STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Selasa, Agustus 28, 2007

SONG OF SOUL

Gak bisa basa basi, gak ngalor ngidul, gak romantis, gak perasa mungkin terlalu blak-blakan, atau terlalu kaku istilahnya. Pernah ada yg komplain kalau aku kurang perhatian, kemarin lagi ada yg ngomong agar jgn terlalu blak-blakan ternyata perasaan orang itu lain-lain dianya ternyata sangat perasa dan pernah merasa sedih gak enak makan, muntah2 karena ucapan yang menurut kita itu hal yang lumrah dan wajar saja, mereka (dia) yang terlalu perasa atau aku yang tidak peka. Mungkin banyak yang kecewa, aku yang terlalu tidak berbudaya, kurang berperadaban, kurang gaul, atau bagaimana........

Tapi beginilah aku, biarkan saja seperti air mengalir, apa adanya, tau itu kaku, terlalu formal, atau bagaimana ku tak tahu. Ku sudah berusaha sebaik mungkin berperan, berperilaku ....

Lingkungan yang membentukku memang jauh dari dari basa - basi, sedari kecil hingga dewasa kubergaul dengan rekan2 yg gak terlalu neko-neko, dulu kupergi dari rumah ke masjid/ mushola, ke sekolah, belajar, ngaji, ngobrol dari kamar kos satu ke kamar kos lain, ke tempat yg jauh dari keramaian, mancing, tukang ngambil singkong di kebon kosong, ke kitaran kuburan, ke tempat2 sunyi, memasak, bantu nyuci, belanja ke pasar, curhat sama ibu, ngobrol tentang diri, tentang pengalaman rohani, bicara agama, bicara masyarakat, sosial, ke perpustakaan2, ke tempat buku lama, tak ada pacaran, tak ada persahabatan, tak ada ikatan, tak ada pesta, tak ada kemeriahan di dunia ini semua datar-datar saja. Dunia pop, gemerlap tahun baru, nongkrong sana-sini, wisata sana sini, lagu baru, film baru, acara TV atau apalah semua biarkan saja berlalu jauh dari pikiranku.

Biarkan angin berhembus ke mana arah menuju ... kujalani saja apa yg ku bisa dan kumau sebebas kemauanku .... Kuekspolitasi sendiri diri ini, kupelajari dan kulihat keadaan sana sini, kucoba, kurasakan, keberbuat sepengetahuanku dan semampuku, Rumi, Arabi, Jilli, Athaillah, Sadra, Khomeini, Garaudy, Hasan Hanafi, Syafii Maarif, Nurcholis, Gusdur, Amien, Tempo, Republika, Kompas menemani bacaan2 dalam kamar-kamarku.

Suatu saat manusia itu asing dengan diri dan lingkungannya apakah diri yang kurang tahu atau lingkungan yang memang terus melaju berubah.

Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. Ibrahim : 38

Dan Dia telah memberikan kepadamu dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni'mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari . Ibrahim : 34

Diantara bingung, hopeless, full job, fly, jenuh dan asing

Minggu, Agustus 26, 2007

ILMU DAN PEMBELAJARAN

Perintah Allah pertama kali S. Al Alaq 1-5 yaitu perintah IQRA’ (Bacalah) kepada Nabi sangat bermakna dalam sekali. Hal ini menyatakan pentingnya ilmu, pendidikan, belajar bagi manusia di dalam hidupnya. Mengapa sampai Allah memerintahkan demikian memang karena dari ilmu manusia bisa mengetahui berbagia macam hal, sejak bayi saja anak belajar untuk menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya, mulai belajar menyusui, makan, merangkak kemudian berjalan dan ini akan terus berlanjut dengan pembelajaran-pembelajaran berikutnya.

Sebenarnya belajar adalah fitrah dari manusia dimana manusia ingin tahu apa yang belum dia ketahuinya, dan setiap manusia telah melakukannya tapi hal ini tidak disadari dan tentunya tiap orang kadarnya berbeda-beda dalam memahami arti pentingnya ilmu tersebut.
Pendidikan dalam hal ini pendidikan formal penting dilakukan untuk membekali diri kita minimal ilmu untuk membaca, menulis dan berhitung yang dapat digunakan sebagai sarana dirinya untuk menjalani hidup, dan tentunya diperlukan ilmu-ilmu yang lain agar dirinya mampu mengikuti perjalanan hidupnya yang terus update dan lingkungan yang selalu berubah setiap waktu. Tidak hanya belajar secara formal saja yang diperlukan, tetapi juga belajar dari alam sekitar kita dan keadaan yang mengelilingi diri kita yang sangat diperlukan dalam menghadapi hidup ini. Karena situasi dan kondisi di sekitar kita inipun harus dipelajari dan kita tidak boleh cuek saja karena kita memang hidup berada di dalamnya kita tidak bisa tidak harus tahu apa yang ada di sekitar kita tersebut. Banyak orang yang sukses justru karena dia banyak belajar dari sekitarnya, dia bisa membaca situasi yang ada dan kemudian menerjemahkannya sehingga ia dapat bermanfaat dan berperan di masyarakat sekitarnya dan tentunya dirinya juga akan mendapat implikasi dan kompensasi dari semua itu. Lihat HAMKA seorang autodidak yang banyak belajar dari sekitar dan dia terus mau belajar, OM LIM pendidikan formal apa yang dia sempat lalui tetapi karena memang dia mampu belajar dari keadaan sekitarnya dan dia mampu untuk membaca dan akhirnya diapun berhasil dalam bisnisnya dan ibroh kita Nabi SAW pun seorang ummi, tetapi karena kemauannya yang kuat disertai bimbingan Allah maka dirinya menjadi manusia yang menjadi teladan di muka bumi ini dan diakui sebagai agen of change bagi peradaban di seluruh dunia ini.

Kalau kita lihat disekitar kita bos saya yang hanya tamatan SMA dari cerita yang saya dapatkan melihat kondisi keluarga dan sekitarnya yang terbatas dan karena kemauan untuk berubah lebih baik dan mampu belajar dari pengalaman, pekerjaan-pekerjaan sebelumnya menjadikannya dirinya memanage dan membawahi anak buahnya. Ada lagi beberapa staf yang justru dari lulusan S1 maupun S2 yang pernah bekerja , justru mereka karena terlalu mengandalkan pendidikan formal yang terlalu teoritis dan kurang bisa menerjemahkan situasi yang ada bisa kita lihat perbedaannya tersebut. Kemudian dari staf-staf yang lain yang juga lulus SMA atau SMP pola pikirnya pun sangat kelihatan banget mana yang mau belajar dan mana yang tidak, bila seseorang mempunyai keinginan belajar yang tinggi dan tidak malu untuk bertanya dan terus menambah pengetahuannya akan sangat berbeda dengan orang yang hanya menunggu dan tidak memberikan sesuatu yang lebih yang diimiliki dirinya akhirnya akan merugikan dirinya sendiri dan akhirnya tentu ketika terjadi rasionalisasi pihak pertama yang terkena dampaknya orang-orang ini yang memang tidak bisa membaca dan belajar dari sekitarnya.

Dalam hidup-un begitu, seringkali dalam menghadapi persoalan hidup karena dia kurang membaca dari sumber yang ada kalau diri kita sebagai Muslim tentunya Al Qur’an dan Sunnah dia ujung-ujungnya mencari solusi yang berasal dari luar. Bagaimana dia mau tahu aturan-aturan hidup, sejarah-sejarah orang dahulu, ataupun mengenai segala sesuatu yang ada di dalam Al Qur’an dan Sunnah tetapi karena memang kita kurang atau tidak mau belajar dari sumber-sumber tersebut akhirnya bersolusi diluar itu dengan jalan melakukan eksperimen-eksperimen pemecahan masalah atau melakukan tindakan yang tanpa dasar yang akhirnya bisa mencelakakan dirinya sendiri. Tentunya hal ini dikarenakan memang diri kita yang malas, atau merasa sudah cukup dengan yang kita miliki padahal ilmu Allah itu sangat luas dan tidak ada habis-habisnya kalau ditulis dengan tinta sebanyak air di samudra.

Sebagai contoh di kantor ketika mendengar keluhan rekan-rekan atau saudara-saudara bisa kita lihat ketika mengalami masalah keluarga karena kurang belajar banyak dari Al Qur’an yang sebenarnya sudah memberikan resep-resep dan aturan-aturan dalam kehidupan berkeluarga akhirnya curhat sana curhat sini, gossip sana gossip sini, atau melakukan tindakan yang menurut ilmunya yang ada di dalam Qur’an hal tersebut kurang benar dan akhirnya karena ketidaktahuannya tersebut bukannya permasalahan teratasi tetapi malah membebani dirinya apakah itu tentang hubungan suami istri, pendidikan anak, kewajiban dalam rumah tangga, ataupun sisi – sisi lain dari kehidupan ini.

Tuk itu marilah kita selalu belajar dan belajar dari sejak berada di buaian sampai ke dalam liang lahat, belajar dari siapapun dan dalam kondisi apapun. AFALA TA’LAMUN, AFALA TATAFAKKARUN

Refleksi Society

SYAFI’I MAARIF SAID : karena situasi dan kondisi Indonesia ini yang memang kurang menghargai suatu karya, suatu kerja atau prestasi dari seorang warga Negara maka sampai kapanpun kita akan menjadi stagnan dengan keadaan yang sekarang. Hasil karya dan prestasi ketika tidak bisa diaktualisasikan dan diakui oleh lingkungan di sekitarnya akan menjadi bom waktu yang setiap saat akan meledak bisa berujud jelek-jeleknya revolusi yang akhirnya merugikan suatu bangsa. (Kompas, Sabtu 25 Agustus 2007)

Krena tindakan-tindakan yang tidak mengindahkan dan menghargai karya dan budaya ditambah makin menggejala yaitu mental menerabas dengan cara apa saja untuk mencapai tujuan menjadikan system kita memang system yang rusak luar dalam. Lihat bagaimana Imam Samudra mengekspresikan karyanya di luar system yang ada, seseorang yang cerdas dan memiliki bakat yang seharusnya bisa dimanfaatkan akhirnya berujung pada sesuatu yang kurang baik menurut pandangan hokum Negara, ataupun semangat berkobar-kobar Abu Bakar Baasyir atau FPI yang ingin menegakkan kebenaran dikarenakan memang hokum kita belum bisa mengatasi kondisi-kondisi yang ada sekarang yang memang masih tebang pilih, bisa di pesan, bisa diganti dengan uang, bisa kongkalikong, seharusnya semangat-semangat tersebut dimanfaatkan untuk benar-benar demi kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat banyak.

Untung saja masih banyak orang kreatif yang tidak mau bergantung kepada Negara walaupun dalam kehidupannya secara material kekurangan. Orang-orang kreatif inilah yang menggerakkan sector-sektor informal yang makin terpinggirkan dan teraleniasikan oleh Negara sendiri yang sebenarnya sebagai pengayom, pelindung dan tentunya menjadi mediator kesuksesan semua warganya. STAG STATE

ADAT versus SYAR'I

Adat adalah sesuatu aturan yang umumnya diadopsi suatu masyarakat sebagai hasil dari tingkah laku, adat kebiasaan yang biasanya ditetapkan oleh para tetua-tetua atau yang dituakan. Ada beberapa adat yang mengajak kepada perubahan dan kemajuan tetapi lebih banyak adat-adat yang berada di sekitar kita tersebut menjadi beban, menjadi benalu dan onak dan duri pada kita sebagai anggota masyarakat. Adat sopan santun, hormat menghormati, gotong royong mungkin hal ini bisa kita lestarikan dan kita pupuk tetapi banyak adat yang mengganggu, merintangi kemajuan harus kita hancurkan dan kita buang jauh – jauh dari masyarakat kita maupun dari diri kita.

Adat – adat yang tidak maju, merepotkan harus kita lawan sebisa kita dan kalau bisa kita singkirkan dari diri-diri kita, dari keluarga kita dan akhirnya dari masyarakat kita. Lihat bagaimana adat – adat pernikahan yang terlalu bertele-tele, menghabiskan banyak waktu, melelahkan, menghabiskan biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu dan bisa kita gunakan untuk hal-hal yang lebih produktif dan demi kemajuan diri kita, keluarga kita dan tentunya seluruh masyarakat. Ada istilah-istilah seperti midodareni, ada dodol dawet, ada upacara srah-srahan atau apalah istilah yang banyak sekali tersebut sesuatu yang terlalu dibuat-buat dan tidak banyak manfaat selain pemborosan biaya dan waktu, atau coba dilihat adat masyarakat minang, batak, Sulawesi yang lebih ribet lagi ritual dan persyaratannya.

Yang penting dari upacara pernikahan adalah akad nikah sebagai pengesahan secara agama dan Negara itu intinya, kalau urusan walimah atau pesta itu sedikit dan seperlunya saja sebagai sarana pemberitahuan kepada masyarakat sekitar dan sanak saudara kita itupun secukupnya jangan dibuat-buat dan merepotkan diri kita dan tujuan utama dari pernikahan sendiri itu seringkali terlupakan dari rencana-rencana hidup kita. Berapa banyak dari masyarakat yang ketika melangsungkan upacara yang megah-megahan tetapi ujung-ujung pernikahannya tidak langgeng atau bahkan hancur walau dilakukan di tanah sucipun seperti artis-artis kita bukan makna yang kita cari tetapi hal-hal kelihatan dan menyenangkan / baik menurut pandangan masyarakat saja bukan dasar syar’i lagi.

Coba juga kita lihat juga ketika ada kematian di sekitar kita, ada banyak upacara-upacara atau ritual yang harus di jalani oleh anggota masyarakat kita, yang seharusnya mereka itu menjadi pihak yang sedang kesusahan, membutuhkan pertolongan malahan dia menjadi direpotkan, keluar uang banyak yang ujung-ujungnya bukannya menghilangkan kesedihan dan menghiburnya tetapi menambah penderitaan dan kesusahan bagi keluarga yang ditinggalkan. Harus mengadakan slametan atau 7 harian, 40 hari, 100 hari, 1000 hari atau haul-haul, semua itu sesuatu hal yang tidak produktif dan bertentangan dengan agama yang menyuruh agar tidak mubadzir dan akhirnya menjadikan kontraproduktif bagi yang menghadapinya, bukannya dia berpikir untuk kemajuan dan kesejahteraan hidupnya tetapi malahan harus menyiapkan dan menyediakan berbagai hal untuk keperluan ritual-ritual tersebut. Agama itu membebaskan

Upacara kematian intinya adalah menghibur, mengurangi kesedihan dan menyampaikan sang mati sampai kubur dengan memandikan, menyolatkan, dan akhirnya menguburkan, dan tentunya sebagai anak atau keluarga yang ditinggalkan banyak berdoa karena doa merekalah yang utama menjadikan amalan jariyah sang mati yaitu sebagai anak sholeh yang berbakti dan mendoakan kedua orang tuanya dan tentunya segala kebaikan almarhum agar selalu dilaksanakan dan diteladani sampai akhir hayatnya dan bahkan ditularkan segala sesuatu yang baik juga agar amalan-amalan itu tidak putus-putus sampai nanti hari kiamat.

Dan masih banyak upacara-upacara adat lain atau aturan-aturan adat yang terlalu dibuat-buat dan mungkin hal ini menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lain. Coba lihat Tuanku Imam Bonjol yang melawan kaum adat yang memang sudah menyalahi aturan agama bahkan kaum adatpun sampai meminta bantuan Belanda untuk melanggengkan aturan dan mungkin kekuasaan yang sudah mereka pegang sejak jaman dahulu walau itu bertentangan dengan agama. Atau bagaimana Nabi SAW sendiri yang melawan adat-kebiasaan kaum kafir Quraisy yang jahiliyah atau memang kejahiliyahan ini dilanggengkan agar para suku-suku Arab tersebut tidak kehilangan kekuasaan dan penguasaan ekonomi perdagangannya dan dengan datangnya Islam memang menginginkan pembebasan dan penyetaraan manusia dari manusia lain tidak ada yang lebih rendah semua sama dihadapan Tuhan, yang membedakan cuma derajat ketaqwaannya. Memangnya kita dijaman yang modern ini akan kembali ke masa kejahilan tersebut yang bukannya mengarah kepada kemajuan tetapi malah kepada kemunduran dan kerusakan. Adat itu tirani, otoriter dan membelenggu.

Conclusion:
ADAT DIBIKIN MANUSIA BELUM TENTU BENARNYA TAPI KALAU ATURAN DARI TUHAN PASTI BENARNYA, YANG DIPEGANG BUKAN ADAT KEBIASAAN MANUSIA TAPI SYAR’INYA DARI TUHAN

FIGHT, FREEDOM, EGALITARY, & UNITY

Jumat, Agustus 24, 2007

Joseph Stiglitz DATANG

Sang Economic Hit Man datang ke Indonesia dan menyarankan agar Indonesia memperbaharui / meninjau ulang kontrak migas seperti Bolivia demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya bukan hanya memenuhi kepentingan negara-negara donor dan MNC-MNC nya yang kongkalikong.

Dulunya dia pernah datang ke Indonesia sebagai EHM yang membawa kepentingan MNC dengan Haliburton dengan menawarkan program-program pembangunan dan tentunya dibaliknya ada IMF dan Bank DUnia yang siap menjerat korban negara-negara ketiga yang memang belum ngeh tentang kepentingan sebenarnya dari bantuan-bantuan tersebut. Bangsa kita diingatkan dari orang-orang seperti dia dulunya tukang bikin proyek dan penjerat hutang, dan akhirnya dia dengan hati nuraninya mengungkapkan kelicikan-kelicikan Dunia Barat yang kapitalis, hedonis dan materialistis dan akhirnya menghantarkan dia sebagai salah satu penerima Nobel.

Kemarin kita juga denger dari pemberitaan Der Spiegel yang mengungkap praktik KKN di Siemens yang salah satunya proyek PLTU Paiton di Indonesia pada masa Soeharto dan beberapa petinggi Siemens di Jerman mulai di selidik, praktek-praktek kotor para MNC dan negara-negara kapitalis yang menggembor-gemborkan good governance atau apalah ternyata dia sendiri juga melakukan praktik-praktik kotor tersebut.

Kamis, Agustus 23, 2007

SHINE U EYES






Raut wajah para pembaharu yang tegas, gagah, dengan mata tajam memandang jauh ke depan maju tanpa ragu-ragu. Bukan untuk diri yang satu tetapi demi perubahan bersama yang tak lekang oleh jaman dan waktu. Mengapa ego-ego ini masih mengendali diri kita dan tak pernah lepas habis tuk selesai tapi terus berputar – putar di sekitar kita dan akhirnya waktu habis berakhir tanpa sedikit yang kita perbuat untuk tujuan yang sebenarnya, maghrib sudah dekat ajal menanti di depan kita di pelupuk mata.

Hari depan menunggu di depan kita menyongsong peran serta kita untuk ikut dalam perubahan itu jangan pernah kau terlena dan terlepas dari jaman yang terus menggilas dan menggelinding menghancurkan diri kita.

SEKAT-SEKAT WAKTU, RUANG, GENDER, RAS HANCURKAN SEGERA MENUJU SATU PERUBAHAN MENUJU KESEJAHTERAAN DAN KEBAHAGIAAN BERSAMA BERSATU DENGAN-NYA

Selasa, Agustus 21, 2007

WISDOM THIS WEEK

QS Ibrahim 1, Qur'an diturunkan untuk keluarkan manusia dari masa (kejahilan/kebodohan) gelap gulita kepada cahaya (pencerahan).....

Tapi kebanyakan dari diri kita kurang membaca Al Qur'an apalagi mengerti bagaimana mau tahu membaca saja tidak. Solusinya baca dan tentunya baca terjemahannya, ikuti kajian-kajian tafsir kalo malu atau jauh mengikutinya ngaji online pun bisa.

QS Ar Ra'd 11: Bagi manusia ada malaikat yg slalu mengikuti bergiliran di muka atau belakangnya mereka menjaga atas perintah Tuhannya (Allah). Sungguh Allah takan rubah keadaan suatu kaum hingga mereka rubah dirinya sendiri.....

Jadi ada pengawas setiap saat dan tempat sedang kita tak tahu atau tak pernah merasa tahu ....
Kemudian kalau kita pingin perubahan yang terjadi pada diri kita sangat tergantung pada usaha diri kita sendiri dan doa kita pada Allah ...

Minggu, Agustus 19, 2007

17-an

Merdeka belum sih Indonesia, kalau dulu dikuasai Belanda dengan VOC-nya lalu apa bedanya sekarang dengan AS, Jepang, Korea, Eropa dengan produk yang membanjiri dan memenuhi etalase2 kehidupan kita. MC D - Carefourkah, Giantkah, Yamaha, Honda atau kongsi VOC itu, kalau dulu rempah2 mereka ambil, sekarang kita jadi pasar yang sangat potensial di mata mereka. Sumber daya alam mereka ambil, diolah kemudian di jual lagi ke kita trus bagaimana nilai lebih kita yang sebenarnya anak bangsa kitapun mampu untuk mengolahnya.

Virus percaya diri diri harus ditumbuhkan, mengapa takut kalau kita seperti Iran, Cuba, Venezuela, dan Bolivia yang penuh percaya diri membangun bangsanya dengan kekuatan sendiri, apakah karena mereka sosialis dan kita takut dicap komunis. Mana Jiwa Diponegoro, Imam Bonjol, Patimura, Teuku Umar dan lainnya...?

Kamis, Agustus 16, 2007

OPTIMISME TIM EKONOMI JEBOL

Beberapa saat 1 atau 2 bulan yg lalu saat banyak dana asing masuk ke Indonesia banyak para pengamat yang melihat fenomena hot money ini sebagai sesuatu yang harus diperhatikan. Tetapi saat itu juga tim kabinet ekonomi optimis fundamental perekonomian kita sudah lumayan kuat jadi jangan terlalu ditakutkan.
Sekarang ketika terjadi resesi atau gejolak di pasar perumahan Amerika Serikat ternyata berdampak di berbagai belahan ekonomi dunia, Uni Eropa dan Jepang saja menggelontorkan uang untuk menambah likuiditas di pasar uangnya, beberapa Pasar Saham dunia juga anjlok tentu saja di negara kita juga mengalaminya baik di pasar saham maupun pasar uang.
Kurs kita jatuh begitu juga nilai indeks saham gabungan juga mengalami kejatuhan yang paling besar diantara negara-negara di Asia.

Prediksi yang optimis dari tim ekonomi kita yang memang orang ahli ekonomi makro dari UGM maupun UI Pak Boediono dan Sri Mulyani, sektor2 unit usaha kecil dan menengah yang sekarat, daya beli masyarakat kecil yang turun, stabilitas harga minyak goreng, telur, minyak tanah dan konversi gas yang belum mengenai sasaran di tingkat implementasinya.
Memang para ahli kita itu secara hitung2an prediksi dengan forecastingnya mengukur sesuatu apakah itu manusia hanya diukur sebagai angka-angka yang tidak punya hati nurani dan perasaan.
Saya sebagai finance di perusahaan saja kalau sedang nyiapin proposal proyek faktor yang memang gampang di tekan adalah faktor tenaga kerja sedang faktor yang lain fixed, sebenarnya hal ini menjadi pikiran saya juga, tapi mau bagaimana lagi memang itung2an angka global, bermain angka, prosentase tambah sana kurang sini, padahal yang terlibat nantinya dalam suatu proyek itu imbasnya ke banyak orang ribuan bahkan mungkin ratusan ribu atau jutaan. Itung2an inipun bisa disiapkan dalam waktu yang singkat saja, tetapi dampaknya bisa tahunan dan jangka panjang.
Apalagi negara yang dampaknya lebih besar lagi bagi seluruh rakyat Indonesia, apakah permainan2 angka di kantor diterangi lampu yang terang, dengan suhu udara yang nyaman, duduk di kursi empuk kurang untuk turun ke lapangan dengan trial and error secara acak di beberapa daerah kemudian ketika berhasil baru diterapkan ke daerah lain. Mungkin karena ingin cepat, ingin serba instan, dan hasilnya bisa dilihat dengan segera mereka ingin membuktikan kepada atasanya apakah itu menterinya atau itu presidennya ataupun menggunakan teori2 ekonomi kapitalis yang memang dianut sebagian besar ekonomi kita yang sekolah di negeri2 kapitalis yang memang menurut saya kurang tepat.

Mudah2an negeri ini bisa segera instropeksi bahwa pembangunan harus dimulai dengan memberdayakan rakyat dibawah agar mereka ikut berpartisipasi aktif tidak hanya sebagai obyek saja tetapi juga subyek.

Label:

Rabu, Agustus 15, 2007

SENSE OF HUMOR

Saat SD, SMP, bahkan SMA masih sedikit banyak masih ada selera humor, dan suka bercanda sama temen-temen, bahkan saat SD kalau ada acara perpisahan, pramuka, perkemahan seringkali ikutan ngisi acara drama lawakan dadakan asal konsep saja.


Tapi mengapa setelah kuliah sampai sekarang ini sense of humor bisa hilang sedikit demi sedikit, hal ini mungkin dikarenakan sudah mulai adanya persaingan, perjuangan, kehilangan peran dan vested of interest dari orang-orang dewasa yang menurut saya melebihi anak kecil yang melakukan segala hal untuk mencapai tujuannya. Etika persahabatan, pertemanan, aturan agama, aturan negara dilanggar untuk berbagai kepentingan yang dimilikinya.


Dunia orang dewasa telah menghilangkan banyak selera humorku dan banyak orang yang sekarang jarang sekali bercanda, tertawa lepas, menikmati hidup dengan meniadakan sekat-sekat yang membedakan antara kita semua.


Semoga saja masih ada sense of humor dari diri kita agar hidup lebih berwarna lebih cerah, dunia bersinar dan beretika.

Selasa, Agustus 14, 2007

KEMACETAN ITU NYATA DAN ADA

Jakarta yang macet di berbagai ruas jalan sudah lama tak kualami karena memang aku hidup di sekitaran Pulogadung - Jatinegara dan Rawamangun . Dan aku memang jarang-jarang bepergian ke luar kost dan kalaupun pergi untuk keperluan yang memang dirasa penting saja. Kawasan Sudirman, Grogol, Senen yang terkenal macet cuma bisa kulihat di televisi dan cerita-cerita dari rekan-rekan operasional yang memang sering keluar kantor dan berhubungan dengan jalan-jalan di Jakarta dan sekitar.

Akhirnya kemarin malem Sabtu karena diajak temen hunting lokasi di Serpong ya ikutan saja, ternyata memang Jakarta itu macet tidak hanya menjadi cerita, dongengan atau tontonan di televisi saja. Keluar dari Rawamangun mau masuk tol sudah antri kendaraan di pintu tol, akhirnya lewat bawah "E" ternyata di bawah sudah menanti begitu banyak mobil yang berlimpah ruah entah mau pada kemana dan mobil bergerak lambat bukan lagi padat merayap tapi sudah lambat dan berhenti sejenak. Wow inilah kehidupan nyata yang ada di sekitar saya yang memang kalau orang daerah seperti saya dulu hanya nonton TV beranggapan Jakarta itu ruwet, macet penuh kriminal ada dan nyata.

Sudah lewat kemacetan di sekitar Prumpung masuk ke tol Pedati arah Cawang dan akhirnya masuk grogol tidak begitu macet, akhirnya ketemu macet di daerah Slipi dan karena asyik ngobrol pintu belokan ke arah Tangerang tidak terlihat dan kebablasen ke arah Cengkareng.
WAH acara jadi benar-bener jalan-jalan menikmati kemacetan Jakarta, karena semua yang di mobil belum terlalu ngeh arah ke Serpong. Akhirnya lewat Daan Mogot dan ternyata kemacetan di daerah Kalideres begitu parahnya, wuih truk, sepeda motor, bis, metromini, dan berbagai macam jenis alat transportasi berkumpul di situ semua. Akhirnya lepas dari Kalideres agak lancar menuju Kota Tangerang agak mendingan "E" ternyata di lampu merah arah Ciledug yang baru di bangun Subway atau Flyover menyempit dan macet lagi, he he he ...

Lepas dari kemacetan kita berhenti sejenak untuk melepas lelah dan sekalian makan malam. Trus perjalanan kita lanjutkan ke arah Serpong yang sudah lancar dan tidak banyak aral yang menghadang dan akhirnya sampai juga ke tempat tujuan di Gading Serpong.

Pulang darisana lewat tol Kebon Jeruk trus masuk Grogol dan disana ternyata juga lumayan padat kendaraan menuju luar kota arah Cawang, Bogor dan Bandung padahal jam sudah menunjukkan jam 11.30-an. Akhirnya sampai kostan jam 12-an masuk kamar langsung saja tidur sampai pagi. Perjalanan yang melelahkan dan cukup mengesankan Jakarta, 10 Agustus 2007 selepas Maghrib sampai jam 24. Wassalam
Crew :
Pemain Utama : Arif dan Istri
Pemain tambahan : Wawan anak kost baru dan saya sendiri

Label:

Olahraga

Beberapa hari ini sudah mulai kucoba melakukan lari-lari pagi sesudah sholat subuh langsung pulang dari masjid lari sampai ke lampu merah tugas. Ternyata karena lama tidak olahraga lumayan capek juga, ngos2-an dan keringatan sedikit. Kali aja dengan ngos2-an ini sehat buat jantung dan peredaran darah, karena tiap hari memang kerjaan duduk di depan komputer jarang sekali keluar ke bank atau ke tempat customer kalau memang tidak perlu sekali. Maklum kerja sebagai penjaga gawang kantor, nembelin kerjaan2 yang kurang dari seluruh divisi apakah marketing, finance, admin, maupun operasional, ditambah kerjaan yang mungkin jadi PR dari bos.
Jadi sedikit banyak olahraga melancarkan dan meluruskan urat-urat yang memang perlu diluruskan. Kapan lagi mau mulai kalau tidak dari sekarang, perut sudah mulai gendut, daging sudah memenuhi seluruh tubuh ini sering kali terasa berat dirasa.

SEMOGA MENJADI AWAL YANG BAGUS BUAT DIRI SENDIRI

FIQH PEREMPUAN

Peran perempuan dengan pekerjaan domestik di salah satu sisi dan perkembangan jaman yang menuntut peran lebih dari perempuan di sisi lain menjadikan posisi yang menyudutkan perempuan masa sekarang.

Pekerjaan domestik seperti mendidik dan mengasuh anak, menyiapkan segala kebutuhan rumah tangga, melayani suami yang sebenarnya sudah cukup merepotkan mereka, tetapi karena tuntutan jaman juga yang menjadikan mereka juga turun ke publik area dengan peran lebih jauh. Batas-batas fiqh karena penerjemahannya yang dipahami terlalu tekstual menimbulkan gesekan hubungan antara pria dan perempuan.

Saling pengertian, saling berbagi, toleransi, memahami, keterbukaan diperlukan dalam proses hubungan ini agar berjalan secara serasi dan harmonis. Laki-laki juga diperlukan perannya dalam peran domestik untuk lebih menjaga dan mengurangi egonya yang seringkali mereka berpikiran kalau sudah dipinang diberi mas kawini berarti mereka berhak menyuruh, memerintah kepada seorang perempuan. Laki-laki memasak tidak masalah, mencuci piring juga tidak masalah, tetapi tentunya dalam batas-batas untuk saling membantu beban satu sama lain.

Allah tidak membedakan kedudukan laki-laki dan perempuan, untuk melakukan kebaikan, ketaatan, menerima kasih dan sayang dari Tuhan-Nya, yang membedakan mereka adalah derajat ketakwaannya.
Memang ada beberapa perbedaan seperti tentang hak waris yang dimana perempuan 1/2 dari lelaki, ini dimaksudkan karena lelaki memiliki tanggungjawab yang lebih dari wanita, dan juga ketika perempuan menikah dengan seseorang lelaki dari keluarga lain yang mendapat hak 1 bagian akhirnya kalau secara hitungan mendapatkan sama halnya dengan saudara lelakinya.

Wanita kawin lelaki warisan 1/2 + 1
Saudara lelaki kawin dg wanita warisan yang didapat 1 + 1/2

Jadi prinsip keadilan jangan diukur dari kacamata manusia saja, tetapi lihat dan cari asbabun nuzulnya dulu, makna yang tersembunyi.

Mohon dimaafkan bila ada kekurangan penafsiran saya terhadap permasalahan ini.

Senin, Agustus 13, 2007

KARIER atawa BEKERJA

Berikut resumenya Andree Harefa:
Pengetahuan, kemampuan berpikir, sikap kritis, kreatif, inovatif, diperlukan oleh seseorang agar posisinya minimal bisa bertahan dan harus bisa meningkat lebih maju, karena hal-hal tersebut diatas tidak bisa digantikan oleh mesin-mesin/teknologi dikarenakan hal-hal tersebut digunakan untuk keperluan analisa dan penilaian yang membantu proses decision maker.

Karier memerlukan perencanaan dan stategi/ minimal bekal agar tidak salah langkah bahkan kalau perlu adanya mentor atau minta nasihat orang yang lebih berpengalaman / ahli dan utamakan memilih karier yang memberikan kesempatan untuk belajar dan setelah hal itu ada berlanjut ke pertimbangan ekonomis.

Sikap percaya diri, mampu, berani, berinisiatif, bertanggung jawab adalah landasan kesuksesan bekerja dalam bekerja. Kemampuan untuk mengenal diri sendiri inilah kunci suksesnya, karena dari diri sendirilah yang menentukan sukses atau tidaknya bukan dari pihak lain.

Minggu, Agustus 12, 2007

BERITA DUKA

INNALILLAHI WA INNA ILAIHI RAJIU’N

Pagi tadi kudapat berita dari temen kampus tentang kematian ibunda seorang sahabatku sejak SMA Negeri 4 Surakarta dan dilanjut ke kampus yang sama di Fakultas Ekonomi Sebelas Maret. Sosok ibunya yangkukenal begitu ramah dan selalu menyambut kedatanganku bila berkunjung ke rumahnya dengan mempersilakan ngobrol, duduk santai dan tentunya ajakan untuk makan bersama.

Sosok ibu yang sederhana dari seorang staff BI di Jember dan selalu menampakan kesederhanaan dan keramahan seorang ibu. Sahabatku ini ketika SMA satu bangku sejak kelas 2 dan berlanjut ke kelas 3, sedang pada saat kelas 1 walau satu kelas tapi aku memang belum bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Aku dulunya sekolah di sekolahan Islam dari Sejak TK – SMP dengan diberikan dasar-dasar agama yang lumayan banyak dan lingkungan yang belum beragam seperti saat SMA yang beragam karakter orangnya aku masih kikuk dan belum bisa terlalu terima kondisi yang lumayan ekstrim ini.
Suka duka saat SMA kami lalui bersama tentunya dengan saling semangat dan dorongan untuk terus belajar dan menjadi lebih baik. Seringkali kita mengerjakan PR bersama dan aku seringkali diajak ke rumah buleknya di daerah penumping, sesekali belajar dan kuperoleh sedikit budaya yang lain yang kumulai dg membaca bacaan-bacaan anak muda yang ngepop seperti majalah HAInya atau koleksi manganya dragon ball dan break shootnya. Ku disini juga mulai tertarik dengan dunia computer yang telah dimiliknya dan aku sedikit demi sedikit bisa belajar computer dari dirinya. Ini jauh dari duniaku yang selalu berkutat di rumah dengan pekerjaan rutin yang sedikit membantu meringankan beban orang tua dan juga kegiatan sosial keagamaan di lingkungan kampung, bakti sosial, mendaki gunung, pengajian2, sinoman dan kegiatan kampung yang lumayan padat.

Saat kuliahpun walau tidak satu kelas, tapi dalam pergaulan nongkrong dan aktivitas UKM di kampus di HMJnya, di Senatnya, maupun dunia teater yang selalu diikutinya menjadikan aku banyak mengenal banyak teman dan sahabat dari berbagai karakter dan kalangan tapi tentunya aku juga punya dunia sendiri untuk mengikuti komunitas lain apakah di perpustakaan, di komunitas mushola kampus, pecinta alam. Pergaulannya yang luas dengan adik kelas dan kakak tingkat sehingga akupun ikut bisa nimbrung dan belajar mengenal orang. Saat kuliahpun kami punya rombongan untuk belajar bersama ketika akan menghadapi semesteran di rumah teman. Walau sering pada main dan nongkrong, kongkow2 bersama tapi tetap saja semangat belajar selalu dijunjung tinggi. Pada akhir kuliah aku lulus duluan, sedangkan sahabatku ini belum selesai dan sedikit demi sedikit karena aku memang belum punya pikiran untuk bekerja ke luar daerah, dan aku masih wirausaha jadi dukun skripsi dan olah data di sekitar kampus dekat rumah, tapi selalu kusempatkan untuk share soal skripsinya. Akhirnya skripsipun selesai dan saat pendadaran juga kusempatkan datang mengikuti ujiannya walau telat tinggal nunggu hasilnya. Sambil skripsi dia juga mulai bekerja freelance di internet café dan EO di daerah Sriwedari, disini pula aku mulai belajar dan tertarik dengan dunia internet.

Setelah lulus, cita-citanya memang lumayan tinggi ingin belajar lagi ngambil S2 Magister Management di Universitas Gajah Mada Yogyakarta, mengikuti jejak berapa kolega kuliah yang telah duluan lulus. Saat S2 itu aku kurang mengikuti perkembangan dan sudah jarang kontak lagi dan kami sibuk dengan dunia masing-masing. Setelah beberapa waktu sekitar 3 tahunan yang lalu kami mulai sering kontak, dan pas lebaran kusempatkan untuk lebaran ke rumahnya sendiri yang sudah lengkap penghuninya ORTU-nya, adiknya, karena dulunya ORTU + adiknya tinggal di Jember dan saat pension kembali ke kota Solo dan berkumpul bersama.

Ku sering share dengan bapaknya yang orang BI yang pengalaman kerja dan didunia usaha sudah banyak makan asam garamnya. Dan juga dengan mamanya yang ramah sambil tiduran, nonton TV, beramah tamah tanpa ada rasa ewuh pekewuh seperti halnya dengan keluarga teman-teman kuliah yang lain.

Sahabat kami saat ini bekerja di perusahaan garmen di Semarang, dan alhamdulillah dia sudah menemukan separuh agamanya sekitar satu tahun yang lalu, dan aku sempatkan untuk datang ke acara persepsi pernikahannya dan juga bisa salam-salaman dengan seluruh anggota keluarganya.

Pas lebaran 1/2 tahun kemarin kusempat silaturahmi dan ngobrol-ngobrol kudapat informasi Ibunya mengidap penyakit kanker payudara, dan dalam proses pengobatan. Sekitar beberapa hari yang lalu aku dikabari mas Andree kalau ibunya dirawat di PKU Muhammadiyah Solo sudah semingguan. Karena 2 minggu kemarin ku sudah pulang ke Solo, untuk urusan menjenguk Mamanya Andree aku mohon agar Ibu saya di rumah bisa meluangkan waktu dan datang kesana untuk mendoakan dan memberi support kepada keluarganya. Dan akhirnya hari ini mamanya Andree telah kembali menemui pemilik seluruh alam raya dan seisinya Allah SWT “Sesungguhnya kami ini milik Allah saja, dan akan kembali lagi kepada-NYA.”

Semoga Mamanya sahabat saya “ANDREE MUSONO” meninggal dengan tenang, segala amal budi baiknya diterima Allah SWT, dan segala kekurangan dan kesalahan sebagai sifat manusia diampuni-NYA, kasih dan sayang-Nya selalu dilimpahkan kepada Ibu Musrini Dewi dan juga untuk keluarga mas ANDREE yang ditinggalkannya diberi kesabaran dan ketabahan

KELUARGA INI MENGENALKAN AKU SIFAT SEDERHANA, KESETARAAN, RAMAH TAMAH.

Label:

Jumat, Agustus 10, 2007

RESAH, GUNDAH & CAPEK

Kenapa hari ini hati resah, gundah, badan lemes, nggak enak makan, kerja juga males padahal hari ini juga telah kumulai dengan awalan bagus. Tapi mungkin ada dari dalam diri ini yang menolak berita tadi pagi, padahal aku memang baru ingin free, belum mau mikir macem-macem, dan memang badan ini sedang tidak fit untuk banyak gerak dan gak punya program yang muluk-muluk untuk ke depannya.

After siapin proposal dana, tender dan sering mondar-mandir seringkali lupa minum menyebabkan punggung sakit, dan gampang capek, pingin minum terus, kencing terus. Kejadian ini mirip saat kuliah dulu pas romadhon karena puasa kurang air dan mungkin tenaga terforsir banyak punggung menjadi sakit, kemudian harus dibawa ke tukang urut syaraf untuk dibetulin badan ini dari atas badan dan bawah semua.

Akhir-akhir ini tidur malam jam 9-10an dan habis subuhan tidur lagi sampai jam 7, saat sabtu dan minggu pun doyan banget tidur. Kayaknya kuperlu refreshing dan pijet dulu ke tukang urut syaraf yang sip tuk ngendoran urat syaraf dan fikiran yang sudah bertumpuk-tumpuk untuk ditumpahkan ke seantero penjuru.

Siaaaaaa t chia ... chia . chia

Kamis, Agustus 09, 2007

PLANNING

Agar suatu pekerjaan tidak terjadi perselisihan setidaknya ada perencanaan sebagai dasar bagi kita untuk melakukan ke depannya.
Kalau tanpa perencanaan yang terjadi adalah sikap grusa-grusu, ingin cepat, dan serba ingin sesuatu hasilnya sesuai dengan kemauan yang lebih berkeinginan sedangkan pihak lain mungkin terkurangi haknya.
Fleksibelitas estimate cost dan dana yang ada perlu untuk dipertimbangkan
Perintah kepada yang bersangkutan apabila memang tidak mau menunggu (AS approved)

Label:

Rabu, Agustus 08, 2007

WEEKLY WISDOM

Sabtu Minggu kemarin hunting buku di Gramedia dan Walisongo cari sedikit pencerahan dari tumpukan rak-rak buku yang terjejer rapi dan ditawarkan kepada pengunjung. Gramedia Matraman sudah 1 bulan yang lalu tak berkunjung sudah berubah bentuk dan layout ruangannya terlihat lebih luas dan lega, memang beberapa bulan yang lalu agak crowded karena proses pembangunan gedungnya dan ternyata sekarang enak untuk menikmati dan melahap lorong-lorong rak bukunya.
Any wisdom yang didapat :
1. Buku tentang filsafat orang china : yaitu konsep dari orang china atau umumnya orang timur adalah Yinyang bahwa tujuan hidup ini demi keharmonisan, keseimbangan, saling berbagi, saling kasih, tidak menguasai seperti halnya konsep kesuksesan orang barat yang ingin menguasai dan mengalahkan orang/masyarakat lain. Makna dari yinyang ini hidup harus penuh keseimbangan, adanya dualisme kehidupan yang memang saling berseberangan makna dari hitam putih (ada orang baik, ada orang yang culas, ada kaya ada miskin, ada barat ada timur), kehidupan ini terus berputar dari gambarnya yang berupa lingkaran bahwa kehidupan ini kadang diatas kadang di bawah selalu berubah sehingga kesuksesan dan keberhasilan itu adalah relativ nisbi.

2. Bukunya Muhammad Yunus yang menurut saya mmg fenomenal tentang grameen banknya. Yang menggambarkan perjuangan dari seorang manusia yang terinspirasi dari teladan yang ia peroleh dari kedua orang tuanya Ayahnya yang seorang manufakturer dan ibunya yang mengajarinya saling kasih dan berbagi. Dengan inspirasi ini menggerakkan dia ketika melihat kehidupan sekitarnya yang diliputi kemiskinan dan ia tidak ingin menikmati comfort zone yang sudah dimilikinya, dan berusaha berbuat tidak hanya teoritis di bangku-bangku pendidikan yang memang bahasa dan ruang lingkupnya terlalu formal sehingga membuat kita terpaku dan pikiran kita menstandarkan sesuai teori-teori yang ada.

3. Kutemukan juga sebuah buku manajemen masjid yang lumayan lengkap di rak yang tersudut di pojok dan terbawah tidak kelihatan.

4. Juga ada pencerahan dari mas Ekonya Resist book tentang Islam yang Dijual yang lumayan mencerahkan dan menginstropeksi pandangan keIslaman kita yang sebatas tampak diluar / fisik saja tapi seringkali substansi tertinggal. Hantaman kapitalisme yang sungguh hebat membuat ummat ini seringkali terbawa arusnya, dan sebenarnya tidak salah juga tetapi mbok ya O konsep egaliter, kesetaraan, konsep lebih membumikan agama sampai akar rumput jangan ditinggalkan.

Kemudian dilanjut minggunya di Walisongo sambil baca-baca buku terdengar sayup2 pengajian belajar baca Qur'an dari bawah toko. Disini gerai diskon di luar toko tapi kurang diskon yang ditawarkan untuk buku-buku yang lumayan tua tahun terbitannya. Konsep kewanitaan menurut Islam yang di Gramedia tidak kutemukan kucari-cari baik itu menurut pandangan orang barat maupun dari ahli-ahli agama Islam yang kutemukan memang terlalu cenderung teoritis, dogmatis dan kurang membumi bahasanya.
Yang kucari adalah buku yang tidak terlalu menggurui tidak dogmatis dan tentunya lebih mengena dengan kondisi yang sekarang dialami kebanyakan kaum muda sekarang yaitu tentang konsep wanita dan perannya lebih jauh hak dan tanggung jawab sesungguhnya. Dari beberapa rak yang kutelusuri dari depan sampai belakang tidak juga kutemukan buku yang seperti yang kuinginkan tetapi akhirnya kutemukan juga setelah mau pulang sambil lalu lihat kiri kanan. Buku ini menurut saya panduan bagi seorang Muslimah yang ingin taat kepada Allah dan agamanya dan juga tidak terlepas dari idealismenya sebagai seorang manusia yang ingin lebih mempunyai peran dan bermakna bagi hidup dan masyarakatnya. E ternyata penerbitnya dari tetangga Kampung di Solo, temen2 LDK.

Buku kupasannya Ahmedinejad berupa filosofi Persia yang dipegangnya yaitu berkawan/bersahabatlah dengan siapa saja walau dengan seekor serigala buaspun tapi tentunya siapkanlah kampak/senjatamu. Persiapkan segala sesuatu untuk menghadapi terus perkembangan dan perubahan jaman ini dengan tetap berpegang teguh pada ajaran-ajaran kita dari Qur'an Hadits. Tentang keberanian, kesederhanaan, kearifan dunia Muslim yang menentang segala bentuk penindasan dan penjajahan terhadap dunia Muslim kita yang terlalu menghamba kepada Amerika. Dialah penerus Muhammad Iqbal, Nasir, Muhammad Ridho, Gandhi, Abu A'la Al Maududi, dan tentunya Ayatullah Khomeini.


NO IMPERIALISME NO KAPITALISME

Wisdom dari subuhan harian terjemahan Al Qur'an Surat Yusuf :
1. Perjuangan hidup Nabi Yusuf.
2. Nafsu itu cenderung menyuruh pada kejahatan.
3. Di atas orang berpengetahuan ada lagi Yang Lebih Maha Tahu. Manusia itu terbatas dan pasti ada orang yang lebih dari dirinya dan akhirnya semuanya akhirnya Yang Maha Lebih adalah Yang Maha Besar dan Kuasa Atas Segalanya.

Label:

Jumat, Agustus 03, 2007

KAPITALIS BERAKSI

Kemarin habis meeting semua rekan kantor dengan bos, ternyata rencana pengangkutan batubara/nikel yang sebenarnya ingin kita kelola sendiri ternyata kandas, karena sang owner membentuk company untuk menangani pekerjaan ini. Salah satu kendala yang mungkin menjadi pertimbangan owner adalah kemampuan finansial perusahaan kita yang mungkin mereka lihat belum mampu untuk menangani project sebesar ini.

Kasus kedua kemarin denger dari staff operasional terjadi demo di cikarang di gudang customer mengenai status kepegawaian. Sudah umum dewasa ini untuk perekrutan tenaga kerja atau keperluan SDM di sub kontrakan dengan perusahaan outsourching, sehingga company ketika membutuhkan SDM tinggal cari dari outsourcing ini dan tentu saja tanggung jawab company hanya kepada outsource ini saja tidak sampai ke employee, dan tentunya daya tawar employee sangatlah lemah dan setiap selesai kontrak harus berpikir dan berdoa semoga diperpanjang kontraknya. Hal ini disebabkan sistem ini sekali lagi demi kepentingan kapital yang ingin memutus rantai kepegawaian dengan mudah dan ketika membutuhkan SDM lain tinnggal cari lagi yang baru tentunya dengan cost yang rendah dengan kualitas yang bagus. Kalo di perusahaan MNC ataupun konvensional yang tidak berlandaskan agama itu mungkin wajar, karena pemikiran mereka adalah profit oriented mendapat keuntungan sebesar-besarnya dan menekan cost seminim mungkin mereka keluarkan. Jadi ibarat manusia adalah seperti salah satu faktor produksi selain kapital, mesin, manusia tidak dilihat dari sisi kemanusiaannya tapi cenderung disamakan dengan mesin istilahnya. Lihatlah karyawan di shift mengikuti pola kerja mesin, demi pasar, dan tentunya demi kepentingan bisnis yang akhir-akhirnya adalah uang. Inilah jahatnya free fight liberalism yang didengungkan para pencetus capitalism. Coba tengok kembali teori-teori ekonomi Adam Smith, David Ricardo, dan temen2 lainnya yang memang mengukur manusia juga dengan angka-angka, padahal selain secara fisik manusia juga mempunyai akal pikiran dan hati nurani, tetapi dalam hal ini semua itu diabaikan. Inilah semangat etika protestan yang melahirkan semangat kebebasan bagi semua orang tetapi juga dampaknya menghilangkan sisi kemanusiaannya.

Kasus yang lain adalah kemarin pas pulang ketemu temen yang bekerja di lembaga pendidikan yang notabene membawa Islam sebagai suatu simbol dan mungkin menjadi alat jual yang ampuh untuk meraih pasar muslim yang memang potensial, sudah bekerja 3 tahun tapi sampai sekarangpun masih kontrak dan tidak ada kejelasan status kepegawaiannya apakah nantinya menjadi capeg apalagi sampai berpikir menjadi tetap. IT'S BULL SHIT

Trus kasus selanjutnya pas ngobrol dengan bos, ada salah satu staff baru yang juga bekerja di sebuah lembaga pendidikan yayasan Islam juga begitu ketika berjuang untuk membangun pendidikan Islam dengan tujuan mendidik generasi penerus yang memiliki jiwa keIslaman dan tentunya bertaqwa kepada Allah, tetapi ketika sudah mulai besar dan mendapatkan dana yang besar lagi-lagi kalau sudah urusan money, idealisme tersebut terkalahkan dan menjadikan kita terbuai dan terlena dengan materi. Uang-uang tersebut ternyata lari kemana dan sebagai salah satu generasi muda Islam yang mungkin sudah melihat kebusukan sistem yang juga menjalar sampai akar ke lembaga-lembaga Islam yang tercemari semangat kapitalisme ini yang harus meninggalkan dengan perasaan kecewa.

Begitulah seharusnya semangat-semangat muda yang ingin bersih, ingin berusaha menyejahterakan masyarakat banyak, menjadi rahmatan lil alamin banyak sekali ternoda oleh godaan-godaan dunia yang memang menyesatkan. Definisi ikhlas menjadi kabur, agama dirusak oleh oknum-oknum yang berusaha memperoleh keuntungan dunia dengan memanfaatkannya.

SEKARANG YANG PENTING BAGI KITA ADALAH JANGAN BERHARAP TERLALU BANYAK TERHADAP KAPITALIS YANG MEMANG TIDAK MEMANUSIAKAN MANUSIA, TETAPLAH BERUSAHA, BEKERJA SEBAIK-BAIKNYA, TERUS BERKARYA DAN MAJU TERUS HANYA DEMI RIDHO ILAHI.

Label:

Kamis, Agustus 02, 2007

DAS DAMN KAPITAL

Sekali lagi banyak korban dari dunia kapitalis ini, semua serba dinilai dengan uang dan materi yang kita miliki. Diri ini dihargai kalau kita mempunyai materi yang lumayan atau kita mampu menunjukkan materi yang kita miliki, bukannya prestasi atau hasil karya yang kita punya.
Coba kita lihat kita dibuai dengan cara hidup yang katanya modern yang sebenarnya tidak terlalu kita butuhkan tapi karena lifestyle dan keadaan disekitar kita itu kita terbawa dan terseret arusnya.
Misal kita sekarang begitu sibuknya mencari acara - acara untuk mengisi sedikit waktu luang atau bahkan membuang banyak waktu kita seperti mengikuti perkembangan film terbaru, terpesona oleh perubahan teknologi yang terus berubah sedang kita hanya menjadi pasar saja dan tidak menjadi, kita dimanjakan oleh hiburan-hiburan apakah itu makanan, minuman, tontonan, olahraga sehingga kita melupakan kesadaran kita akan orang di sekitar kita.

Berapa banyak tenaga, pikiran dan dana yang kita miliki untuk makan, traveling, nonton TV, pakaian, perangkat teknologi yang membuat kita keblinger dibandingkan dengan yang sebenarnya kita butuhkan. Kita hanya butuh sepiring nasi semua sama, apakah itu dengan nasi uduk senilai 2.000 di gang2 atau di tempat makan lain senilai 25 ribu akhir-akhirnya pun akan sama. Tempat tinggalpun semestinya secukupnya bisa buat berteduh, buat mengasuh dan membesarkan anak, beribadah, menempatkan sedikit harta kita tapi coba lihat karena rakus atau serakahnya berapa banyak kawasan yang dimiliki oleh hanya beberapa gelintir orang saja sedangkan yang lainnya kalau perlu ngontrak.

SEKOLAH SEMAKIN MAHAL - SUSU MAHAL - BERAS MAHAL - MINYAK TANAH KOSONG - GAS KOSONG
Orang lebih mementingkan membeli TV, HP, DVD, Motor, Mobil dan perangkat2 modern lainnya daripada untuk menyekolahkan anak atau untuk menambah pengetahuan .

Kita mengumpulkan uang untuk membeli barang-barang Dunia Barat / MNC dan itu membuat mereka semakin kaya, dan kita cuma jadi pasar saja. Lihat UMKM kita yang kurang banget dukungan dari Pemerintah, atau dari kita sendiri sebagai pasar yang potensial, untuk mencari dana susahnya minta ampun, untuk menambah pengetahuan perdagangan semua serba bayar, untuk perijinan harus bayar sana sini, pajak yang menjerat dan masih banyak rintangan-rintangan yang harus dilalui para teman-teman UMKM kita, survive hidup sedikit, dan hanya mampu mampir saja.

Kita lebih percaya produk luar daripada produk kita sendiri, dan penyakit ini telah menyerang seluruh kalangan dari atas sampai akar rumput sekalipun. Dan penyakit produsen / penghasil kita bukannya memperbaiki dan meningkatkan kualitas tapi masih berpikiran jangka pendek yaitu menggunakan aji mumpung dan akhirnya pasar domestik yang seharusnya menjadi salah satu pendukung pemasukan mereka menjadi tidak percaya dan merugikan, misal mengurangi takaran, mengurangi kualitas, mukul harga.

Inikah hasil dari dunia modern yang katanya ingin menyejahterakan orang banyak, ternyata coba anda fikirkan sendiri.

Label: