalah daerah pinggir kota Solo yang dekat dengan tepi Sungai Bengawan Solo sedang di pusat kota dan di sekitar rumah di daerah Kerten dan Pabelan masih aman saja, tapi mungkin untuk beberapa tahun ke depan dimungkinkan bisa saja terjadi karena daerah resapan tanah dan sawah-sawah maupun tegalan-tegalan mulai habis dibangun perumahan penduduk mengingat kota Solo merupakan daerah tujuan migrasi penduduk sekitar yang bersekolah, mencari penghidupan dengan industri-industri pendukung di Solo yaitu tekstil, percetakan, pendidikan.
Kemudian sore ini lihat berita di TV untuk meyakinkan apa yang terjadi memang benar daerah2 pinggiran dan sekitar SOlo yaitu daerah Tawangmangu yang terletak di timur kota Solo, kemudian Tirtomoyo Wonogiri yang terletak di sebelah selatan kota Solo.
Solo memang daerah yang menurut perhitungan saya 50% tahu agama, dan 50% Islam KTP atau abangan. Kenapa bisa begitu disamping Ponpes Ngruki yang terkenal dengan pemegang teguh ajaran Islam dan beberapa Ponpes yang ada baik tradisional maupun modern, banyak juga pergerakan Islam yang tumbuh berkembang di daerah ini apakah itu Muhammadiyah, NU, MTA, DDI, Tabligh, Salafy, Hizbut Tahrir, Tarbiyah dan masih banyak lagi tetapi kemaksiatan juga tumbuh kembang seperti judi togelnya yang terkenal Cap Ji Kia yang melanda banyak kalangan dari orang tua sampai anak kecil dari laki dan juga perempuan, kemudian untuk urusan makanan ada darah beku istilahnya saren yang banyak dijual di warung2, kemudian ada rica-rica Anjing yang banyak di jual di beberapa sudut kota, dijual bebasnya minuman keras lokal yang terkenal dengan sebutan Ciu Bekonang atau istilahe anak muda Topi miring dan masih banyak lagi.
Semoga musibah ini bisa menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih mendekatkan kepada sang Pencipta.
MARI SALING BANTU MEMBANTU DAN BERIKAN DONASI DALAM BERBAGAI BENTUK APAKAH MATERI, PEMIKIRAN, MAUPUN TENAGA YANG BISA MERINGANKAN KORBAN

Label:

Rabu, Desember 26, 2007

KETIDAK KHUSU'AN

Akhir2 ini memang dirasa diri ini kurang tenang dan kurang bisa fokus ketika menjalankan sesuatu pekerjaan atau bermunajat kepada Allah.
Dari kajian yang pernah didengar ada beberapa penyebab yaitu :
- Panjang angan hal ini memang saya sadari ada banyak keinginan dan keinginan yang selalu muncul dalam benak dan pikiran ketika melihat sesuatu hal yang dirasa menarik, atau membaca wacana-wacana yang muncul.
- Tamak dan rakus akan urusan dunia kalau ini mungkin aku belum kena penyakitnya, saya gak banyak kebutuhan yang ingin dipenuhi dalam hidup ini, gak ada obsesi yang terlalu terhadap dunia ini, asal bisa kerja, asal bisa makan, asal bisa berteduh, baju bagus kurang pengin, kendaraan bagus juga tidak, rumah yang bagus juga tak tertarik, lihat artis males, lihat sinetron apalagi ....

Sampai kapankah perasaan melayang, ekstase, tanpa tujuan, tanpa kehendak, dan merealisasi hal2 yang kecil dan mewujudkannya bukan terus menambah wacana-wacana dan terus memunculkannya di angan dan pikiran.

Sabtu, Desember 22, 2007

Special at Bogor

Dari beberapa kali perjalanan ke kota bogor dan kabupatennya ada sesuatu yang lain dan selalu saya cari perbedaan apa yang khas dari makanannya yang senantiasa disajikan dirumah-rumah kawan atau rekan kita. Apakah itu ?
Sotokah yang kuahnya penuh santen kuentelnya itu,.... Soto Bocor eh Bogor
Taleskah yang ada bonggolnya itu,.....
Asinan atau manisan yang pedes, asem itu,....
Ataukah ada menu lain yang beda dan terlupakan oleh kita.
Semua menu diatas adalah memang jelas khasnya tetapi semua itu bukan spesial dan khas menurut saya ...
Yang jadi khas adalah ikan asinnya ..... yang asinnya itu berbeda banget dari ikan-ikan asin yang pernah dinikmati sebelumnya. Something different with the salt or ????

Label:

MANAJEMEN KENDALI MUTU

Jalan-jalan ke klien atau ke rekanan bisnis ternyata memunculkan ide-ide baru yang perlu untuk diterapkan di perusahaan.
Waktu urus perlengkapan pembiayaan modal kerja awalnya seperti ribet dengan menyiapkan kelengkapan dokumen dan data yang harus komplet dan tentunya membuat kita repot dibuatnya.
Yang bisa saya petik dari urusan ini adalah perlunya checklist dari kelengkapan dokumen atau berkas atau report, yang walaupun itu hanya satu lembar tetapi sangatlah penting artinya untuk mengetahui dokumen atau persyaratan mana yang belum lengkap dan harus segera dipenuhi. Sebagai contoh dari berbagai report yang dikerjakan di kantor ketika tidak ada checklist untuk persiapan report karena ada beberapa kerepotan lain atau urusan kerjaan lain, seringkali pekerjaan semula tersebut terlupa dan sampai di tahapan mana ia tertangani.
It's simple tetapi kita sering lupa .... walau perusahaan kita bukan perusahaan yang sudah menerapkan ISO atau manajemen kendali mutu tapi cobalah untuk tertib dan teratur dari awal.
Selamat mencoba dan menerapkannya ....

Label:

Senin, Desember 17, 2007

TELADAN

Orang tua bukan lagi teladan
Teladan sepertinya hanya menjadi isapan jempol saja dan mungkin legenda yang akan menjadi kisah-kisah dalam buku cerita yang akan dikenang oleh anak dan cucu kita.
Kisah ini diilhami dari seorang Satpam yang secara kedudukan mungkin dia sebagai pimpinan, secara keseharian yang dia nampakkan adalah kewibawaan dan juga sikap kesolehan dengan peci dan sarung yang dikenakan dan juga obrolan-obrolan agama yang dia tahu tentang kebenaran, aqidah, fikih-fikih yang mungkin pernah dia kaji atau mengaji di kampungnya dahulu.
Apakah karena suatu kebutuhan ataukah karena iklim di Jakarta ini apa-apa harus dihargai dengan materi yang lebih pasnya adalah duit membuat apa-apa yang pernah diomongkan tentang agama dan kebenaran menjadi hilang seketika. Image yang dibangun dengan simbolik-simbolik dan omongan sekian lama hilanglah sudah karena hanya masalah sepele yaitu duit.
Hal ini juga banyak dialami saudara-saudara kita, ketika kita coba ajak ngobrol tentang masalah keagamaan seolah-olah pendapat kita lah yang benar dan ngomongnya akan semangat sekali dan berbusa-busa. Tapi ketika kita lihat kesehariannya cobalah ketika ada suara adzan berbunyi ajakan suci untuk segera menunaikan suatu perintah yang sangat special diturunkan kepada semua Rasul ataupun ketika dihadapkan pada suatu permasalahan yang menyangkut masalah materi atau duitlah, akan kelihatan sekali bagaimana sebenarnya diri ini. Borok, busuk, kemunafikan – kemunafikan telah menjangkiti kita semua ketika uang sudah berbicara, kepentingan yang bicara maka akan lain ceritanya.
Inikah masyarakat agamis di negeri ini yang memahami arti agama secara dangkal yang hanya kelihatan di mata saja, bukan lagi diterapkan dalam nilai-nilai kehidupan sehari-hari kita.
Ketika ada ajaran sesat apakah itu Lia Aminudin, Al Qur’an Suci, Abu Musadeq atau lainnya mereka ikut berteriak lantang dan komentar macam-macam, tetapi apa yang mereka lakukan dikeseharian merekapun mungkin saya istilahkan membikin aliran baru atau ajaran baru untuk ngaji al Qur’an coba berapa banyak yang masih mengamalkan pegangan hidup ini, berapa banyak yang meninggalkan sholat Subuh yang memang sangat susah ini, sholat tidak lagi 5 waktu mungkin mereka buat hanya menjadi 4 atau 3 waktu saja dikarenakan kesibukan dan kemalasan mereka.
Atau bagaimana orang-orang tua kita mengajari kita untuk belajar menohok kawan, berkelit, mencari celah, korupsi, berebut kekuasaan, berebut harta, berebut wanita dll. Anak-anak muda ikut teracuni oleh virus –virus ini ketika mereka masuk ke dalam sistem yang busuk dan telah mendarah daging yang dikenalkan oleh leluhur kita yang bernama Ken Arok itu.
Impian tentang Ken Dedes yang cantik yaitu godaan tentang wanita, tentang sebuah kerajaan yaitu godaan berupa kekuasaan, tentang sebuah wilayah dan akhirnya materi yang akan didapat yaitu godaan tentang harta benda dunia. Semua itu memang kenikmatan atau kesenangan hidup yang boleh saja setiap orang meraihnya tetapi ya mbok yao istilah bahasa jawane carane itu lho, etika, moral, hokum jangan hanya jadi lips dan sesuatu yang dibuat-buat dan bisa dijadikan proyek dengan bualan yang muluk –muluk tetapi ketika pelaksanaan nol besar. Its Bull Shit
Hidup seolah-olah dibikin formal dan susah serba administrative, tersistem harus pake jalur ini pake jalur itu bukan jalur yang diajarkan oleh Allah kalau minta, berdoa yang langsung saja tanpa perantara, tanpa formalitas yang orang lain harus tahu yang bisa kita munajatkan setiap saat, setiap tempat. Memang manusia itu serba menyulitkan dirinya sendiri, kalau bisa dibikin susah mengapa harus dibikin gampang. Hanya umur yang banyak saja, tetapi contoh-contoh kebaikan, kebajikan sangat susah kita dapatkan.

Tujuan hidup utama sudah terlupakan dalam diri kita, kita sudah kehilangan akal dan logika yang dianugerahkan Allah kepada kita, telah kehilangan kesadaran atau hilang urat malu kita hanya untuk tujuan sementara saja. Silahkan menjadi cermin bagi diri-diri kita ini seberapa munafikkah kita, sayapun sangat sadar saya bukan manusia yang sempurna dan hanya bisa menulis dan ikut ngomong berbusa-busa juga.
SEMOGA KITA TERJAGA DARI PERBUATAN-PERBUATAN TERSEBUT
SELALU INGAT (DZIKR) – SADAR (FIKR)

FORMALITAS MENYEBALKAN

Tadi kontak temen2 remaja masjid di kampung, adakah penggalangan dana atau hewan kurban yang mau di bawa ke daerah yang membutuhkan. Berita yang didapat adalah mereka untuk saat ini off dulu untuk upaya penggalangan atau mau ngadain baksos atau segala macamnya padahal biasanya beberapa tahun yang lalu upaya untuk memberikan kelebihan hewan kurban ke daerah-daerah yang lebih membutuhkan.
Kembali yang menjadi kendala adalah formalitas dari para pengurus yang lebih tua yang kembali ikut berperan dalam hal-hal teknis yang seharusnya sudah diserahterimakan kepada pemuda-pemuda yang nantinya menjadi generasi penerus. Karena terlalu ikut campur tangan dan mungkin kurang percaya kepada pemuda atau apa yang harus dilakukan pemuda secara teknis harus diketahui oleh pengurus, padahal selama beberapa tahun semua pelaksanaan berjalan dengan lancar dengan revisi dan laporan pertanggungjawaban setelah kegiatanpun ketika pembubaran panitia juga dilakukan.
Kreatifitas anak muda, kebebasan, idealisme terbatasi dan akhirnya saluran yang menyumbat ini menyebabkan anak-anak muda malas berkarya, menyalurkan ke saluran lain yang bisa memuaskan dan mungkin saja akhirnya mereka menjadi anti sosial dan lebih mementingkan kepentingan2 pribadi yang memang cukup menyita waktu dan perhatian baik di rumah, di kampus, di tempat kerja atau tempat2 lain di luar komunitas kampung yang memang cenderung jumud.
Dan ketika ada aliran-aliran dari luar yang bisa dan sesuai dengan gerakan mereka yang lalu dan mungkin terbaharukan mereka akan ikut salah satu manhaj-manhaj tersebut apakah itu jamaah tabligh, salafy, tarbiyah, yang sanggup menerima tenaga-tenaga muda yang sedang bergairah ini, maka jangan salahkan ketika manhaj-manhaj baru ini tumbuh berkembang dan para orang tua merasa kecolongan ada apa ini ada upaya penggembosan kader-kader di tingkat grass root di level kampung, kemudian berkembang ke level yang lebih tinggi bahkan manhaj mereka ini mendunia di banyak negara.
MAMPET DAN AKHIRNYA MELETUP

Kamis, Desember 13, 2007

NGAJI DI SUNDA KELAPA

Malem Sabtu tanggal 7 Des 07 kemarin akhirnya terlaksana juga keinginan sama temen untuk ikut pengajian di Masjid Sunda Kelapa bakda Maghrib sampai jam 20.30an. Udah lama ngrencanain kesana tapi memang Allah baru kabulkan kemarin dan alhamdulillah ternyata bisa belajar sholat tasbih karena katanya Jum'at pertama di awal bulan selalu diadakan sholat ini dimulai bakda maghrib dan berakhir menjelang isya'.
Setelah bakda Isya' pengajian baru dimulai dengan tema pernikahan Nabi, tapi yang kurang menarik di acara pengajian ini adalah cuma satu arah saja metodenya tidak ada diskusinya. Acara diikuti sebagian besar oleh anak muda walau secara kuantitas kurang tapi gak tau peserta ceweknya banyak nggak karena gak bisa liat memang. Mungkin karena acara di daerah elit menteng yang jauh dari jalan protokol dan juga pelaksanaan memang di malam hari jadi kalau ibu2 atau akhwat gak bisa leluasa mengikuti karena mengejar waktu yang memang berakhir agak malem jadi riskan buat mereka dengan keamanan.
Semoga terus istiqomah saja ... untuk mengisi dahaga di padang pasir Jakarta.

GRAMEDIA AKHIR TAHUN

Gak seperti tahun kemarin cuci gudang akhir tahun Gramedia yang dilaksanakan di Palmerah base campnya yang begitu riuh oleh pengunjung menyerbu buku-buku yang ada dari anak kecil, sampai orang tua, laki perempuan yang pake mobil atau cuma naek angkot terlihat antusias memilih buku yang ada dan mborong dengan tentengan buku di tangan kanan dan kiri apalagi yang membawa keluarga dalam satu rombongan keluarga semua mborong karena memang macamnya yang banyak dan murah-murah 2.500an sampai 10rban.

Untuk tahun ini diadakan di Mall Mangga Dua Square tidak kelihatan meriah, pengunjung malah menikmati acara yang diadakan di panggung dengan sulap dan sajian lagu2 mandarinnya. Blok2 meja yang menawarkan buku2 baru dan buku lama kurang menarik diskon yang ditawarkannya terlalu kecil cuma 15%, sedang macam buku murah gak terlalu banyak jadi banyak yang cuma-cuma lihat dan beli sekedar yang menarik hati tidak seperti tahun lalu yang sangat padat pengunjungnya dan juga diskonnya sangat menarik. SANGAT MENGECEWAKAN dan cuma beli 2 buku komputer dan 4 buku anak2 buat ponakan. HU........

Label:

Sabtu, Desember 08, 2007

MOVING

TO DAY WE'RE MOVING OFFICE

from our office Km. 18 No. 26 to new office Pulogadung Trade Centre Jakarta Industrial Estate Ruko 8 A No. 21

And tomorrow i move to home lease at Pak Jali

Kamis, Desember 06, 2007

SUBUHAN 061207

Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas[970]. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami. (Anbiya : 90)

Dan mereka telah memotong-motong urusan (agama) mereka di antara mereka. Kepada Kamilah masing-masing golongan itu akan kembali (Anbiya : 93)

Kesadaran orang untuk bangun pagi dan subuhan tepat waktu sangat susah banget, apalagi suasana mendukung di luar hujan, cuaca dingin enak banget untuk tidur, lupa ditambah siangnya kerja keras badan capek, wah sedepnya tuk tiduran…..
Dzikr pagi .... sambil ngantuk-ngantuk
Diteruskan dengan ngaji walau satu lembar atau satu ruku’ ………. males banget

Syafii Ma’arif kembali menekankan pentingnya mempelajari dan mengkaji AlQur’an dan kemudian menerapkannya dalam nilai-nilai kehidupan bukan hanya dalam lip dan tampak dari luar saja dengan sikap yang kurang fleksibel, cenderung eksklusif kemudian letak rahmatan lil alamin mau dicapai dengan bagaimana, menerapkan ajaran agama tidak secara kaffah hanya sepotong-sepotong sesuai kemauannya, menekankan salah satu ajaran saja dan mengabaikan ajaran agama yang lain dan malah-malah mengkafirkan orang, membid’ahkan mereka, menceramahi tetua-tetua kita dengan bahasa yang kurang lemah lembut dan dengan cara yang hikmah dalam menghembuskan angin perubahan menuju Islam yang kaffah dan tidak dicampuri oleh banyak tradisi-tradisi yang tidak diajarkan.

Ketika Negara-negara non muslim, Negara barat yang mungkin tidak belajar tentang Islam atau mungkin sudah mempelajarinya ketika jaman kebangkitan Eropa menuju pencerahan dengan menimba ilmu-ilmu dari luasnya ilmu Islam di Baghdad ketika mereka melihat betapa indahnya berilmu pengetahuan, betapa indahnya hidup dalam negeri Islam yang gemah ripah loh jinawi kemudian mereka menerapkan nilai-nilai dan system Islam ke dalam kehidupan mereka dengan hokum yang tegas, dengan penataan kota yang tertata rapi, bersih dan indah, memperhatikan kaum lemah dengan pajak-pajak yang mereka tarik untuk bisa mencover warga Negara yang tidak mampu walau dalam Istilah yang bukan Islami tetapi sesungguhnya mereka mampu mewujudkannya dalam kemasyarakatan mereka walau mereka melakukan standar ganda tidak menerapkan ke negeri-negeri lain agar ikut sejahtera menjadikan dunia yang semakin indah, menjadikan dunia semakin aman sejahtera bagi semua makhluk yang ada seperti di dalam film-film kartun mereka.

Lalu sampai dimana kita ………. Masihkah tertidur pulas menikmati dinginnya malam, semilir angin, kasur yang empuk, buaian musik-musik yang melenakan diri kita kepada kemalasan-kemalasan kota dengan sedikit menikmati kemegahan dan tumpahan rejeki dunia ini yang abu – abu yang mungkin sudah tercampur antara yang halal dan haram dicapai dengan banyak jalan agar semua tercapai.

SOLUSInya :

Ya kita harus bangkit, mau belajar, mau berubah, mau mengambil resiko, lebih lemah lembut kepada saudara kita sesama, tegas kepada mereka ketika sudah melenceng dan salah yang mereka sudah tau tentang hukumnya. Tidak sekedar berwacana, berceramah dalam mimbar-mimbar, tanpa menerapkan minimal dalam diri kita, dalam keluarga kita, dalam kerja kita, dalam lingkungan di sekitar kita dengan menebarkan kebaikan.

Label:

TRIP 021207

Weekend ahad Des 02, 2007

Setelah sholat dhuhur menuju terminal pulogadung mencari Koran yang mungkin bisa memberikan pencerahan atau memunculkan ide-ide untuk merefresh setelah 1 minggu bergelut dengan kerja yang begitu padat. Ada pilihan 2 koran yaitu Tempo dan Kompas, pertama buka-buka tempo mungkin saja ada topic menarik yang biasanya mengulas sesuatu yang baru dan berbeda dengan lainnya, tetapi untuk hari ini kurang menarik dan diputuskan mengambil Kompas yang ternyata sekarang dijual cukup murah disiang hari yang biasanya 2000 atau 2500 tapi kali ini dilego 1500.

Karena belum sarapan dilanjut mencari sarapan sambil mencari suasana yang agak tenang, di tempat sejuk dan tentunya ada sedikit nuansa hiburan atau sesuatu yang menarik dan bisa menimbulkan ide dan kita meluncur ke Proklamasi dengan menyusuri Pemuda belok lewat Pasar Sunan Giri mencari suasana dan jalanan yang berbeda sekaligus menghindari Polisi yang biasanya mengadakan operasi di depan BPKP di jalan Pramuka, kemudian melewati Utan Kayu dan kembali lagi ke Pramuka naik ke flyover Matraman dan menuju Tugu Proklamasi. Ada beberapa menu makanan yang ada disini yaitu Soto Kaki Sapi, Soto Surabaya, dan gado-gado telur, untuk kesempatan ini sarapan gado-gado yang ada ijo-ijonya biar seger sekaligus agak kepedesen dengan cabenya.

Makan sambil baca-baca Koran yang tadi dibeli di terminal Pulogadung yang isinya lumayan menarik mengenai ulasan India berikut Amartya Sen dengan keberhasilan ekonominya berikut tokoh-tokoh yang melatari perubahan di Negara kawasan Asia Selatan tersebut. Suasana disini lumayan tenang dengan beberapa kelompok anak muda yang duduk di depan Es Kelapa dan di Depan Soto Kaki Sapi yang sepertinya juga menikmati suasana di kawasan ini dengan tugu proklamasi di belakangnya, dan suasana gemuruh kereta api yang sedang melintas di dekatnya.

Setelah menikmati sarapan yang cukup menyegarkan dan tidak mengenyangkan ini dilanjutkan menyusuri kawasan Salemba, Kramat, Senen, Gunung Sahari kemudian belok ke arah Glodok karena sudah lama gak ngrasain yang namanya Liang Tea dengan rasanya yang khas seperti ada vanili atau agar-agarnya. Akhirnya sampai juga di kawasan Pasar Glodok langsung pesen teh tapi diplastik saja agar bisa dinikmati sambil melihat dan berburu acessoris computer dan software yang mungkin baru karena sudah lama gak update mengenai computer beserta teknologi yang terbaru saat ini. Acara berakhir kemudian pulang ke kost2an agar tidak kemalaman bisa ikut jama’ah maghriban yang beberapa waktu kemarin kendor dan kedodoran jama’ahnya.

Refleksi Last November

Berpikir sederhana biasa dengan kerja nyata hasil semoga menjadi luar biasa.
Berpikir terlalu global, terlalu banyak wacana, yang terjadi adalah banyak kegamangan dan akan terus bertambah terus wacana tersebut di dalam otak kita sehingga menjadi bebal. Mulai dari hal yang terkecil yang sederhana yang berasal atau berada di sekitar tetapi dengan aksi yang dilakukan dengan benar.


FENOMENA ANAK BANGSA

Tukang sampah, bersih-bersih bersms-an ria, ngepul asap di sela-sela istirahatnya dengan santainya walau keadaan hidup yang menghimpit dan badan penuh peluh dan kotorannya hasil yang didapat bukannya untuk prioritas keluarga tetapi kenapa kebutuhan-kebutuhan yang sebetulnya kurang penting malah dicover untuk keperluan-keperluan tersebut apakah karena untuk menghilangkan sedikit beban hidupnya ataukah karena salah prioritas dan mungkin sebagai suatu cara untuk menunjukkan suatu kepunyaannya ini lho saya punya atau bagaimana.

Yang kedua adalah fenomena anak-anak kecil yang berada di jalanan dan bergerombol nongkrong di mall-mall apakah karena rumah sudah tidak nyaman lagi buat mereka, atau karena ruang public tempat mereka bermain hilang diambil alih oleh kepentingan-kepentingan kaum dewasa dengan pengkomersialan dan penjualan asset-aset fasilitas social oleh oknum-oknum pejabat yang tidak berpikir akan kelangsungan generasi penerus yang membutuhkan suatu tempat untuk bersosialisasi dan bermain di masa kecilnya. Mereka membentuk genk-genk sekolah, komunitas-komunitas yang mampu mengembangkan kreativitas mereka, berkeliaran diatas motor-motor yang meraung-raung menambah gegap gempita dunia yang sudah terpolusi dan menimbulkan masalah-masalah baru karena tidak atau kurang adanya wadah yang menampung aspirasi, ide, kreativitas mereka.

Yang ketiga maraknya masjid-masjid di kampus dan Islamic centre dan sepinya kegiatan dan aktivitas di masjid-masjid kampong yang juga memerlukan uluran tangan. Para kaum muda Islam kita ini apakah karena adanya kesamaan umur, kepentingan, ataukah karena kaum tua di surau, langgar dan masjid yang kurang mengakomodir kepentingan mereka sehingga mereka mengeluarkan ekspresi dan kreativitas mereka di lingkungan kampus atau di Islamic Centre yang mampu mewadahi mereka. Karena jiwa muda yang ingin mobile dan berubah, berpikir, penuh dinamika menghadapi konservatisme para orang tua yang kurang memahami perubahan jaman yang semakin hari – semakin kompleks permasalahan dan krg mengikuti perkembangan gegar budaya di sekitar kita.

Surau-surau kampong mulai ditinggalkan menjadi sunyi senyap berganti hingar bingar aktivitas dakwah yang lebih keluar sedangkan permasalahan-permasalahan yang berada di dalamnya tidak selesai – selesai dan akhirnya terakumulasi menjadi menggunung. Sedangkan para aktivis kurang membumikan keilmuan yang mereka peroleh ke masyarakat luas dan cenderung menjadi eksklusif bagi para anggotanya dan menggaet kader-kader mudanya dengan meninggalkan para saudara-saudara kita yang sudah terjebak dan termakan gegar budaya dengan narkoba, baju seksi, kehidupan malam, dan akhirnya anak – anak yang terlepas perhatian ini menjadi generasi yang mencoba menunjukkan jatidiri dengan mengikuti trendsetter yang mereka saksikan, baca dan dengar dari media-media yang begitu gencar ngebom mereka.

Anak-anak gadis, ibu-ibu bersolek dan berlenggak-lenggok ria di kawasan public tanpa adanya perlindungan dari kaum lelaki sebagai penjaga dan pemegang amanah terhadap mereka. Coba kita perhatikan berapa banyak orang tua yang membiarkan ataupun malah bangga terhadap anaknya yang cenderung mengikuti gaya hidup yang modern yang biasanya berasal dari luar yang secara etika kurang enak dilihat dan membikin kaum lelaki menonton, menikmati dan bisa saja menyergap mereka setiap saat ada kesempatan dengan berbagai pelecehan apakah itu siulan, pandangan yang merendahkan, maupun tindakan yang berbau asusila. Coba lihat berapa banyak anak elit-elit agama, pak haji atau yang tahu agama yang berdandan, berpakaian kurang mengikuti ajaran agama atau minimal sopan saja ataupun sudah terlalu longgarnya ukuran suatu tatanan untuk mengakomodir perubahan lifestyle yang ada dan akhirnya ikut terjerumus, dan pola hidup yang kacau.

Kompas 01 December 2007 kolom Muh Sobary yang mengupas tentang generasi muda yang bisa berteriak tapi kurang memberikan solusi, atau generasi-generasi muda yang menuntut ikut dalam kekuasaan tetapi ketika diatas mereka ikut menikmati sistem yang korup dan busuk. Hanya sedikit yg bisa memberikan bukti yang nyata kepada masyarakatnya.

Wisdom ini terlahir diatas motor, terekam dalam hp hitam butut dalam perjalanan pulogadung - pramuka dibawah awan mendung yang menyelimuti langit jakarta ahad, 02 December Jam 12.an

Label:

Rabu, Desember 05, 2007

KERAS DI KEHIDUPAN

Beberapa tahun yang lampau pernah discus dg temen kuliah ketika dia dulu pernah kerja di Jakarta, suatu pesannya adalah kita keras dengan orang atau kita yang akan dikerasi, kita yang nginjak orang atau kita yang akan diinjak.

Sekarang baru saya sadari ketika kerja kita benar-benar dan sungguh-sungguh sesuai dengan amanat, kewajiban dan sedapat mungkin berhasil dan berdaya guna bagi kepentingan semua orang, tetapi suatu saat kerja kita ini tidak dihargai dan bahkan dianggap angin lalu. Apakah watak orang yang hidup di Jakarta yang menjadikan seseorang harus cuek, tak acuh, sok gak tau, introvet, mementingkan diri sendiri, bekerja sesuai keinginan dia, mengambil hati orang lain, mengukur suatu pekerjaan dengan materi yang diterima sehingga menjadikan seseorang itu terbiasa dan akhirnya menjadi wataknya untuk menjadi bebal, gak punya malu dan tanpa ewuh pekewuh atau sak penak wudele dewe istilah bahasa jawane atau karena situasi dan kondisi yang menyebabkan dia memang harus berbuat demikian pingin menang sendiri, pingin kuasa, paling berjasa, tidak melihat kekurangan diri sendiri, menyalahkan orang lain dan akhirnya yang terjadi adalah mana yang kuat itulah yang mampu bertahan.

Disuruh yang satu mau karena ada tambahan imbalan, tapi ketika disuruh tanpa ada imbalan yang tidak terlihat tidak melakukan, bekerja seenaknya karena peraturan yang dibuat memang samar yang menyebabkan seseorang menjadi free, menginterpretasikan sesuai person masing-masing, kalau tidak dikerasin atau diomongkan di depan mata langsung ke orangnya tidak akan merasa, jadi harus ngomong langsung ke orangnya ditunjukkan kesalahannya ini, ini, dan ini bukan sekedar sindiran yang memang akan dianggap angin lalu saja.

Label:

Minggu, Desember 02, 2007

MANUSIA TERPINGGIRKAN

Kalau kita jalan-jalan ke berbagai jalanan di Jakarta akan kita jumpai gedung-gedung komersial, maupun gedung pemerintahan yang memenuhi setiap ruang strategis. Wilayah-wilayah yang dulunya adalah pemukiman kinipun banyak yang disulap menjadi bangunan komersial yang diperuntukkan tentunya untuk kepentingan yang profit oriented.

Pemukiman-pemukiman penduduk semakin terpinggirkan di ketiak-ketiak kota yang tentunya penuh polusi, bau, kotor, sumpek, crowded yang pokoknya serba tak nyaman dikarenakan untuk memenuhi kepentingan komersial para pemilik modal yang ingin menjual konsep dan idenya untuk manusia-manusia tersebut. Pemukiman-pemukiman telah menyebar ke segala pelosok sekitar Jakarta sehingga wilayah cakupannya menjadi sangat luas yaitu wilayah Jabotabek kemudian meluas ke Karawang, Cilegon, Bandung.

Warga yg tidak mampupun akhirnya menggunakan lahan-lahan yang dilarang untuk wilayah pemukiman, apakah itu menempel di badan-badan jalan, di pinggir kali, di pinggir rel kereta dan kalau yang tidak melanggar di rumah petak-rumah petak, kontrakan dan kost di dalam gang-gang.
Sedangkan warga yang secara finansial berkecukupan tinggal di kawasan-kawasan pemukiman elit lama, dan juga membentuk kota-kota mandiri yang banyak bermunculan untuk memenuhi segment klas ini dimana tata ruang, sanitasi, fasilitas yang lengkap cukup bagus dan dapat memenuhi kebutuhan bagi para penghuninya.

Jadi untuk memenuhi berbagai kepentingan manusia, manusia-manusia ini sendiri yg akhirnya terpinggirkan.