STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Kamis, Desember 17, 2009

JAGALAH LIDAH

Qul Khairan au Liyasmut petikan hadits yang pernah saya pelajari ketika di SMP dulu tyt sekarang ada benarnya, karena banyak orang yang asal berbicara tidak mengindahkan etika, ataupun mudharat yang akan terjadi.

Berbicara yang baik atau lebih baik diam kira-kira maksud dari hadits tersebut. Berbicara yang sopan, santun, dan ditimbang manfaat dan mudharatnya, perlu dipublikasikan atau tidak harus dipertimbangkan.

Karena sekarang ini sangat susah seseorang untuk berpuasa atau menahan pembicaraannya apalagi pejabat publik sehingga dampak ke masyarakat yang disebar luaskan lewat media yang memang pinter manas-manasin semakin menjadi-jadi.

Marilah kita menjaga pembicaraan sehari-hari kita, ada pepatah jawa mengatakan Ajining diri gumantung soko lati "Harga diri manusia tergantung dari lidahnya" atau juga fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan yang asal muasaln sumbernya juga dari lidah.

Rabu, Desember 09, 2009

ADAPTASI

Sebagai manusia disamping sebagai individu dia juga menjadi anggota masyarakat disekitarnya apakah itu menjadi anggota keluarga, menjadi anggota di tempat kerjanya. Karena memang manusia tidak bisa hidup sendiri dan dimanapun dia berada dia akan bertemu dengan manusia lain dan tentunya dibutuhkan interaksi agar hidup selaras dan tercapai tujuannya.

Untuk itu dibutuhkan kemampuan utk beradaptasi, berkomunikasi, saling tenggang rasa, menghargai didalam kehidupannya.

Nabi ketika telah berkontemplasi dengan Allah kemudian dia membaur kembali dengan masyarakat, tidak menghindar dari segala permasalahan yang ada disekitar, kembali membumi.

Selasa, Desember 01, 2009

SUATU CERITA

Semalam ngobrol sama temen kereta rombongan PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad), ada berita tentang kawan kita yang lama tidak nongol, yaitu dianya sedang ditimpa musibah dibilang ato cobaan yaitu dia dipisahkan dari anak dan istrinya oleh mertuanya, dan istrinya lebih memilih untuk mengikuti kehendak orang tuannya. Dan sudah 3 bulan lebih dia tdk bisa ketemu anak-anaknya, sungguh malang nian kisah sedih kawan kita tersebut, jauh2 mencari nafkah di Jakarta dan anak serta istri di Solo, dikarenakan istri anak tunggal maka anak istrinya tinggal di rumah mertua.

Dan dari cerita banyak2 kawan kita yang memiliki kejadian serupa, ketika rumah tangga tinggal di rumah mertua, maka suami dalam mengatur istrinya kurang begitu mempan karena intervensi dari orang tua begitu besar.

Padahal menurut aturan Agama Islam, ketika wanita sudah ijab qobul dg seorang lelaki, maka kewajiban kepada suaminya lebih utama daripada ke orang tuanya. Bahkan pernah dalam hadis diriwayatkan seorang istri tidak keluar dari rumah suaminya walau terdengar berita di luar sana ibunya atau keluarganya ada yang sakit keras atau meninggal karena suaminya sedang tidak ada di rumah.

Untuk itu diperlukan komunikasi antara suami dan istri, diperlukan saling belajar dari sumber hidup, dari petunjuk hidup manusia di dunia yang tidak ada keraguan didalamnya, tidak mengambil dari teladan2 di TV atau media-media yang sumbernya tidak jelas adanya, hanya dari prasangka.

Untuk itu matikan TV anda untuk acara yang tidak mendidik yang bisa nyantol dalam alam pikiran bawah sadar anda sehingga mempengaruhi dan menjadi reflek ketika anda menemui permasalahan yang sama.