STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Kamis, September 28, 2006

PEMERINTAHAN YANG MALAS

Untuk menggenjot pendapatan tinggal ngomong naikkan pajak.
Untuk mengurangi beban tinggal kurangi subsidi.

Inilah kemalasan dari para pemegang kekuasaan yang tidak punya inisiatif bagaimana bisa mengembangkan negara ini tidak hanya dari bermain di sektor makro ekonomi dengan menekan inflasi, menaikkan dan menurunkan bunga, mengurangi subsidi, menaikkan pajak yang jatuhnya dihitungan angka-angka dan estimasi-estimasi diatas kertas saja.

Apakah hitungan-hitungan matematis ini mempunyai dampak secara sosial terhadap rakyatnya nanti kesusahan apa tidak, terjadi banyak PHK, bertambahnya pengangguran, matinya industri-industri lokal, and so on...

Karena kita sudah terlalu sekuler secara tidak sadar, seharusnya semua tindakan dipikir lebih dahulu dari berbagai aspek tidak hanya itungan ekonomi, tetapi juga perlu diperhitungkan secara kemasyarakatan, agama, sosial, and so on ...

Tokoh-tokoh kemasyarakatan, ulama, orang-orang bijak, orang-orang kecil hanya jadi pajangan dan objek, why like this ....

Wassalam

Rabu, September 27, 2006

Sambutan Ramadhan Presiden Dan Sekulerisme

Dalam sambutannya sang presiden di republik dengan penduduk Islam terbesar di dunia adalah meminta umat Islam untuk lebih tangguh menghadapi tantangan dan sabar dalam menghadapi kesulitan. Dengan menjalankan ibadah puasa dengan ikhlas agar mendatangkan kemaslahatan bagi semua umat manusia dan kebaikan bagi bangsa dan negara.

Ini masih mengindikasikan kurang pekanya penguasa yang hanya meminta kepada rakyat atau bawahannya tidak pernah memberi teladan apakah ia sudah melaksanakan kewajiban-kewajiban untuk memberikan pendidikan yang murah dan terjangkau bahkan gratis, kesehatan yang murah, pelayanan publik yang tidak berbelit-belit, pembangunan tanpa penggusuran, perubahan tanpa kekerasan. Penguasa bak tuan yang bisanya menyuruh kepada hambanya dengan cara-cara / bahasa agama yang lebih bisa diterima dan sedikit reaksi dari rakyatnya.

Dengan meminta melakukan ibadah seikhlas-ikhlasnya, persepsi yang salah terhadap ibadah inilah yang akhirnya menjadi kontradiksi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Melayani masyarakat, mempermudah urusan, memberikan akses yang luas, pendidikan yang murah, pelayanan kesehatan yang murah dan berbagai kegiatan pembangunan yang memberikan kesejahteraan kepada rakyat banyak mungkin dianggap bukan sebagai ibadah.

Inilah sebenarnya pemahaman sekuler yang kita tidak sadari, bahwa urusan dunia dan akhirat yang terpisah. Sehingga perlombaan meraih jabatan, kekuasaan, korupsi, dan aksi-aksi pencurian uang negara, asset-asset negara yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat banyak terabaikan, semua urusan itu bisa dengan sekejap digantikan dengan cara menunjukkan kesolehan-kesolehan pribadi seperti dengan uang hasil / sumber yang tidak halal tersebut untuk keperluan menyumbang pesantren, masjid, ataupun untuk berhaji.

Selasa, September 26, 2006

Syukur

Maha Besa Allah dengan segala sesuatu yang ada di tangan-NYa, yang Maha Mengatur bermilyar-milyar makhluknya bahkan dalam jumlah yang tak terhingga yang kita tak tahu berapa banyaknya. Semua makhluk itu dipenuhi kebutuhannya baik itu makan, minum, tempat bernaung, reproduksi dan segala kebutuhan yang diperlukan dicukupi oleh Allah dengan kadar-kadar yang berbeda-beda, yang kita mungkin belum tahu hikmah di balik ini semua.

Untuk itu senantiasalah selalu bersyukur atas segala rahmat, kasih, dan sayang yang Allah telah berikan kepada kita seberapapun kadar yang Allah telah tentukan buat kita,. Keluhan, kekurangan, tipu daya, penyerobotan hak, pencurian dan segala bentuk perampasan atas rizki yang diberikan Allah kepada makhluk lain itu semua merupakan bentuk kekufuran. Dengan kekufuran seseorang yang memiliki nikmat Allah berapapun banyaknya yang diterima, ia akan merasa kurang dan kurang. Seseorang telah dianugerahi oleh Allah dua kaki yang bisa dia gunakan bepergian kemana tujuan ingin dicapai, kemudian karena kemajuan teknologi ada sepeda, sepeda motor, mobil, kereta, pesawat dan seterusnya. Ketika dia sudah mempunyai sepeda ingin sepeda motor, sudah punya sepeda motor ingin mobil, begitu seterusnya kebutuhan itu tak akan pernah habis dan akan terus minta dipenuhi. Begitu juga kebutuhan-kebutuhan yang lain.

Makhluk memang mempunyai fitrah selalu kurang dan merasa terus ingin dipenuhi segala kebutuhan yang semakin seseorang itu mendapatkan ingin mendapatkan kebutuhan yang lain karena makhluk itu mempunyai kemauan, didorong hawa nafsu, impian, maupun cita-cita yang setinggi langit dan terhingga ingin memiliki semua yang ada bahkan kalau bisa orang lain seolah-olah dirinya ingin lebih dari makhluk lain. Semua itu boleh saja dipenuhi tetapi dengan jalan yang haq, jalan yang terpuji dengan memenuhi segala tuntutan, pedoman yang telah Allah berikan. Apabila kita mensyukuri nikmat yang telah diberikan makan Allah akan tambah dan tambah nikmat kepada kita.

Selasa, September 19, 2006

Qardhawy said

Beliau menginginkan kemudahan dalam pemahaman dan praktik keagamaan. Agama itu mudah jangan dipersusah dan jangan terlalu dianggap mudah.
Agama harus bisa dipahami dari segala kalangan baik kaya, miskin, tua, muda, pejabat, rakyat sehingga bahasa yang digunakan tidak dengan bahasa yang kaku, tapi lebih fleksibel dengan bahasa yang lebih membumi tidak hanya bisa dipahami orang elit agama, ulama, santri bahkan para pendosapun memerlukan agama agar tercerahkan dan ini merupakan dakwah kita terhadap mereka dengan sosialisasi yang bisa memahamkan dan memberikan solusi bagi kehidupan mereka.

Bila mereka memerlukan pekerjaan maka ciptakanlah / berikanlah lahan pekerjaan. bila mereka menginginkan makan dengan agama bagaimana mereka bisa makan, apakah dengan pemberdayaan ZIS, atau dengan perangkat lain yang bisa memecahkan problem riil mereka.

Orang lemah, tertindas, terpinggirkan oleh sistem yang korup harus diselamatkan, diberdayakan agar mereka mampu mandiri dan terus bisa hidup dengan tidak terkikis aqidahnya, dan jangan menyalahkan apabila ada golongan lain yang berusaha untuk menggaet mereka, hal ini dikarenakan kurangnya upaya / kemampuan kita membahasakan agama sebagai solusi kehidupan bagi seluruh ummat. Islam adalah rahmatan lil alamin.

Maka hisablah diri kita, tiap hari, masihkah kita ingin menikmati kenyamanan hidupdengan hp, mobil, rumah mewah, baju mahal, berbagai acecorris yang bisa meningkatkan gengsi atau derajat hidup bukan karena perlu / seperlunya saja untuk kita bisa hidup, sedangkan Nabi tidak mengajarkan semua itu, dan tegakah kita melihat saudara2 kita dibeli aqidahnya oleh golongan lain.

Sabtu, September 16, 2006

Maju dan Belajar

Umat Islam harus terus bergerak, berubah, aktif, inovatif, kreatif menuju ke arah yang lebih baik dan tercerahkan. Kita harus berittiba’ dan mengambil suri teladan dari para Nabi yang intinya adalah mengadakan perubahan ke arah yang lebih baik dari kondisi ummat yang kacau balau, penuh kemaksiatan, lebarnya jurang antara kaya dan miskin, penindasan oleh penguasa terhadap rakyat, penguasaan asset yang berlebih oleh suatu kaum dibandingkan kaum lain, Firaun dengan kekuasaannya, Qarun dengan kekayaannya, Kaum Ad dengan kemegahan propertinya, Kaum Kanan dengan kerusakan moral seksualnya telah dicontohkan kepada kita untuk mau mempelajari histori umat – umat yang terdahulu.

Hal itu merupakan penafsiran dari minadzulumati ilan nuur (dari kebodohohan, keterbelakangan, kemiskinan, ketertindasan, ketidakberdayaan, kemandekan menjadi terdidik, maju, bebas, berdayaguna)

Membaca, memahami, mengkaji, melaksanakan isi dari Al Qur‘an karena didalamnya Allah menjadikannya sebagai petunjuk bagi manusia untuk hidup di dunia, tetapi kebanyakan kita malas, sok sibuk, tak ada waktu, sok tahu, sok pinter, untuk meluangkan mempelajari dan memahaminya kemudian di amalkan dalam keseharian kita.

Membaca, memahami fenomena ayat-ayat qauniyah yang ditunjukkan Allah dalam kehidupan sehari-hari kita di semua tempat apakah itu pasar, tempat kerja, tempat parkir, pabrik, jalan raya, taman, di masjid atau dimanapun tempat dengan segala kejadian yang sekecil-kecilnya kita dapat mengambil hikmah, mungkin dengan mempelajari, mengkaji, membuat solusi terhadap kejadian yang kita lihat atau kerjakan selama ini.

Kamis, September 14, 2006

Teologi Akhirat

Dengan mengingat kehidupan akhirat di keseharian kita, menjadikan kita senantiasa berbuat, berperilaku, bersikap, yang terbaik dan bermanfaat bagi diri kita sendiri minimal dan untuk masyarakat banyak serta akan selalu menghindari, menjauhi, sikap, perbuatan, perkataan keji dan munkar. Kita selalu hati-hati dalam berbuat dengan memikirkan segala dampak dan akibat dari yang kita perbuat.

Semoga Allah senantiasa menjaga lesan kita, tangan kita, mata kita, hati kita, pikiran kita untuk tetap di jalan kebenaran dan dijauhkan dari sifat-sifat yang tidak terpuji.

Pencerahan

Perubahan harus dilakukan mulai diri kita sendiri, karena Allah takkan merubah nasib suatu kaum, bila kaum itu tidak berusaha untuk berubah.
Kita harus selalu berubah dari hari ke hari untuk menuju hal yang lebih baik.
Islam adalah agama kemajuan dengan terus menerus mengadakan perubahan ke arah kebaikan, bukan sebaliknya dengan tetap memegang norma / nilai / moral agama Islam.

Perbaikan dilakukan dari diri sendiri, terus orang-orang disekitar kita, yang akhirnya melebar terus sampai tak terkira. Semua orang adalah medan dakwah yang kita ajak menuju kebaikan dan surganya Allah. Jangan kita anggap seorang pendosa akan terus menjadi pendosa, tetapi marilah bersama-sama kita positif thinking dengan cara-cara yang hikmah sehingga orang yang kita dakwahi tidak merasa digurui dan direndahkan.

Jumat, September 08, 2006

Pencideraan Agama

Banyak orang yang menggunakan agama sebagai kedok maupun hijab agar dirinya dianggap sebagai seorang yang beriman atau beragama tetapi tingkah laku, sikap, bicara tidak mencerminkan sikap beragama hal ini menyebabkan terciderainya agama oleh sebagian umatnya. Dendam, kelicikan, kebohongan, perseteruan, peperangan masih saja terjadi karena merasa paling benar dirinya sendiri dan menganggap orang lain lebih rendah dari kita.

Oleh sebab itu agama harus dijalankan tidak hanya nampak dari luar saja, tetapi juga dalam segala hal bertindak, berbicara, bersikap, berperilaku dalam hidup sehari-hari.

Rabu, September 06, 2006

Renungan 1

Istiqomah beribadah karena ibadah adalah upaya pendekatan diri kepada Allah dengan cara yang baik dan tujuan yang baik pula, implikasikan pada kehidupan sehari-hari karena pada dasarnya setiap aktivitas kehidupan apabila didasari niat beribadah adalah ibadah juga.

Allah memiliki sifat-sifat yang baik, untuk itu marilah kita mencoba untuk meneladani sifat-sifat Allah itu dalam perjalanan hidup kita.