STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Minggu, Januari 27, 2008

REFLEKSI JANUARY 08

Kita belum bisa berbuat banyak untuk diri kita sendiri, masih belum bisa mengatasi permasalahan diri sendiri, apalagi mendapat peluang atau mengambil hikmah suatu keadaan, kondisi atau segala sesuatu yang berada di sekitar kita. Untuk diri sendiri saja kita masih sangat bergantung dengan bantuan orang lain, kurang bisa mandiri, terlalu manja dan menginginkan berbagai situasi dan kondisi yang harus kondusif, memerlukan sarana dan prasarana pendukung yang tanpanya seringkali yang muncul adalah keluhan demi keluhan bukan menganalisa dan segera mengambil tindakan untuk kemudian mencari pemecahan atau menjadi problem solver dan tentunya agent of change bagi diri kita, maupun saudara-saudara kita.
Setiap saat setiap waktu dimana tempat suatu permasalahan mesti ada dan tanpa kita caripun akan muncul dengan sendirinya, bahkan dalam kondisi yang tenang atau dalam comfort zone karena kita salah bersikap kita merasa mempunyai masalah atau bahkan membikin masalah baru.
Ketika orang-orang barat, china, jepang, korea, india mulai sibuk berbenah diri, bereksperimen untuk sesuatu agar kesejahteraan masyarakat banyak bisa tercapai walau disisi lain faktor ekonomi ikut berperan juga, kita masih disibukkan dengan permasalahan-permasalahan yang berada dalam diri ktia masing-masing dan menganggap dan mengkafirkan orang lain, tetapi kita tidak mau berfikir siapa yang menciptakan lampu, siapa yang menemukan teknologi radio, televisi, yang terus menerus dipakai dan dimanfaatkan oleh seluruh ummat manusia. Mereka telah berfikir dan mengambil perintah Allah sebagai mahkluk yang rahmatan lil alamin menjadi rahmat bagi semesta alam, bagi orang banyak.
Untuk itu berbuat yang terbaiklah untuk diri kita sendiri minimal dengan mengurangi membebani atau memberi masalah kepada sekitar kita, dalam keluarga kita, dalam dunia kerja kita, dalam dunia sosial kita, yang dengan demikian nantinya akan memberikan efek berganda ke sekitar kita. Selalu bekerjasama, bantu membantu dan saling mengingatkan dalam kesabaran dan kebaikan.

Kamis, Januari 24, 2008

REZIM DAN DEMOKRASI

Ketika orang kebanyakan terlilit mahalnya sembako untuk memenuhi kebutuhan hidup, orang-orang teringat masa pemerintahan Soeharto yang katanya gemah ripah loh jinawi makan murah, beli apa-apa tidak susah itu katanya dari berbagai obrolan dengan orang-orang diatas kita seumur 40 tahun yang menikmati masa jayanya Soeharto.
Bagi mereka masa reformasi yang sebenarnya bertujuan baik tetapi karena dibajak oleh orang-orang dahulu yang masih bercokol di kekuasaan baik di legislatif, eksekutif dan yudikatif dan orang2 lama tersebut ikut bertempur lagi merebut kekuasaan yang dahulunya mereka pernah berperan, lihatlah Theo Syafei, Abdul Ghafur, Bibit Waluyo, Wiranto yang ikut-ikutan merasa ingin berkecimpung kembali ke kancah kekuasaan setelah mereka lengser.
Yang terjadi adalah euforia reformasi dan kuat-kuatan pengaruh dengan mengadu domba rakyat kecil sehingga yang kita lihat sekarang di berbagai pilkada di daerah yang terjadi adalah banyak kerusakan, demokrasi bagi mereka mana yang kuat, mana yang memberi keuntungan kepada mereka, tidak menghormati dan menerima kekalahan, dan tidak fair.
Para aktivis yang dahulu ikut menumbangkan rezim sepertinya terjebak kembali dengan pola lama ketika orde baru muncul, beberapa aktivis angkatan 66 ikut terseret dan lupa untuk mengawal jalannya order baru sehingga yang terjadi banyak penyimpangan, sepertinya pola ini kembali muncul dimana para aktifis angkatan reformasi digunakan beberapa partai politik untuk ikut dalam agenda perebutan kekuasaan yang tujuannya tidak lagi untuk mensejahterakan rakyat banyak tetapi kepentingan kelompoklah yang dikedepankan.

Rabu, Januari 23, 2008

LIBERALISASI & GLOBALISASI

Sekarang mulai dirasakan oleh rakyat banyak apa dampaknya penerapan liberalisasi perdagangan yang digagas oleh negara G-8 dengan Amerika sebagai pemimpinnya dengan tangan-tangannya apakah lewat IMF, World Bank, WTO, IGGI atau berbagai pertemuan yang digagas dengan menggembar-gemborkan tentang perdagangan bebas tanpa batas dan tanpa hambatan.
Dengan adanya supreme mortage kemarin di AS yang sudah diprediksikan akan menimbulkan resesi ekonomi di AS, disusul berbagai kerugian di perusahaan-perusahaan besar seperti Citibank, Morgan Stainley, Bank of America dll, kemudian kenaikan harga minyak dunia sampai level 100 dolaran, pada akhir 2007 yang lalu sekarang baru dirasakan dampaknya dengan berbagai kenaikan komoditas di seluruh dunia apakah itu harga besi, terigu, kedelai, otomotif, elektronik yang terdengar sayup-sayup di koran ekonomi yang mungkin kurang dipahami rakyat kecil dan baru terkena imbasnya dan berteriak-teriak belakangan. Ekonom kita kurang menginformasikan secara lugas kepada rakyatnya dan kurang mengantisipasi lewat praksis lapangan yang akan dihadapi oleh jutaan manusia yang hidup di dunia ini, mereka masih berkutat pada permainan angka, perubahan asumsi harga minyak, perubahan APBN dll yang terlalu makro dan kurang bisa dipahami.
Untuk makan tempe yang merupakan kebutuhan yang sangat dasar sebagai lauk pauk rakyat kecil yang gak bisa makan daging kecuali pas lebaran kok ya bisa terimbas.
Karena perdagangan bebas pemerintah lebih nyaman untuk membikin mudah persoalan tentang berbagai kebutuhan masyarakat baik yang primer seperti pangan, sandang, dan papan, sekunder dan tentu tersiernya. Untuk pangan kekurangan kebutuhan bukannya dicari solusi bagaimana meningkatkan produksi beras, kedelai, gula, terigu dll tetapi solusi yang diberikan adalah dengan cara mengimpor dan membuka kran masuk barang asing ke Indonesia barang-barang primer tersebut dan tentunya petani kecil yang dari dulu berteriak tentang mahalnya pupuk, mahalnya pakan, mahalnya peralatan2 pertanian, dll dan tergusurnya lahan-lahan produksi oleh pabrik-pabrik dan pemukiman.
Pemerintah mirip pedagang besar yang ikut bermain mencari untung di dalamnya dengan BUMN-BUMNnya yang seharusnya mengayomi masyarakat dibawahnya. Bagaimana BULOG, Deperindag dalam berkongsi dengan para kapitalis-kapitalis dunia yang mencengkeram dan menjeratkan leher ke seluruh dunia dengan memberikan keuntungan kepada sebagian kecil orang yang berada di tampuk kekuasaan dengan kemewahan-kemewahan yang ditawarkan dan tentunya akan kembali masuk ke kantong kapitalis itu kembali.
Rakyat kecil makin kecil, terhimpit, teralenasi, tersingkirkan dan terbuang ke ketiak-ketiak kota dan desa kemudian pendidikan tidak terjangkau, kesehatan tidak terjangkau, bahkan untuk makanpun semakin susah dan susah.
Sebuah pertandingan yang tidak adil menjadi imperialis model baru, dan menjadi kembali budak-budak kompeni kembali diri-diri kita beserta KNIL-KNIL lokal yang kejam kepada masyarakatnya.

Minggu, Januari 20, 2008

SIMPLE SPORT

Setelah sekian lama tertunda dan terlupa, Sabtu jam 15.00 dimulai pencarian ring beserta bola ke daerah Jatinegara dengan sepeda motor menyusuri daerah jatinegara kaum, klender, cipinang dan berakhir di pasar Jatinegara. Jejeran toko peralatan olahraga ini tepatnya berada di ujung belokan Pasar Jatinegara ke arah Kampung Melayu. Untuk memperolehnya diperlukan dana 100ribuan, kalo beli per biji ring 60rban dan bolanya 70rb, tapi karena beli satu set maka dapat diskon dan diperoleh harga 100rb. Harga ini cukup murah ketika minggu sebelumnya survey ke Carrefour untuk bola kisaran 50 - 100 rb, sedang untuk ringnya seharga 199rb rupiah, sehingga dana yang dibutuhkan bisa 250rban sehingga harga ini saya anggap wajar.

Setelah didapat ring standar tanpa papan kembali ke kantor untuk mencari papan yang tersisa bisa dijadikan board pegangan ringnya. Atas bantuan beberapa rekan untuk bikin papan ini terlaksana dengan mencari baut ukuran 10-12an, paku beton, bor kayu, kunci 12, palu dan tangga untuk memasangnya. Akhirnya ring terpasang juga di lantai roof kantor jam 16.30 dan diteruskan bersih-bersih area sekitar yang disitu ada beberapa barang yang perlu dipindahkan agar tidak menggangu dan bisa segera digunakan antara lain kardus-kardus bekas, kayu packing, botol-botol bekas, dan sampah-sampah yang berserakan disana sini yang perlu dibersihkan. Ternyata acara penyiapan lapangan ini cukup menguras tenaga, buktinya sampe kringetan netes karena harus naik turun tangga beberapa kali.
Setelah semua beres acara mencoba area basket ini dimulai jam 17.15an dan berakhir ketika adzan maghrib tiba, alhamdulillah akhirnya terlaksana sedikit obsesi dan keinginan tersebut. Suatu keinginan akan terwujud kalo kita segera melakukan apa yang kita mau tersebut dan segera bergerak walau tentunya memakan waktu dan biaya.

Jumat, Januari 18, 2008

KAJIAN TAFSIR YASIN

Sedikit hikmah dari tholabul ilmi di Sunklapa yaitu ajakan kita untuk sholat kepada anggota keluarga kita perintahnya adalah wasthobir atau banyak bersabar. Memang kalau kita perhatikan orang-orang sekeliling kita untuk urusan yang begitu penting ini seringkali terabaikan dan terkalahkan oleh banyak keinginan, banyak kepentingan, banyak kebutuhan dan hawa nafsu kita.
Jadi kalau mengingatkan kepada saudara-saudara kita jangan pernah bosan-bosan dan selalu kalau kita ada kesempatan kita ajak sholat bersama, kita fasilitasi kalau mungkin dia mendapat hidayah untuk segera ingat dan kemudian melakukan perintah ini.

Senin, Januari 14, 2008

BERMEGAHAN

Manusia memiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah ingin menuruti hawa nafsunya. Dengan berbagai bisikan-bisikan setan dalam bentuk manusia atau jin, tapi sebenarnya setan manusialah yang sebenarnya sering dilupakan manusia sehingga mereka terlena.
Ditengah globalisasi saat ini dimana antar individu berkompetisi dan bersaing dalam segala hal yang tentunya bisa menjerumuskan manusia kepada kesombongan, ingin menunjukkan dirinya lebih dari orang lain dengan menafikan bantuan dari orang lain, manusia satu dalam memenuhi kebutuhan tentunya membutuhkan pertolongan orang lain dan ini tidak disadari karena alasan materi yang dimilikinya ia dapat membeli apa saja yang ia mau.
Ketika manusia berada di puncak keinginan untuk memenuhi kebutuhan yang sebenarnya tidak dibutuhkan tetapi karena gencarnya promosi atau semacamnya yang inilah sebenarnya wujud dari setan manusia tersebut. Manusia saling berlomba-lomba untuk memiliki barang sehingga dirinya akan dianggap orang yang lebih kaya, lebih mewah dsb. Sudah punya tv ingin yang gede, sudah punya mobil satu pingin mobil dua, punya istri satu ingin yang lain lagi, dsb
Ini juga yang ditakutkan dalam Qur'an, bermegah-megahan sering melupakan manusia sehingga ia masuk kubur. Ayat-Nya adalah janganlah berlebihan

Sabtu, Januari 12, 2008

DUA PILIHAN

Ada 2 jenis olahraga yang sedang aku pertimbangkan dengan keterbatasan dana dan lahan yang ada, yaitu tenis dan basket.
Beberapa waktu yang lalu ikut Budi liat jadwal tenisnya rombongan anak2 TIKI di Pegadaian Kramat, kayaknya tertarik bisa ngluarin kringet banyak dengan banyak gerakan kaki dan tangannya, dan alasan lainnya bisa nambah kenalan di luar orang kantor.
Pilihan yang kedua adalah basket, dengan lahan yang terbatas di kantor maupun di kosan, survey ke atas ruko ada space sedikit yang bisa digunakan untuk basket sendirian disela-sela istirahat atau pas nunggu maghrib untuk kemudian pulang.
Kemarin survey ke Carefour untuk raket Wilson kisaran harga 300 - 500rb, sedangkan untuk bola basket kisaran harga 50-100rb, sedangkan ringnya 200rban.
Diantara 2 pilihan tersebut tinggal pelaksanaannya saja, yang entah kapan mau direalisasikan agar badan segera normal dan sehat kembali yang mungkin tidak seperti sedia kala. Atau ini mungkin sebagai wujud kekhawatiran setelah indikasi DM menjangkiti tubuh saya seperti yang terkena pada Bapak dan Ibu juga orang-orang disekitar saya dan yang termuda adalah saya.

Kamis, Januari 10, 2008

GULA or DM

Penyakit gula atau diabetes mellitus istilah sononya, kedua orang tua mengidap penyakit ini dan Bapak meninggalpun dalam kondisi terkena penyakit ini berikut komplikasi nya apakah itu jantung, liver, paru, ginjal, kemudian juga Pakde di Jogjapun terkena.
Kemarin pas pulang dicek tingkat kadar gula darah puasa, dan di dapat hasil 230 katanya sih tinggi. Salah satu saran darinya adalah agar lebih hati2 dengan menerapkan diet dan olahraga rutin. Sebenarnya mengenai penyakit ini aku sudah familiar ketika ikut merawat atau mencermati orang tua yang terkena, dengan diet makannya, obat-obatnya dan juga olahraganya.
Tetapi karena kesibukan dan juga kemalasan saya sendiri yang menjadi pemacu lebih cepat terkena di usia yang diatas kepala 3 ini.
Pola hidup yang dijalani memang dirasa kurang sehat, bangun pagi sholat subuh olahraga sedikit saja lari pagi tanpa berkeringat, ngaji sebentar, kemudian baca-baca buku dan akhirnya ketiduran lagi sambil menunggu waktu berangkat kerja, aktivitas kerja dimulai dari jam 08.00 sampai berakhir jam 18.00 di dalam kantor yang ber AC, kurang mengeluarkan keringat maupun tenaga fisik, yang terjadi adalah kelelahan fikir yang memenuhi otak ini, dan ketika waktu pulangpun seringkali terbawa sampai tidurnya, pulang kerja menuju kontrakan makan malam trus masuk kamar, mandi sholat isya, sedikit oboral malam dengan tetangga atau rekan, baca buku atau koran sampai tertidur di paginya.
Pola hidup sehat dengan makan teratur berikut olahraganya sudah sangat lama gak dijalani sejak lulus SMA sampai sekarang.
MULAI DIET MULAI OLAHRAGA

PENCARIAN KOMUNITAS

Di sepanjang jalan di Jakarta, ditelusuri masjid-masjid di dalamnya, di renungi bilik-biliknya, dicari kemana kaum mudanya dengan greget kegiatan-kegiatannya. Obrolan-obrolan dan diskusi – diskusi kecil antar individu yang berada di dalamnya tampak kurang ada yang mengakrabi antara satu dengan lainnya. Yang tampak adalah kesibukan pribadi – pribadi dengan komunikasi vertical antara sang makhluk dengan Sang Penciptanya dengan ritual-ritualnya. Dan ketika sudah selesai diskusi atau kajian tentang makna ritual – ritual tersebut dan penjabarannya atau penafsirannya dalam kehidupan sehari – hari yang ketika keluar akan kita hadapi dan kehidupan di luar inilah yang menyita banyak waktu kita yang memerlukan panduan dalam berjalan menyusurinya.
Sang Rabb memang tempat kita berlabuh ketika kepenatan-kepenatan duniawi dengan warna – warninya dengan segala tingkah laku manusianya. Sang Rabb hadir di bilik – bilik diri kita di tempat-tempat suci atau yang kita anggap suci, tetapi sering kita lupakan kehadiran-Nya di tempat aktivitas sehari – hari kita apakah itu di Pasar, di jalan, di Mall, di tempat kerja kita, di dalam aktivitas social kita kita cabut keberadaannya dan akan dimunculkan kembali ketika waktunya tiba. Memang sholat lima waktu yang diperintahkan itu mempunyai banyak kemanfaatan, dimana ditengah – tengah kesibukan atau ketidaksibukan waktu – waktu kita Allah ingatkan dalam waktu – waktu itu apakah itu pagi – pagi ketika kita belum mulai aktivitas dengan Subuhnya, siang hari ketika kerjaan atau aktivitas sedang padat-padatnya dengan dzuhurnya, sore hari ketika kita akan kerja kita akan beranjak selesai dengan Asharnya, malam ketika kita akan istirahat dengan Maghrib dan Isya’nya senantiasa kita diingatkan dengan penentuan waktu-waktu yang telah ditetapkan.
Tetapi pencarian obrolan-obrolan kecil antar pencari keteduhan, ketenangan, keakraban dengan hubungan vertical yang telah dijalani susah sekali ditemukan, apakah karena kesibukan-kesibukan yang segera menanti ataukah karena penafsiran ayat ketika habis ingat untuk segera bertebaran di muka bumi untuk mencari rejeki-Nya atau memang suasana kampong / desa yang lebih santai, lebih dinikmati, lebih akrab dibandingkan dengan kota yang penuh dengan kepentingan – kepentingan individu yang mengalahkan kepentingan bersama antar individu yang berada di dalamnya sehingga yang seperti kita lihat ketika dijalan kita saling serobot, ketika sama – sama mencari sebagian rejekinya saling mengalahkan dan kurang berbagi, ketika bikin rumah di sudut – sudut kota jalan – jalannya berliku-liku mengikuti pribadi – pribadi pemiliknya. Tatanan hubungan vertical dengan berbagai aturan yang berada di dalamnya dan makna yang dalam sepertinya tidak tercermin dalam kehidupan sehari – hari.

Ataukah memang hamba yang dlaif ini tidak bisa berbaur, kurang mencari, kurang aktif ataukah memang berbeda konsep dari umumnya masyarakat sehingga seperti manusia asing ditengah komunitas besar atau kecil yang melingkupinya, dan kemudian ikut larut dalam gelombang globalisasi, riuh dunia, dan menghindar dari permasalahan – permasalahan yang ada di dalam masyarakat yang penuh kebuntuan, kejumudan, atau akhirnya berakhir dalam kebingungan dan tersesat di jalan yang gelap dan sunyi tanpa ada orang yang mengetahui. Seperti yang dialami dari sang penerjemah Qur’an dalam bahasa Inggris Yusuf Ali yang di masyarakat intelektual keagamaan diakui keberadaannya, tetapi dalam kehidupannya dalam berkeluarga maupun pribadi gagal dan berakhir di lorong jalan gelap di sudut kota Negara Inggris Raya. Sepertinya menjadi menara gading yang susah mengekspresikan dan mengkomunikasikan dengan sekitarnya, tidak mampu membahasakan dan hanya dapat dipahami diri sendiri. Masih Resah Gelisah tanpa mampu berbuat lebih bagi diri dan lingkungan tidak menjadi salah atu agent of change atau problem solver malahan menjadi duri onak dan trouble maker. Adakah rekan atau mungkin komunitas yang mampu menjawab dan mewujudkan gairah atau ghirah ini.........?

Umur Pendek Yang Berkualitas

Baca buku Ganti Hatinya Dahlan Iskan referensi temen ada salah satu dari isinya yang menarik hati seperti yang tertulis dalam judul diatas. Untuk mewujudkan itu dalam diri ini sepertinya susah dilakukan, karena waktu yang panjang yang dimiliki banyak habis terbuang oleh kerja profesionalitas kita di kantor-kantor dan kemudian di jalan-jalan tempat menuju aktivitas kita yang macet, dan juga dirumah – rumah kita atau kontrakan kita dimana di lingkungan tersebut dengan waktu yang sedikit tersisa di malam harinya kita tidak bisa berperan di dalamnya.
Tapi apakah keterbatasan tersebut menjadi halangan bagi kita untuk menjadikan umur kita berkualitas dan bermanfaat bagi diri kita, bagi keluarga kita, bagi lingkungan kita, bagi Negara, bagi agama kita. Dalam discus dengan rekan beberapa waktu yang lalu bahwa kita memasuki masa dengan aktivitas professional dimana kerja kita dihargai dan diwujudkan dalam berbagai penghargaan salah satunya materi yang dapat menunjang untuk melanjutkan masa hidup kita yang harus terus berjalan. Masa – masa pengabdian kerja social, kerja agama, kerja masyarakat ketika kita masih sekolah, ketika masa free kita mungkin bisa digantikan dengan sumbangan lain yang dapat membantu dari aktivitas – aktivitas tersebut ke lembaga – lembaga yang membutuhkan dan menjalankan aktivitas – aktivitas di dalamnya apakah itu pendidikan, apakah itu ritual keagamaan, atau berbagai bentuk kegiatan kemaslahatan orang banyak bisa berujud dana yang kita miliki walau sedikit tapi dapat secuil bermanfaat dan berguna bagi mereka.

Selasa, Januari 08, 2008

PERHATIKAN ORTU KITA

Silaturahmi ke saudara di Ciledug yang sudah tertunda atau mungkin gak sempat untuk ke sana 1 tahunan atau lebih setelah pulang kemarin mendapat amanat dari Ibu untuk mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan selama ini kepada keluarga khususnya pada saat Bapak dan Simbah sakit hingga meninggalnya, yang satunya di daerah Fatmawati tapi belum kesampaian untuk kesana.

Hasil silaturahmi kemarin adalah ketemua dengan saudara dari Bapak beserta keluarga berikut kerabatnya dari Salatiga. Informasi yang didapat adalah berita tentang kematian Simbah tidak tersiar sampai dia atau apakah karena
mungkin basa basi gak dengar atau mungkin karena rendah hatinya agar tidak terucap kata terima kasih.
Akhirnya karena begitu acara terima kasih ditunda dan ngobrol2 lainnya yg begitu panjang dan lama soal bakti kita kepada orang tua kita.

Sabtu, Januari 05, 2008

NANNY 911

Sore ini habis bangun di depan TV ada acara yang namanya menari Nanny 911, yang kalo orang bule sana istilahkah buat pengasuh anak-anak atau keluarga dan 911nya ini mungkin soal rescue terhadap keluarga yang sudah gawat darurat.
Melihat acara tersebut menariknya adalah bahwa urusan keluarga disono kayaknya malah berusaha digali dan dikembangkan dalam kehidupan mereka. Sendi-sendi keluarga yang dulu ditinggalkan dan diganti dengan sifat2 individualis sebagai salah satu akibat paham liberalisme yang mereka anut, setelah melihat akibat2 buruknya mereka ingin memperbaiki semangat2 kekeluargaan yang kalo film2 bule dulu apakah little missy atau film2 ttg keluarga Amerika lama.
Acara Oprah Winfrey, 3 Wishes dan juga mungkin acara ini menggugah dan menarik minat banyak orang termasuk saya. Dalam acara Nanny ini seorang pengasuh tinggal dalam sebuah keluarga yang mungkin memiliki masalah dalam mengasuh anak maupun dalam hubungan suami dan istri. Sore tadi mengisahkan sebuah keluarga yang beranak 6 dimana anak-anaknya susah diatur, bapak bekerja dan ibu sebagai ibu rumah tangga yang betapa kacaunya susana keluarga ini. Si Nanny mencari permasalahan apa yang sebenarnya berada dalam keluarga ini dan kemudian memberikan solusi secara langsung dan melihat hasil usahanya memperbaiki keluarga ini.
Hikmah yang bisa diambil dari acara tadi adalah sebuah permasalahan keluarga dikarenakan kurangnya komunikasi diantara anggota-anggota keluarga. Pentingnya komunikasi dan keterbukaan menjadikan harmonisnya sebuah hubungan apakah itu antara suami dengan istri, ataupun anak dengan orang tua walaupun anak sekecil apapun berusaha mengkomunikasikan apa yang dia inginkan tinggal bagaimana respon komunikasi tersebut.
Belajarlah dari siapapun walau dari orang Amrik yang mungkin tidak seaqidah dengan kita, tetapi semangat kebaikannya perlu kita contoh dan mungkin kita saja yang belum belajar jauh dari pedoman kita.

MEMBANGUN SEMANGAT KEBERAGAMAAN

Allah turunkan Islam kepada manusia sebagai rahmatan lil alamin dengan Qur'an dan Sunnahnya yang harus dipegang dan menjadi wasiat Nabi dalam haji wada'nya agar selalu berpegang teguh kepadanya.

Dari pengamatan semangat eksklusif berkembang yang mungkin sebagai jawaban atas perang pemikiran dan perang sungguhan yang dilancarkan musuh2 Islam. Semangat ini boleh2 saja dan tidak ada yang melarang karena memang sudah menjadi sunnatullah, semut saja ketika diinjak akan berontak apalagi manusia dan lagi soal urusan agama. Tetapi janganlah semangat ini menjadikan Islam menjadi agama yang tidak ramah, tidak toleran, dan kaku. Nabi dalam dakwahnya ketika mendapat cercaan dan juga kekerasan2 yang ditimpanya menghadapi dan membalasnya dengan kebijakan dan kebajikan sehingga pihak2 yang memusuhinyapun segan terhadapnya. Dan perintah perangpun boleh dilakukan ketika memang benar-benar kita diperangi dan memiliki banyak aturan dalam soal perang ini. Karena berbagai kepentingan setelah sepeninggal Nabi banyak terjadi perpecahan diantara ummat Islam dan itupun sudah ditakwilkan dalam hadis2 Nabi.
Islam adalah agama yang satu selama ummatnya berpegang teguh pada warisan dan pesan nabi tersebut diatas, tetapi karena banyak kepentingan itulah yang menjadikan pecah belah tersebut.
Sekarang pesan tersebut banyak ditinggalkan ummatnya, banyak orang sholat tapi semangat sholat sebagai pencegah hal2 yang rusak dan mungkar ditinggalkan malahan perpecahan soal kecil2 yang malah dibesar-besarkan dan yang lebih parah lagi karena urusan-urusan dunia sholatpun dengan gampangnya ditinggalkan dan karena hawa nafsu yang kecil yaitu ngantuk dan dingin sholat subuhpun banyak tinggalkan oleh kawan-kawan kita.
Kita tidak usah berteriak kesana kemari soal etika dan macem2 ketika berdebat dengan kawan2 kita, tetapi cobalah merenung apakah semangat2 yang diajarkan di dalam Qur'an untuk kita banyak berfikir masih ada dalam diri2 kita. Ataukah kita masih mempunyai pandangan bahwa kita dan kelompok kitalah yang paling benar dalam urusan agama ini, dlam salah satu ayatnya rusaknya agama adalah karena mengikuti hawa nafsu.
Untuk itu marilah kita semakin meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah dengan senantiasa berpegang teguh pada pedomannya dan jangan terlena dengan keduniaan yang memang menyilaukan dan semu.

GRAMEDIA WOOW

2 hari yang lalu diajak temen ke gramedia katanya ada diskonan, wah kalo ginian mah kapan lagi susah lho cari acara diskonan di tempat ini. Ternyata semalam baru kesampean dan itupun ternyata hari terakhirnya. Suasana di jalan Matraman kanan kiri penuh sesak oleh parkiran motor dan mobil yang membuat macet jalanan, dan ternyata di dalam toko lebih heboh lagi orang pilih buku di rak2 sampai pada acak2an gak beraturan dan penuh sesak oleh manusia-manusia yang mungkin hanya sekedar jalan2 atau memang para bookaholic yg berburu diskon untuk semua buku di seluruh isi toko ini.
Laki perempuan, tua muda memenuhi lorong2 dan rak2 di semua sudut untuk memilih apa yang disukai dan akan dibelinya, dan untuk urusan bayarpun ngantrenya minta ampun.
Ada beberapa buku yg sempat saya incar dalam beberapa kunjungan sebelumnya, bukunya Abu Sangkan tentang sholat khusyu'nya, buku rahasia google untuk e-commercenya (gak ketemu padahal kemarin2 banyak banget), china wisdom, dan ganti hatinya dahlan iskan (rekomendasi temen di solo kemarin). Acara cari mencari buku ini dari jam 20.00 dan berakhir jam 23.15 yang memang untuk penutupan tutup sampai jam 24.oo.

Rabu, Januari 02, 2008

KREATIVITAS DAN PENDIDIKAN

Liburan akhir tahun ini pulang ke Solo liat Banjir yg kok diberita kenceng banget. E ternyata setelah dicek sekalian nganter ibu yang pengin refreshing dan beli obat adalah daerah2 bantaran sungai Bengawan Solo, air di SUngai besar ini memang penuh sehingga air di kota tidak bisa keluar dan mengakibatkan banjir di daerah pinggiran bengawan.
Yang kedua adalah jalan2 ke teman2 yang mungkin tidak sibuk sekalian prospek apa yang bisa dikerjakan dan bisa menghasilkan uang tentunya. Cari ikat pinggang ke Alun2 Utara gak dapet, malah ketemu temen yang buka kios souvenir dan ngobrol2 sambil liat perkembangan usahanya. Dari diskus dan pengamatan ada beberapa saran yang bisa diberikan yaitu tentang promosi produk dan area pasar seni ini yaitu bikin plastik/karton pembungkus agar pembeli bisa mengingat alamat dan kiosnya, kemudian service minuman aqua gelas, dan terakhir karena di area tersebut tidak ada semacam pamflet, baliho atau iklan outdoor yang kalau orang liat atau lewat tahu kalau di daerah tersebut ada tempat penjualan souvenir khas solo, seperti keris, blangkon, beskap, tongkat, batik, dakon, dll, kemudian penerapan strategi spesialis produk yang membedakan dari kios2 lain yaitu dia menerapkan pengkhususan penjualan souvenir2 khas solo semacam hiasan2 saja, bukannya keris, blangkon, beskap yang dijual di banyak kios2 tersebut jadi temen ini bisa mencari niche market (celah pasar).
Inilah pentingnya silaturahmi dan diskusi yg paling tidak bisa memberikan sedikit kemanfaatan dan tentunya memperluas rejeki. Dan juga pentingnya ilmu dengan jalan sekolah apakah itu formal atau informal sehingga seseorang terbuka wacana, kreatifitas dan bertambah pengetahuannya sehingga memiliki value added dibandingkan dengan individu lain di tengah persaingan usaha dan kehidupan. Air pengetahuan memang kalau digali tidak akan habis karena memang ilmu yang dimiliki oleh Allah sangat luas adanya walau ditulis dengan air lautan di seluruh dunia tidak akan pernah habis atau kering.
Di dapat juga pengetahuan tentang dunia percetakan untuk promosi sekarang telah meluas dunia digital printing dimana kita memerlukan media promosi bisa dilakukan dalam waktu cepat dengan hasil yang memuaskan dan dengan biaya yang murah, kalau dengan cetak sablon bisa bisa 2 - 1 minggu tetapi dengan jalan digprint ini bisa 1 jam jadi dan langsung di pasang dan dipergunakan.