STRUGGLE - DINAMIC - EQUALITY - EGALITARY - SOCIAL - RELIGY - WELFARE - LEARN - ECONOMIC - USEFUL

Selasa, Februari 08, 2011

MUMIA JAMAL N MALCOM X

Perjuangan manusia di dunia ini memang beraneka warna dan beragam, salah satunya yang patut diambil contoh adalah Mumia dan Malcom X yang mana dulunya adalah juga seperti kaum yang berwarna di Amerika yang terdiskriminasi oleh sistem di Amerika yang notabene adalah negeri demokrasi yan diagung-agungkan oleh dunia, padahal sebenarnya Amerika sendiri lebih tidak peduli dan kurang bertanggungjawab terhadap warganya.

Mereka memperjuangkan nasib dirinya dan kaumnya dari ketertindasan dan mereka menemukan bahwa jawaban dari permasalahan ras dan diskriminasi itu adalah Islam sebagai solusinya, dikarenakan memang aturan yang dibuat manusia yang dianggap sudah bagus dan terus berevolusi tapi nyatanya memang subyektifitas manusia dan kepentingannya dibandingkan dengan aturan yang berasal dari wahyu yang mana tidak ada campur tangan manusia dan murni dari atas langit sana.

Sampai saat inipun masih saja nilai selain barat berusaha dibenturkan dengan Islam dimana yang digaungkan adalah Islam itu agama kekerasan, agama teroris. Sedangkan sisi kebaikannya kurang tereksplore dan diwacanakan ke publik. Mereka para pejuang yang memperjuangkan demi nasib kaumnya semacam Malcom X dan Mumia ini dikebiri bahkan dibenturkan dengan kaumnya sendiri sehingga menjadi bias kebenarannya dan akhirnya mereka menjadi korban bahkan dibunuh dalam perjuangannya.

Untuk itulah mari kita suarakan juga Islam itu adalah rahmatan lil alamin, agama rahmat bagi alam semesta, tidak saja ramah terhadap manusia tetapi juga alam dan sekitarnya.

Islam saling membantu, mengasihi, menyayangi dan suatu saat ketika dituntut tegas diapun sanggup melakukannya.

Di mulai dari melakukan sesuatu with basmallah "dengan menyebut NamaMu Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang" mari kita wujudkan dengan menjadi makhluk yang mengasihi dan menyayangi kepada semuanya.

Al AADIYAT 6-7

Cukup mengena juga wahyu yang satu ini :


6. sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,

7. dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya


Kalau kita mau dan berterus terang memang inilah manusia, bahwa ketika mereka melakukan suatu kesalahan, keingkaran, atau dosa sebenarnya dengan sadar dan tahu bahwa apa yang dilakukan itu salah walau dia tak tahu agama sekalipun tetapi dalam hatinya yang paling dalam atau secara logis saja dia tahu bahwa kesalahan itu nyata adanya.

Selain yang salah itu nyata, yang benarpun nampak di depan mata dan sangat nyata. Dan manusia tinggal memilih kemana dia harus berjalan................

Kekurang pedulian dan Kejumudan

Masyarakat yang ada disekitar kita sangat heterogen disamping ada kehomogenitasannya. Ada berbagai keragaman yang ada baik itu berdasarkan agama, gender, ras dan tentu juga tingkat sosial ekonominya.

Didalam komunitas itu biasanya ada pemimpin yang diangkat oleh warganya atau juga dianggap wakil mereka untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada disekitarnya. Dikarenakan otoritas yang kurang atau kekurangmampuannya ada banyak masalah yang tidak terselesaikan, atau bahkan suatu masalah dianggap bukan masalah. Atau mungkin saja anggota masyarakat tersebut kurang memperhatikan norma yang ada atau bahkan melanggar etika yang ada dan dia merasa itu bukan permasalahan bagi dia, dan anggapannya apa yang saya lakukan adalah haknya sebagai seorang manusia dan orang lain tidak boleh melanggar privasi tersebut.
Perbedaan yang akan diangkat yaitu sosial dan ekonomi, dimana kalau kita lihat dalam masyarakat ada yang kaya dan ada juga yang kurang berada. Hal ini adalah lumrah, dan yang kurang lumrah adalah apabila yang kaya atau kuat tidak memperhatikan atau tidak berusaha mengentaskan kemiskinan yang ada.

Apabila upaya untuk mengangkat yang miskin sudah dilakukan dan ternyata upaya ini kurang berhasil, dimungkinkan karena berbagai kendala, apakah itu dikarenakan karena kemiskinan yang amat sangat sehingga bantuan yang diberikan baru sebatas membantu kebutuhan atau menyentuh yang pokok saja, kemudian dikarenakan kompleksitas permasalahan yang dimiliki warga miskin ini sendiri yang memang sudah begitu banyak sehingga sangat susah untuk terangkat, dan juga dimungkinkan karena mental yang mereka miliki yang tidak ingin keadaan mereka berubah dan selalu ingin dibantu, dan ketika sekitarnya sudah tidak peduli yang mereka lakukan adalah kriminalitas.

Untuk itulah mari dari diri kita sendiri menjadikan diri pribadi yang tidak bermasalah, dan kalau bisa membantu sebisa kita apapun kemampuan yang dimiliki. Saling membuat tersenyum, keceriaan, keharmonisan diantara kita.

BEDA NILAI

Mengingatkan semasih kita bisa. Seperti yg kita lihat fenomena spiritualitas kita secara fisik semakin hari kayaknya semakin bertambah apabila dilihat dari jumlah peminat haji dan umroh yang begitu besar animonya dan juga kita lihat majlis taklim bapak-bapak dan ibu-ibu di kampung ataupun di kota juga marak adanya.
Tetapi bila kita lihat juga fenomena kerusakan akhlak, kejahatan, moral juga semakin meningkat. Berita bencana dan kekacauan dan kejahatan senantiasa kita dengar baik di kota maupun di desa-desa.
Coba kita cermati dari keluarga kita sendiri bagaimana Bapak Ibu kita yang semangat keagamaannya memang lebih dari pada kita sebagai yang muda, tetapi ketika praktek kehidupan sehari-hari sering terjadi perbenturan antar kepentingan yang mana mungkin egoisitas pribadi-pribadi yang begitu besar, yang tua merasa mereka telah matang dan kaya pengalaman tetapi mereka kurang untuk menerima kritik dari yang muda. Dan begitu juga yang muda merasa karena mereka ingin menunjukkan sesuatu yang dirasa banyak diperlukan adanya perubahan dan ingin menunjukkan karyanya dengan berbagai kegiatan atau aktivitas, dan kadang sebagai anak muda yang mungkin semangatnya masih menggebu-gebu mungkin saja kurang dalam bertingkah laku atau berbicaranya sehingga yang tua merasa tidak dihormati atau dituakan.
Akhirnya perbenturan-perbenturan ini dimungkinkan memang karena perbedaan nilai yang dianut antara generasi tua dan muda, dan akhirnya yang muda karena merasa terabaikan mengambil jarak dan bahkan melarikan diri ke arah perbuatan yang negatif.
Kita lihat di masjid-masjid kita animo anak-anak dan remaja pada umumnya kurang terisi oleh generasi penerus ini, apalagi waktu subuh yang enaknya memang untuk tidur dikarenakan anak-anak dan remaja kita pada malemnya asyik dengan keluar malem atau dengan hiburan yang menggantikan aktivitas luar yang katanya kurang bersahabat dan kurang baik pergaulannya, takut untuk bertemu untuk sekedar berdiskusi atau merencanakan kegiatan yang positif sebagai kiprah pembelajaran generasi untuk menghadapi masa yang akan datang dimana mereka akan menggantikan generasi yang telah mapan dan ada sekarang memegang kendali masyarakat ataupun keagamaan.
Dimanakah seharusnya generasi penerus ini menerapkan ilmu yang mereka peroleh kalau kesempatan untuk berkarya mulai ada penyekat-penyekat baik dari segi dana juga keterbatasan lain yang seharusnya di support oleh para pemimpin - pemimpin.
Suatu kritik dan saran seringkali dijawab dengan sesuatu yang menganggap mereka belum mampu atau bukan memberi solusi yang mengarahkan kepada yang arah yang bisa memberikan dorongan agar suatu aktivitas tersebut menjadi lebih baik demi untuk kebaikan semuanya.
Gesekan antar generasi ini di akar bawah masyarakat kita ini banyak terjadi dimana saja di berbagai penjuru daerah, yang akumulasinya adalah di nasional bahkan dunia dimana isu-isu pergesekan global yang diprediksi para futuristik atau bahkan paranormal yang malah dijadikan acuan untuk pijakan mengambil keputusan.
Yang tumbuh bukanlah daya pikir dan kreasi masyarakat dari bawah untuk kegiatan - kegiatan sosial kemasyarakatan tetapi sekarang digantikan dengan tumpangan banyak kepentingan baik dari dunia politik ataupun bisnis dengan program-program CSR yang berasal dari atas yang mana seakan masyarakat bawah kurang berdaya atau sudah berdaya tetapi kurang termanage dengan baik. Padahal memang dikarenakan banyak kendala yang dihadapi oleh remaja yang sebenarnya belum ada atau sedikit kepentingan dalam menjalankan kegiatan sosial kemasyarakatan di tengah masyarakat kita untuk membantu sesama dan berbuat demi kebaikan bersama.
Majulah Pemuda Tetaplah Semangat Terus Berkarya