STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Selasa, Mei 27, 2008

PERUBAHAN

Dunia terus bergerak maju ke depan, bertambah hari, bertambah bulan, bertambah tahun, dan akan terus bergulir menghabiskan umur kita dan umur dunia ini.
Kita yang dulunya kecil menjadi bertambah dewasa, bertambah umur, bertambah tua, ada yang meninggal duluan, ada yg sampai jompo, dan ada pula kelahiran yang menggantikan generasi-generasi yg terus bergulir.
Berubah dan berubah terus walau tanpa kita sadari ataupun sadar diri telah terjadi perubahan pada diri kita, sekitar kita, dunia kita. Apakah kita mengikuti alur perubahan itu terserah diri kita kalau tidak mau ketinggalan kereta. Perubahan itu bisa saja kearah positif bisa juga ke arah negatif tergantung orang mau kemana dianya, di dunia ini kita diberikan pilihan mau jalan ke surga atau ke neraka. Jalan ke neraka sedikit banyak melalaikan dan menyilaukan mata kita seolah hal-hal itu baik di mata kita, tetapi di belakang hari dan tentunya di hari kita bertemu dengan pemilik diri kita sebenarnya akan menyesal kemudian.
Dengan adanya pilihan tersebut tentunya kita harus arif dan bijaksana dalam menentukan ke jalan mana kita mau memilih, tentunya hal ini harus ada alatnya yang bernama ilmu, dan ilmu itu harus diusahakan dan dicari.
Muslim diwajibkan untuk mencari ilmu, waktunya dari sejak kita lahir sampai nanti ke liang lahat, kalau mau sukses dunia perlu ilmu, mau sukses akhirat juga perlu ilmunya, tanpa ilmu kita hanya ikut-ikutan saja ke mana arah angin bergerak tak tahu mana yang benar mana yang salah atau diistilahkan taqlid.
Mau cari uang harus tahu ilmunya, mau sholat harus tau ilmunya sholat, mau berdagang harus tau ilmunya, mau naik motor harus tahu ilmunya, semua hal membutuhkan ilmu walaupun tidak harus secara formal macam lembaga pendidikan, bisa saja dia mencari ilmu di pengajian-pengajian, dari diskusi, dari membaca berbagai media, dalam hal ini mencari ilmu sangat luas cakupannya.

Marilah ber'fastabiqul khairat' dengan membuat perubahan yang lebih baik dengan banyak mencari ilmu agar kita tidak menjadi SDM yang tertinggal, terlindas, terseret arusnya.

Jumat, Mei 23, 2008

NEGERI KAYA

Gas alam melimpah, batubara melimpah, minyak melimpah, ditanami apa saja dan isi bumi negeri ini menghasilkan apapun yang diinginkan para penghuninya.

Tetapi mengapa penghuni negeri ini banyak dilanda kemiskinan, kemelaratan, busung lapar, antri minyak, krisis energi.

Siapa yang harus disalahkan dalam hal ini, apakah manusianya, apakah buminya, ataukah yang lain ?

Kapital asing masuk menyerbu negeri ini untuk berburu isi bumi negeri ini, kemudian mereka bawa lari dicuri / tercuri dengan bantuan saudara-saudara kita sendiri, dan setelah diolah dijual lagi dengan harga yg sudah selangit.

SUNGGUH IRONIS

Pesan Teman

Beberapa teman berpesan kepadaku :

1. Untuk sempurnanya agama/iman memang banyak godaanya dan dihembuskan keraguan, was-was, rasa takut ke dalam hati manusia agar dia tidak menjadi seseorang yang sempurna.
2. Kita akan ditanyai Tuhan ttg masa muda kita untuk apa, maka dari itu akhiri masa muda dengan banyak kebaikan.
3. Lakukan sholat taubat dan dilanjutkan sholat hajat untuk mengarungi kehidupan baru yang gelombangnya akan lebih besar menghantam perahu.
4. Lebih banyak ingat pada Tuhan krn bagaimanapun usaha kita akhirnya yang menentukan jalan kemananya kita adalah Dia Yang Maha Penentu.
5. Ketika Allah telah memudahkan urusan kita mengapa kita harus berbelit-belit dan menyusahkan diri. Wa yassirli amri, Inna ma'al usri yusro setelah kesulitan akan ada kemudahan.

Terima kasih kepada kawan-kawan yang terus mensupport semoga jalan yang akan kami tempuh bisa dilalui menuju ridho-Nya.

Minggu, Mei 11, 2008

KENAIKAN BBM

Akhirnya pemerintah dalam waktu dekat ini tak mampu menahan syahwatnya untuk menaikkan harga yang dampaknya akan sangat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Tadi beli koran dan membaca salah satu bahasannya tentang BBM ini sang Wakil Presiden mengatakan bahwa yang terkena adalah bukan rakyat kecil karena mereka akan digelontorkan lagi dana bantuan langsung tunai sebagai charity pemerintah (wujud kepedulian kepada rakyat), dan akhir2nya mgki seperti yg terjadi pada 2005 yg lalu akan terjadi kekacauan pembagiannya dan menjadikan rakyat kita seperti pengemis-pengemis yang berebut kue BLT yang sebenarnya akibat dari penarikan subsidi BBM ini sudah jauh terasa dari beberapa bulan kemarin, apakah itu dari harga rumah yang mulai minta penyesuaian harga, semen, elektronik, otomotif, bahkan beberapa komoditi pangan ikut terimbas naik. Katanya lagi rakyat miskin hanya naik angkutan umum saja, sedang yang punya motor atau mobil sudah tidak layak mendapatkan subsidi.
Pembodohan2 ini dari dulu sudah berlangsung, dan pernah disuarakan saudara kita Bang Iwan Fals dengan nyanyiannya, bukannya pemerintah mengantisipasi dengan menggenjot produksi minyaknya kepada Pertamina untuk mencapai target produksinya dan mencari ladang baru, dan juga berbagai program energi alternatif apakah Biofuel atau lainnya yang kemarin digalakkan jangan hanya jadi lip service saja.
RAKYAT AKAN SEMAKIN SUSAH, ORANG MISKIN AKAN SEMAKIN BANYAK
RAKYAT DIJERAT PAJAK TERUS DIEKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI SAMPAI KE SETIAP KARYAWAN HARUS MEMILIKI NPWP diteliti berapa kekayaan yang dimiliki, berapa penghasilannya, berapa anak atau istri yang dimilikinya dll semua ke data.
Kalau sudah ngumpul dihambur-hamburkan untuk bikin UUD, untuk bikin mess DPR, untuk beli mobil dinas, untuk seminar-seminar yang hasilnya kertas dan kurang implementasinya.

Sabtu, Mei 10, 2008

BERBAGI

Terima kasih kepada para blogger yang banyak sekali berbagi ilmunya secara free kepada para common people kaya saya yang kurang pengetahuannya tentang dunia IT, apakah itu bentuknya free software, guide-guide ngeblognya dan berbagai macam ilmu lainnya.
Konsep ilmu yang berguna sebagai salah satu ajaran islam yaitu amal jariyah yang tak akan putus pahalanya selama ilmu ini dipakai dan digunakan untuk kemaslahatan telah diamalkan para kawan-kawan komunitas blogger atau para penyedia software gratis dan tentunya komunitas-komunitas yang berbagi ilmu di milis-milis.
MAKA untuk itu ibadah jangan hanya ditafsirkan dalam wujud ritual-ritual sholat, zakat, haji, atau puasa tetapi ibadah juga bisa dalam wujud berbagai macam yang tentunya harus dengan niat awal yang baik karena Allah saja, jadikanlah Islam benar-benar sebagai rahmatan lil alamin.

Kamis, Mei 08, 2008

DISIPLIN

Kedisiplinan kita memang sangatlah rendah, baik dari level pejabat bahkan rakyat.
Kalau kita perhatikan ketika lewat jalanan sebagai contoh, berapa banyak orang yang menyeberang jalan raya tidak ditempatnya apakah itu zebra cross atau lewat jembatan penyebarangan tetap saja menyeberang sembarangan sehingga membahayakan dirinya sendiri, buntutnya kalo terjadi kecelakaan yg disalahkan tentu saja kendaraan yang lebih besar.

Ada contoh lain yang kemarin saya lihat yaitu mobil patroli kawasan yang ingin menegakkan kedisiplinan dan ketertiban tetapi apa yg terjadi sang petugas bukannya menertibkannya malah ternyata minta jatah kepada PKL yang mangkal di dalam kawasan yg seharusnya dilarang untuk berjualan. Memang mental kedisiplinan kita kalah dengan urusan perut yang tidak habis kalau untuk dipenuhi. Apalagi urusan birokrasi mereka sendiri melanggar kedisiplinan/peraturan yang telah dibuat ditabrak sendiri hanya karena urusan yang ujung-ujungnya duit (UUD) istilahnya Slank yang sempat akan dimasalahkan anggota Dewan.

Disiplin dijalankan dari diri kita sendiri dari hal-hal yang terkecil istilahnya Aa' Gym

Jumat, Mei 02, 2008

MAY DAY

Kemarin tanggal 01 Mei diperingati sebagai hari buruh / tenaga kerja kok pakai buruh sehingga ini membuat gap antara white & gray SDM yang terkotak-kotak dan seolah tidak ada kerjasama dan akibat yang ditanggungnya. Mungkin saja para pekerja kantoran kurang terasa akibat dari kebijakan-kebijakan yang terjadi padahal banyak juga yang nasibnya sama dengan yg gray.

Yang disuarakan adalah menentang praktek kerja kontrak, outsourcing yang sejatinya adalah perlindungan terhadap karyawan sangat kurang dan tentu saja tingkat kesejahteraan pun kurang memadai. Perusahaan hanya ada imbal balik apa yang diberikan tenaga kerja maka segitu juga imbalan yang dia peroleh. Tuntutan penurunan harga kepada pemerintah apalagi hal yang sangat mustahil, pemerintah saja sangat bingung karena kemunafikannya sendiri mendukung program free trade dan juga membuat patokan pada nilai dollar sehingga beban yang ditanggung akibat kenaikan BBM yang mencapai 120 dollar per barel membikin pusing kepala dengan berbagai program yang telah dan akan dilakukan apakah itu konversi minyak ke gas, konversi bahan bakar minyak ke Batubara untuk pembangkit2 listrik PLN, proyek biofuel dsb.

Dari dulu pernah disuarakan oleh berbagai kalangan yang menyerukan betapa korupnya bidang pertambangan oleh BP MIgas ataupun Pertamina dengan pemborosan cost recovery yang selalu meningkat tetapi produksi minyak yang ditargetkan oleh pemerintah saja tidak tercapai. Hal ini kurang adanya pressure dari pemerintah terhadap BUMNnya yang kurang mencapai target dengan punishment apakah itu dengan penggantian Dewan Direksinya. Tapi apa daya sekarang ini memang terjadi peralihan penjajahan dari bangsa asing istilahnya Kompeni (VOC) berganti dengan BUMN-BUMN Korup yang bekerjasama dengan kroni baik swasta nasional maupun asing yang menghabiskan dana negara.

Globalisasi yang seharusnya menjadikan kita meningkatkan daya saing, tetapi yang terjadi adalah persaingan perebutan porsi kue pembangunan diantara anak-anak negeri dengan melacurkan diri dan menjual asset-asset apakah itu SDA maupun SDM-SDMnya.
Supreme mortege yang bulan-bulan kemarin kurang digubris padahal sudah menjatuhkan berbagai corporate-corporate besar tetapi persiapan pemerintahan kita sangat kurang dalam mengantisipasi dampak perlambatan ekonomi di AS dan kroni-kroninya. Inilah akibat dari kurang percaya dirinya bangsa kita yang terlalu mendewakan sesuatu yang berbau asing, padahal orang asing saja berbondong-bondong menjarah dan menjadikan negara kita sebagai pangsa pasar yang sangat interaktif dengan kebodohan-kebodohan yang seolah kita tidak tahu bahwa diri kita ini adalah sebagai sekrup dari globalisasi.

Kita tidak sanggup menjadi tuan rumah di negeri sendiri, apakah itu tentang pengelolaan SDAnya, SDM-nya maupun pangsa pasar yang begitu besar yang menggiurkan bangsa-bangsa lain dengan berbagai upaya. Invisible hand (Adam Smith& David Ricardo) kembali menelan korban dan kita tidak terasa tetapi merasakan akibatnya.


SELAMAT KITA SEBAGAI BANGSA BURUH YANG TIDAK MERASA

Label: