STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Kamis, Juni 23, 2011

Anak-ku

Haniya begitu kusebut dirinya


Setiap pagi dan sore ku telepon dari jauh disana, walau terdengar sedikit suara dan perhatian menjadi pelipur diri. Selalu kutanyakan bagaimana hari ini minumnya, makannya, kesehatannya walau itu rutin dan membosankan tetapi begitulah berita yang ingin kudapat.


Setiap pulang senantiasa kuharuskan untuk mendekat dan mengajakmu melantai, riang dan bergembira. Walau kadang kurasa sebagai lelaki terasa payah, tetapi ketika kuingat tiap hari ibumu merawatmu lebih payah lagi.


Senantiasa kurindukan ditengah pergulatan hidup di dunia.


Semakin bertambahnya umur semakin bertambah juga maumu


Selalu kudoakan setelah sholatku semoga menjadi anak yang sholihah


Dan terima kasih yang sangat kepada istriku yang dengan susah dan payah merawat, membesarkan, mendidik anaku


Aku sebagai seorang Bapak tidak bisa memberi banyak kepada dirimu, belum bisa mendidik banyak, belum memberi waktu yang maksimal.


Doakan saja Bapakmu selalu istiqomah dijalan Rabb kita.
Semoga kami orangtuamu bisa menjadikan dirimu sebagai orang yang berguna, yang senantisa berjuang dan berkorban bagi orang lain.

Muda dan Karya

Muda dan senantiasa berkarya.


Alhamdulillah diriku ini kurasakan, banyak kulihat, kudengar orang disekitarku yang lebih kurang beruntung daripada diri ini.

Ketika banyak diri kita merasa belum memiliki hal yang baru, ternyata orang disekitarku masih ada saja yang untuk makan saja susah, mau berobat untuk anak atau keluarganya berpikir beribu-ribu kali untuk mendatangi tempat pengobatan, untuk menyekolahkan anaknya seadanya dan berpikir dan terus berpikir agar bisa bertahan mendapatkan pendidikan yang maksimal bagi mereka.


Tetapi ada juga yang berfikiran yang penting sekarang dulu , belakangan terserah nanti mau jadi bagaimana. Bertindak secara sadar memaksakan diri atau agak memaksakan diluar kemampuan yang dimiliki. Akhirnya pun berbagai macam kejadian di belakangnya........


Mumpung masih mudah, masih sehat, masih kuat marilah kita bekerja dan terus bekerja untuk mewujudkan yang terbaik untuk diri kita, keluarga kita, dan banyak orang.

HILANG RASA

Manusia memang pinter berdalih untuk keuntungan dirinya sendiri, ayat-ayat ditafsirkan menurut hawa nafsunya sendiri, manusia lain dianggap lebih rendah dari dirinya.

Banyak orang yang tidak merasa sudah tidak peka rasanya, dikarenakan memang yang dikejar tiap hari adalah hal-hal yang material yang terlihat, simbolis dan orang lain mengetahuinya. Makna yang terkandung di dalam setiap kejadian dan akibatnya kita banyak tidak sadar.


Egoisme kebenaran telah tertanam pada banyak manusia apakah itu individu maupun negara, dan yang terjadi adalah kerusakan di muka bumi ini.

Kebenaran hakiki disisi Allah Illahi Rabbi, kita tidak bisa menghakimi orang lain. Boleh saling menasihati dengan cara yang hikmah, melihat situasi, kondisi.

Menjadi manusia yang senantiasa sadar, ingat dan waspada.

sinetron

Kebanyakan sinetron pengaruh yg sangat mengganggu situasi kehidupan baik berumah tangga, gaya hidup, walau sepertinya ringan-ringan saja isinya tetapi ternyata dibawah alam sadar manusia terbawa dalam kehidupan sehari-hari, manusia menjadi saling mendengki, saling ingin menunjukkan tentang dirinya. Hal ini terutama dialami oleh wanita yang berada di sekitar kita.Teknologi, sebenarnya fungsinya adalah untuk memperlancar dan memudahkan hidup kita baik dalam berinteraksi, terutama bekerja tetapi yang terjadi adalah latah teknologi seolah - olah tanpa adanya teknologi itu hidup kita menjadi terhambat, segala sesuatunya harus berada dan kita miliki. Dalam sedetik saja kita jauh teknologi serasa ada sesuatu yang hilang dari dalam diri kita ada sesuatu yang miss link. Tanpa komputer sepertinya kita tidak bisa kerja, tanpa internet kita tidak bisa bekerja dan selalu mencarinya, tanpa black berry seolah kita terupdate dari orang disekitar kita dan tidak eksis diantara mereka. Hidup harus terus berjalan walau tanpa ada televisi ada disekitar kita, Blackberry, internet dan perangkatnya walau komponen itu perlu bagi diri kita, hidup jalani saja dan manfaatkan apa yang ada pada diri kita tidak usah terlalu mengejar teknologi yang memang diciptakan dan mudah terbarukan.Tetap ngobrol dan nongkrong basa basi dengan tetangga kita, dengan rekan kerja kita, dengan saudara dan keluarga kita, kedekatan dan semangat bersama diantara orang hidup di dunia. Makan seadanya yang dihadapan kita, yang menghidupkan orang di sekitar kita, gado-gado, soto, nasi kuning, nasi kucing, dunkin, hokben semua boleh saja.Sekolahpun tidak harus yang mahal yang mana notabene sekolah mahal adalah sekolah bagus, karena memang semua aspek kehidupan telah terkapitalisasi yang mana punya uang dia akan mendapatkan yang terbaik. Guru telah banyak kehilangan komitmen untuk mencerdaskan anak bangsa, anak manusia agar lebih tahu, bisa baca, bisa tulis yang mana dengan ilmu kita bisa meneruskan kehidupan dengan arah yang benar. Ilmu dunia oke, ilmu akhirat juga harus biar tahu mana yang benar dan salah jalan yang kita lalui.Orang tua walau bagaimana dia bertindak kita sebagai yang muda bersabar dalam menghadapinya, dengan banyak jasa yang diberikan kepada kita jangan kita lupakan ketika mereka sudah berumur. Yang muda harus berkarya dan menunjukkan kebanggaan kepada orang tua sebagai pemberi bekal kehidupan kita.Syukur dan sabar dan selalu syukur dan sabar terus menerus jangan kita terlena memang hidup itu adalah perjuangan dan penuh dengan cobaan, duri yang menghalangi untuk kita menuju Yang Memiliki Kita.